Cupu 07

5.2K 340 1
                                    

Kalau gue bilang suka
Gimana?

Suasana di kelas Xll Ipa 7 saat ini sangat menjengkelkan. Pasalnya semua murid berperilaku heboh seakan baru mendapatkan sebuah hadiah yang sangat besar. Penyebab keributan itu tak lain karena freeclass.

Melodi menggebrak mejanya dengan keras, membuat semua penghuni kelas itu refleks menatapnya. "Woy, jangan berisik dong!. Norak banget sih. Belum pernah rasain gak belajar ya?." gadis tomboi itu menggeram ditempatnya, sementara orang-orang yang diteriaki hanya memasang wajah sok polosnya.

Lagi-lagi melodi berdecak kesal. Semua orang tak mendengarkan celotehannya. Tentu saja hal itu mengundang kekehan pelan bagi putri.

"Udah lah mel, lo sendiri kan udah tau kelas kita selalu begini."ujar putri sedangkan yang dinasehati hanya mendengus sebal.

"Tumben lo ngeladenin suasana ribut kayak gini?, biasanya kan lo masa bodo aja sama sekitar lo?."tanya putri heran, membuat melodi menatap gadis itu intens.

"Papa put,"gadis itu merebahkan kepalanya, "gitu lagi sama gue."

Putri sedikit terkejut atas perkataan sahabatnya barusan, dengan segera ia menormalkan kembali raut wajahnya. "Sabar mel. Maaf, cuma kata-kata itu yang bisa gue omongin kalau lo lagi curhat soal bokap lo."raut wajah putri berubah sendu, membuat melodi mendongakkan kepalanya.

Gadis tomboi itu menyentil dahi putri, membuat empunya meringis kesakitan."selow aja kali put. Lo mau dengerin aja udah syukur gue."

"Tumben lo bisa bersyukur?."

"Sikampret!."

                              🌿🌿🌿
Melodi melangkahkan kakinya pelan melewati koridor yang telah sunyi. Jam pulang sekolah memang telah berbunyi membuat para siswa dan siswi disekolahnya itu membubarkan diri. Mengenai putri, gadis itu telah izin pulang lebih cepat. Katanya, gadis penyuka bando itu ingin menemani mamanya yang ingin berbelanja. Melodi tersenyum miris, andai masa-masa indah itu dapat terulang lagi. Ah, rasanya tidak mungkin, memandang dunia antara ia dan mamanya kini telah berbeda.

Gadis tomboi itu menyipitkan matanya saat melewati parkiran sekolah. Ia sedikit terkejut lalu segera berlari menuju ke kerumanan itu. Shit!. Lagi-lagi Angkasa dibulli oleh mario. Gadis itu sedikit berfikir keras, biasanya mario akan membulli mangsanya paling lama hanya tiga hari. Namun, mengapa dengan angkasa ia seakan tak mau berhenti.

Melodi merampas kacamata besar yang diangkat keudara oleh mario, lalu memberikannya pada angkasa. Seperti dugaan, melodi selalu membantu angkasa, membuat sebuah senyuman miring terpampang diwajah mario saat ini. Melodi menarik paksa tangan angkasa untuk meninggalkan tempat itu. Namun, pergerakannya terhenti saat angkasa melerai tarikannya.

Cowok cupu itu melirik mario takut-takut."hm, kunci mobil aku ada di dia mel."gadis tomboi itu berdecak kesal, lalu berjalan kembali menghampiri mario dan kedua teman-temannya. Sepertinya kerumunan tadi telah membubarkan diri, meninggalkan mario, riski dan gilang ditempat itu.

Melodi menatap mario nyalang, sementara yang ditatap hanya menghisap rokoknya dengan santainya. "Woy!, balikan kunci mobilnya angkasa!. Gak punya mobil mewah ya, sampai-sampai maling mobil orang lain?"mario membuang rokoknya asal lalu melempar kunci mobil itu, untung saja melodi sudah sigap menangkapnya.

"Kalau gue mau. Gue juga bisa beli semua mobil kayak gitu." cowok itu menyeringai, membuat melodi memutar bola matanya malas.

"Oh ya, btw gue gak nanya ya?."

"Dasar bitch!"

"Apa?, pantai?!."

"Itu beach setan!"

                             🌿🌿🌿
Melodi membolak-balikkan bukunya asal, membuat angkasa yang melihat aksi itu mengerutkan dahinya bingung. Hari ini mereka kembali belajar bersama dan ditempat yang sama. Ya, danau.

