Jangan pernah menilai orang lain
dari luarnyaSedari tadi melodi tak henti hentinya tertawa, sementara putri memasang wajah kesalnya. Setelah mengetahui rupa dari anak baru itu dan setelah putri menceritakannya pada melodi, gadis tomboi itu tak henti hentinya tertawa. Apalagi melihat wajah kecewa putri yang sangat memuja anak baru itu hanya dari namanya 'Angkasa'.
Putri menceritakan bahwa sosok anak baru itu terlihat cupu. Kacamata besar yang bertengger mantap dihidung mancungnya, baju yang dimasukkan kedalam, rambut yang klimis serta sebuah buku tebal yang selalu dibawanya. Melodi tak peduli, walaupun ia belum pernah melihat sosok itu namun, gadis tomboi itu tak mau menilai orang lain sampai seburuk itu.
Melodi mengusap sudut matanya yang mengeluarkan air mata kerena terlalu lama tertawa "Gue pulang dulu ya, makanya jangan berekspetasi lebih!."titah melodi,melambaikan tangannya dan berlari kecil menuju halte bus untuk menunggui angkutan umum.
Putri hanya berdecak kesal, lalu membalas lambaian tangan sahabatnya itu dengan raut wajah yang masih kesal.
🌿🌿🌿
Melodi memainkan ponselnya sambil berdiri ditepi halte, ia sesekali berdecak kesal pasalnya sedari tadi angkutan umum yang biasanya membawanya kerumahnya itu tak kunjung datang. Gadis tomboi itu menghentak hentakkan kakinya merasa pegal, lalu berjalan mundur sembari memainkan ponselnya untuk menduduki sebuah kursi panjang yang memang ada disetiap halte.Gadis itu menegang ditempatnya saat merasakan posisi duduknya merasa aneh, mengapa kursi halte ini terasa empuk?. Spontan saja melodi langsung berdiri, matanya terbelalak kaget saat menyadari yang ia duduki adalah paha seorang cowok. Melodi memperhatikan cowok itu dengan seksama, ciri ciri yang dikatakan putri mengenai sosok anak baru itu sama dengan orang yang ia lihat saat ini. Menurutnya, cowok ini tak seburuk apa yang putri katakan.
Melodi menggigit bibir bawahnya gugup, sementara cowok itu menatap dirinya dengan dahi yang mengerut bingung. Selama ini disekolah elit manapun kebanyakan para wanita sering memanjakan diri mereka dengan penampilan yang feminim, namun gadis didepannya ini seakan tak peduli akan penampilannya.
"Ma-maaf ya."gadis itu menggaruk tekuknya yang tak gatal.
Cowok itu hanya menganggukkan kepalanya, dan kembali melanjutkan membaca sebuah buku tebal yang menurut melodi memuakkan itu. Gadis tomboi itu mengambil posisi disamping cowok itu, lalu memandangi cowok itu dengan lekat. Sekali lagi, apa yang dikatakan putri mengenai cowok ini tak seluruhnya benar. Cowok itu terlihat manis jika dipandang dengan jarak sedekat ini. Melodi gelagapan saat cowok itu juga memandanginya, gadis itu buru-buru membuang wajahnya kesembarang arah membuat cowok itu terkekeh geli.
Melodi menggaruk rambutnya, mencoba menetralisir rasa gugup yang menyerangnya "Hai, nama gue Melodi prima. Panggil aja melodi, mel, senyaman lo aja pokoknya. Gue kelas Xll Ipa 7, seperti yang lo tau kebanyakan para guru sering nyebut kelas kami sebagai kelas ternakal. Tapi, gak semua hal buruk tentang kelas gue itu benar. Senang bertemu dengan lo--"
"Angkasa pratama"potong cowok cupu itu membuat melodi mengangguk paham.
Gadis itu kembali memainkan ponselnya, selang beberapa detik ia kembali menatap cowok itu. "Panggilannya siapa?." melodi menatap cowok itu lekat.
Cowok itu menatap melodi sekilas"Tama!."
Melodi terkejut atas jawaban dari cowok itu. Gadis itu tercenung sebentar, memorinya menampilkan adegan dirinya dengan seseorang yang bernama 'Tama', sungguh melihat penampilan cowok didepannya ini dengan nama yang persis. Melodi tak ingin melihat "Tama-Tama' yang selanjutnya.
Melodi menggeleng kuat, mencoba melupakan perasaan sakit itu. " Nama lo nggak asik!, gue panggil lo 'Asa' aja gimana?" cowok itu hanya menganggukkan kepalanya membuat melodi menampilkan senyuman kemenangan.
cowok itu segera berdiri dan memasuki sebuah angkutan umum yang sudah terpakir nyaman didepan mereka. lalu gadis itu mengekori cowok itu memasuki angkutan umum yang kebetulan angkutan umum itu searah dengannya.
Sedari tadi gadis itu tak henti-hentinya memandangi cowok itu. Melodi memutar bola matanya jengah mengapa cowok itu sangat serius menatap benda tebal itu. Jujur saja, melodi sangat muak melihat benda itu, bahkan ia sudah jarang memegang bahkan membaca benda itu.
Gadis itu terbelalak kaget saat area perumahannya terlewat hanya karna dirinya yang terlalu sibuk menatap cowok cupu itu. Sontak saja melodi memekik histeris pada sang supir. Angkutan umum itu berhenti, menurunkan melodi didaerah itu. Angkasa menggeleng heran menyaksikan melodi yang berlari kencang menuju rumahnya yang sudah terlewat hanya karena sedari tadi terus terusan menatap dirinya
"Cewek aneh!."
🌿🌿🌿
Melodi membanting tubuhnya diatas kasur. Gadis itu memejamkan matanya sekelibat bayangan dimasa lalu membuat rasa dendam gadis itu semakin menjadi. Bertemu dengan cowok tadi, mengetahui namanya, membuat melodi mengingat sosok itu. Apalagi penampilan cowok itu persis dengan sosok itu. Melodi yang sudah terlanjur kepo mengenai cowok itu segera merubah posisinya menjadi duduk, mengambil sebuah laptop diatas nakas kamarnya. Gadis itu mencari disegela sosial media untuk info lebih lanjut mengenai cowok itu.Gadis itu memasang wajah masamnya, apa cowok itu sama sekali tak memiliki media sosial?. Bukankah di zaman sekarang kebanyakan orang-orang sudah memiliki akun sekurang kurangnya disalah satu media sosial.
Melodi menutup laptopnya dengan kasar, lalu membanting tubuhnya diatas kasur empuk itu. Melodi benar-benar merasa sepi, dirumah yang sebesar ini ia hanya berdua dengan asisten rumah tangganya. Gadis itu segera beranjak dari kasurnya, menyambar sebuah handuk disebuah gantungan dekat toilet. Sekedar menyegarkan tubuhnya, berharap fikirannya akan kembali membaik.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Si Cupu [Completed]
Teen Fiction"Untuk sekarang, menurut gue sih, cinta is bodo amat!" Angkasa Pratama seorang cowok cupu dengan kacamata besar yang selalu bertengger dihidung mancungnya, membaca hobinya dan tentunya perpustakaan merupakan tempat favoritnya. Melodi Prima gadis to...