3.❤ Bertemu Neil Lagi...❤

28.6K 3.6K 466
                                    

👉 Hanya sebuah cerita bergenre Fluff

⛔ Karena cerita ini mengandung unsur homoseksual, gay, yaoi dan sejenisnya, harap menjadi bahan perhatian kepada kaum Homophobic untuk tidak coba-coba membacanya!

*Alangkah senangnya jika para pembaca yang berkunjung tidak menjadi silent reader karena satu vote dan sebaris komentar manis dari kalian itu menjadi penyemangat bagi saya untuk melahirkan lebih banyak lagi cerita lainnya ❤🙏🏻

.

.

.

.

.

Happy Reading...

.

.

.

.

.


Nic menatap malas adegan berlebihan di depannya ini.
Gadis yang baru dikenalkan padanya dua mingguan itu kini nampak sedang mengurusi Neil. Itu nampak sangat-sangat berlebihan menurut Nic.

Karena bukannya menikmati tapi raut wajah Neil menunjukkan kebosanan dan sangat terganggu.

"Neil ah, ayo coba yang ini, ini adalah kue yang Aunty beli di toko yang paling mahal di kota Seoul."
Si gadis menyodorkan sepotong kue berwarna-warni pada anak lucu itu.

Neil menatapinya sejenak...

Lalu...



"Aku mau odeng!"

Raut wajah si gadis nampak kaget...

"O...odeng?"
Wajah si gadis menjadi pias...

"Ne aku mau odeng Bibi."


"Aigoo, jangan panggil aku Bibi, panggil Aunty, kau tahu aku ini lahir di Kanada."
Gadis itu bersungut-sungut.
Tapi Neil tak peduli, ia malah melengos melewati gadis itu dan berjalan menuju ke arah Bibi Gong di taman samping.

"Bibi, aku mau dibuatkan Gyeran ppang."
Si kecil merengek pada Bibi kepala, Beliau adalah istri dari paman Gong Han.

Itu salah satu jajanan favorit Nei, ia sangat suka jajanan berbentuk roti dengan telur di atasnya itu.

Nic mengulum senyum gelinya melihat tingkah sang anak sementara si gadis menghentakkan kakinya kesal.

"Oppa, bagaimana bisa aku mengambil hati anakmu kalau kau tidak membantuku?"
Si gadis berkata dengan nada kesal.

Sebelah alis Nic terangkat kala mendengar gadis itu kini memprotes padanya...


"Maksudmu?"
Nic bertanya dengan wajah datar.


"Maksudku...kau ajarkan anakmu agar dia mau menerimaku dan bersikaplah sedikit lebih sopan padaku."
Si gadis berkata lagi.

Wajah tampan Nic kini mendatar kuadrat, nyaris tak ada ekspresi di sana. Kalimat gadis itu tak hanya membuat Nic merasa kesal, tapi juga sosok wanita cantik yang kini berdiri di ambang pintu ruang tengah.

Nyonya Lee...


Tatapannya dan sang anak bertemu dan Nic menggelengkan kepalanya, memberi kode jika gadis ini sama seperti yang sebelum-sebelumnya...
Ibunya hanya bisa mengangguk lesu.

REIN (End Of Escape)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang