YAOI AREA🔞!
CHILDREN NOT ALLOWED READ THIS, BUT UP TO YOU.
DON'T LIKE? DON'T READ AND BASH! JUST GO AND BLOCK THIS ACCOUNT!🚫Don't forget to leave comment and tap for vote this story, thank you!😙
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Kim Jongdae, aku mencintaimu."
Perlahan namun pasti, sebuah senyuman terpatri pada wajah Jongdae. Minseok yang menyadari itu, reflek memundurkan diri dengan wajah merona.
"Yak! Kau menipuku!?" Serunya.
Jongdae membuka matanya perlahan. "Apanya?" Tanya-nya bingung.
"Kau pasti membuat scene tertusuk ini dengan Kris-hyung, kan!" Dia hampir menyentuh luka Jongdae, namun tertahan ketika melihat raut wajah Jongdae yang menahan rasa sakit.
"Ini bukan penipuan.." ujar Minseok.
Jongdae terkekeh. "Siapa juga yang mau tertusuk hanya untuk mendapat pernyataan cintamu."
Wajah Minseok memerah sempurna. "Aku membencimu, Jongdae." Serunya dan berbalik, berniat keluar dari ruangan.
Dengan susah payah, Jongdae menarik tangan Minseok. "Jangan pergi." Cicitnya pelan. Minseok mendengus, "Aku mau beli makan, kau lapar juga kan?"
Jongdae mengangguk. "Aku roti saja," ujarnya dan diangguki Minseok.
Beberapa menit sudah Jongdae menunggu.. namun Minseok belum menunjukkan batang hidungnya.
Drap drap drap
Suara langkah kaki menarik perhatiannya untuk sekedar menoleh ke arah pintu.
"Dae-ya, kau tidak apa-apa? Beritanya menyebar cepat dalam kampus!" Itu Bomi, dan Jongdae mendesah kecewa. Kemana Minseok-nya? Lama sekali.
Jongdae sudah dalam posisi duduk, ranjang bagian kepala nya di naikkan tidak terlalu tinggi, khawatir pada lukanya yang belum kering benar.
"Kami datang~" suara Namjoon dan Seokjin mengikuti.
Seokjin menatap Bomi aneh. Yang ditatap tersenyum manis. "Kim Seokjin, saudara sepupu Jongdae yang kepalanya kecil itu, ya?" Tanya-nya lugu.
Seokjin memberikan tatapan membunuh pada Jongdae. Apa-apaan!?
Namjoon tertawa kecil sambil membereskan barang-barang yang mereka bawa.
"Bagaimana bisa kau tertusuk begitu? Omo.. aku sangat khawatir, kau tahu.."
"Ya begitulah." Jawab Jongdae sekenanya.
Cklek
"Jongdae, ini roti—" kata-kata Minseok terhenti ketika melihat Bomi.
"—nya." Minseok melanjutkan setelah hatinya serasa terhantam begitu kencang.
Dia meletakkan roti titipan Jongdae di meja. "Um.. aku pulang dulu, ya? Kalau kau membutuhkanku, hubungi saja." Minseok undur diri.
"Hati-hati, terimakasih ya, maaf merepotkan. Tidak akan lagi kok, aku yang akan merawat nya dengan baik." Bomi membalas. Membuat Namjoon dan Seokjin mengusap wajahnya kasar.
Minseok tersenyum. "Terimakasih, sunbae." Dia langsung keluar dari ruangan itu dengan perasaan berkecamuk.
"Teman SMA, ya?" Tanya Bomi, dibalas anggukan Jongdae.
Chenmin : Incest -Chapter 12-
2 minggu setelah kejadian itu, keadaan Jongdae sudah membaik. Tapi dia harus ekstra hati-hati agar tidak membuat lukanya terbuka lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
√ [Book 1] Incest ° Chenmin
Rastgele[COMPLETED] Kim Jongdae yakin 100% jika dia menyukai Byun Baekhyun, teman nya sejak SMP. Tapi hatinya tidak bisa menampik sebuah rasa aneh yang mengganjal saat bersama Kim Minseok, kakak kembarnya. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Minseok yakin jika sejak...