Khaylilla duduk terpaku berteman sunyi di dalam kamarnya. Tak ada suara yang mengusik, kecuali detak jam dinding yang terdengar lebih keras dari biasanya. Bunga tabebuya pink yang mekar di halaman samping dan tertiup angin melambai tak mampu mengalihkan pandangannya. Hatinya tengah diselimuti keraguan. Pandangannya tertunduk menatap tumpukan kertas berjilid tipis dalam genggaman. Dari kertas-kertas itulah berasal segala macam keraguan yang saat ini bercokol di dalam hati.
Khay -biasa dia disapa- memejamkan mata, membuat bulu lentik itu menempel pada tulang mata bagian bawah. Seketika terngiang kembali percakapan dengan bang Adnan beberapa menit yang lalu.
"Kali ini Abang minta kamu pikirkan baik-baik Khay. Abang tidak punya alasan apapun untuk menolak. Tidak perlu terburu-buru. Mendekatlah kepada Allah dengan hati yang bersih.
Sekarang sudah bukan saatnya untuk bersikeras. Ada hati dan nama baik yang harus kita jaga."Percakapan itu menjadi awal kebingungan Khaylilla. Bang Adnan memberinya sebuah proposal -untuk kesekian kalinya- walaupun sudah berulangkali Khay menegaskan.
Kalimat terakhir putra sulung keluarga Halim itulah yang membuat Khaylilla sedikit tersentak. Bukan tanpa alasan, Adnan berucap demikian. Beberapa waktu yang lalu, kabar kurang sedap menghampiri keluarga. Terkait dengan status Khaylilla yang masih betah menjomblo sekalipun rangkaian usia hampir membawanya kepada angka 30 tahun.
Bukan hal yang mengherankan sebenarnya seorang dokter muda seperti dia masih memilih sendiri saat ini karena dia baru saja menyelesaikan pendidikan spesialis sebagai dokter kandungan. Sebuah tingkatan pendidikan yang membutuhkan waktu tak sebentar untuk melewatinya. Selain itu, untuk menjadi seorang dokter kandungan, juga membutuhkan konsentrasi dan fokus yang sangat besar karena hampir sepanjang waktu dihabiskannya di rumah sakit.
Namun tidak mudah memberikan pengertian kepada kerabat dan keluarga dimana usia 30 tahun sudah sepantasnya seseorang telah berumah tangga atau setidaknya memberikan tanda-tanda bahwa dia sudah mempunyai pasangan. Dua hal itulah yang tak dimiliki Khaylilla. Bukannya dia tak menarik sehingga tak ada orang yang menyukainya. Justru dia sangat menarik dengan paras ayu khas wanita Indonesia dan perangai yang sangat menawan, tidak ada alasan untuk laki-laki mengabaikannya.
Khaylilla hanya bertahan pada prinsipnya untuk menjaga hati. Baginya, ikatan romantika antara dua orang, laki-laki dan perempuan hanya ada satu, yaitu ikatan pernikahan. Dan untuk itu hanya ada satu jalan yang akan dia tempuh yaitu TA'ARUF.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf -Menikah Denganmu-
Fanfiction"Ada sejuta alasan untuk seseorang melabuhkan cintanya. Ada juga yang tak butuh alasan untuk mencintai. Namun, untukmu aku hanya punya satu alasan." (Khaylilla) Khaylilla bersikeras menjaga cintanya untuk seseorang yang memberinya janji kelingking s...