.
.
.
.
.Happy Reading
.
.
.
.
.Nicholas Lee baru saja pulang dari kantornya, si kecil Neil berlari menyongsongnya dengan wajah riang, "Appa! lihat aku mendapat nilai A untuk pelajaran menggambarku!" seru bocah itu.
Nic duduk jongkok di teras rumah, memberikan perhatian penuh pada objek gambar sang anak di lembaran kertas gambar itu. Sepasang netra tajam itu menemukan gambar yang berbeda dari biasanya.
Jika biasanya Neil akan menggambar dirinya dan sang ayah, bisa juga ia menggambar ayah, dirinya dan kakek serta neneknya.
Tapi tidak kali ini! Ada dua pria berdiri di sebuah taman dengan seorang anak kecil di tengah-tengah mereka. Nic mengerutkan keningnya demi menemukan gambar tak biasa itu.
Pria yang lebih tinggi itu ditulis dengan nama Appa, lalu anak kecil itu ditulis dengan nama Neil sedangkan pria dewasa yang bertubuh lebih kecil ditulis dengan Rein Hyung.
Rein?
"Kenapa kau menggambar Rein hyung, Nak?" Nic bertanya lembut pada putra kesayangannya ini.
Neil cekikikan sembari mempermainkan dasi sang appa, "Karena aku sayang pada Rein hyung, dia sangat baik pada Neil." Si kecil berkata dengan suara riang, dan perasaan Nic menghangat.
Sejak Neil hadir di dalam hidupnya, dan sejak ia menyadari perasaan cintanya kepada buah hatinya yang entah bagaimana cara ia mendapatkannya dulu, Neil adalah pusat dunianya. Segala yang terbaik akan dipersembahkan kepada bocah laki-laki berparas tampan dan imut ini.
Jika Neil bahagia, Nic bahagia, sebaliknya jika Neil tak senang, maka Nic pun merasakan hal serupa.
Maka ketika kali ini Neil nampak riang dan bahagia hanya karena kejadiran Rein, maka tak ada alasan bagi Nic untuk melarangnya.
"Appa," Neil kini bergelayut di kedua pundak ayahnya, ia digendong piggyback oleh sang ayah.
"Ne baby?" Nic bertanya pelan.
"Besok Rein hyung akan datang menonton Neil bernyanyi." Si kecil terdengar berkata dengan nada penuh semangat.
"Oh ya? woahhh berarti Neil harus bersungguh-sungguh besok ne? supaya Rein hyung senang dan bangga pada Neil." Nic memberi semangat pada si buah hati yang segera diangguki dengan semangat oleh si kecil.
"Ne Appa, Neil akan bersungguh-sungguh!"
.
.
.
.
."Apa baju yang ini?"
"Atau baju yang itu?"
"Begini?"
"Aarrrggghhhh! Jay ah bantu aku! aku harus pakai baju apa?" Rein menjerit kecil, menghempaskan bokongnya di atas tempat tidur dengan keringat bercucuran.
Jay Hwang bangun dari duduknya untuk meraih remote pendingin ruangan, menambah volume AC.
"Sebenarnya kau akan menghadiri ulang tahun sekolah Neil dan menyaksikannya bernyanyi atau kau ingin berkencan dengan ayahnya Neil?" Namja bermarga Hwang itu menatap jengah pada si sahabat.
"Tentu saja untuk menyaksikan Neil bernyanyi, kenapa aku harus memikirkan ayahnya?" Rein berdecak tak terima pertanyaan sang sahabat.
"Bisa saja kan?" Jay menatap remeh sang sahabat sembari meraih sepasang pakaian yang sejak tadi dilemparkan berkali-kali oleh Rein.
![](https://img.wattpad.com/cover/188741347-288-k687892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REIN (End Of Escape)✔
Fanfic[Tamat] Hari di mana sekelompok pemuda 17 tahunan mengadakan acara taruhan dan si kecil Rein kalah taruhan, maka ia harus berdandan seperti seorang gadis dan menggoda pria mabuk yang dipilih secara random di dalam club malam, siapa sangka jika terny...