"Kenapa sih mel?,"angkasa menulis sesuatu disebuah kertas kosong, "rusak buku aku kalau kamu kayak gitu terus."

"Ya ampun. Buku lagi, buku lagi, difikiran lo kayaknya cuma buku aja ya"gadis itu berdecak kesal, cowok cupu itu merubah posisinya menjadi duduk, membuat melodi refleks melakukan hal yang sama.

Angkasa menghela nafasnya kasar, "dulu sempat mikirin cinta."

Melodi terkekeh pelan,"kayak lo pernah pacaran aja sa."

"Pernah,"melodi terbelalak kaget, ia tak menyangka sosok seperti angkasa pernah berpacaran. Ia kira, cowok itu hanya fokus pada pendidikannya saja.
"Tapi dia ninggalin gue, katanya sih gue terlalu baik buat dia"melodi tersenyum miris, sungguh alasan yang sangat klasik.

Melodi menepuk bahu cowok cupu itu, "terus, dia maunya lo jadi orang jahat dulu gitu?."angkasa mengangkat bahunya acuh membuat melodi terkekeh pelan.

"Kalau gue kok malah terbalik ya sama mantan lo itu?."kekeh melodi, sedangkan angkasa hanya menyatukan alisnya bingung.

"Gue mutusin mantan gue dulu, karna dia terlalu jahat buat gue."melodi tertawa keras membuat angkasa refleks juga tertawa.

Seorang gadis tomboi berhenti tepat diujung koridor  yang terbilang sangat sepi. Gadis itu menutup mulutnya saking terkejutnya, anniversary ke 1 tahunnya malah disuguhkan dengan pemandangan sedemikian. Melodi akui ia memang tak suka berbau-bau romantis seperti ini. Namun, hanya karena ingin memberi warna dihubungannya, ia rela merubah sedikit penampilannya dan membawa sebuah kue untuk merayakannya bersama kekasihnya itu.

Melodi sedikit tertawa miris, jadi alasan kekasihnya itu untuk menemuinya sehabis pulang sekolah disini untuk menunjukkan pemandangan seperti itu. Ia kira, cowok itu akan mengejutkannya perihal hari ini, hari spesial bagi keduanya. Perlahan melodi berjalan mendekati kedua manusia itu yang masih belum lepas dari ciuman mereka. Melodi berjalan pelan, pasalnya hari ini ia sengaja memakai sepatu berhak tinggi demi kekasihnya itu dan sepertinya sebentar lagi akan menjadi mantan kekasih.

Melodi berdehem, membuat kedua sejoli itu menghentikan aksi ciuman mereka."lain kali cari tempat yang lebih aman dong!, kan berabe kalau ketahuan guru."

Mario tercenung sebentar saat menatap melodi, gadis itu sangat berbeda hari ini."mel, ini kamu?" cowok itu mencoba menyentuh melodi, namun refleks saja ia berjalan mundur.

Gadis tomboi itu tak menggubris pertanyaan mario, ia memberikan kue bertuliskan 'Happy aniv 1 year mariokuh' itu keperempuan selingkuhan mario barusan. Terdengar alay memang, namun sekali lagi ia hanya ingin berusaha.

"Kita putus!"

Melodi memberi bogeman mentah pada mario. Lalu membuang sepatu berhak tinggi itu asal, dan berlari kencang meninggalkan kedua manusia itu. Yah, mario tak mengerjarnya.

Melodi tersadar dari lamunannya, saat cowok cupu itu menepuk pipi kanannya. "Eh, kayaknya mereka cocok deh" Angkasa mengerutkan dahinya bingung,  apa maksud dari gadis tomboi ini.

"Maksudnya apa sih mel?, apanya yang cocok?. Mereka siapa?" tanya Angkasa beruntun membuat melodi terkikik pelan membayangkan ucapannya selanjutnya.

"Kan mantan lo bilang, kalau lo terlalu baik buat dia. Nah, sedangkan mantan gue terlalu jahat buat gue. Jadian aja tuh, kan sesuai sama kriteria mantan lo! "

Angkasa dan melodi tertawa keras atas pernyataan melodi barusan. Melodi masih terus tertawa, sementara angkasa hanya memperhatikan gadis itu disela-sela tawanya. Ada luka dibalik tawa keras itu.

"Kamu baik-baik aja kan mel?"

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang