Hanya dendam ini
Yang buat gue
Bertahan hidupKesan pertama yang diperlihatkan melodi saat melihat tempat ini adalah kerutan dalam pada dahinya. Gadis tomboi yang telah menjelma bak seorang putri kerajaan itu, memandang kelingkungan kesekelilingnya dengan nanar.
Melodi hanya menurut saat angkasa menariknya memasuki tempat itu. Sebuah papan nama bertuliskan 'Panti Asuhan Pelangi' menyambut mereka saat baru menapaki kaki ditempat itu.
Sungguh, hampir sedari tadi melodi membayangkan berbagai macam tempat romantis yang akan ia kunjungi bersama angkasa nanti. Seperti sebuah restoran, taman, pasar malam atau tempat lainnya.
"KAK ANGKASA!!."
Segerombolan anak kecil menyambut mereka diambang pintu panti asuhan itu. Anak-anak yatim piatu itu menyerbu angkasa dengan pelukannya. Dari apa yang melodi lihat, sepertinya anak-anak itu sudah lama mengenal angkasa. Buktinya, mereka tak sungkan-sungkan menyerbu angkasa dengan pelukan erat, bahkan sikap canggung diantara mereka tak terlihat sama sekali.
"Bun, tama bawa sesuatu nih!." seorang wanita yang memasuki usia kepala empat itu menerima paper bag yang diulurkan angkasa.
Sekarang melodi baru ingat. Tadi, sebelum kesini ia dan angkasa sempat mampir ke supermarket. Cowok yang berstatus menjadi pacarnya itu sempat membeli beberapa bahan masakan, cemilan dan kebutuhan lainnya. Gadis itu sempat mengernyit bingung saat melihat angkasa membeli semua itu, bukankah mereka akan pergi, lantas mengapa angkasa membeli semua barang itu?.
"Ini siapa, pacar kamu ya tam!." wanita yang dipanggil bunda itu menatap melodi lekat, membuat gadis itu gugup tak menentu.
"Iya bun. Mel, ini bunda rere, pemilik panti asuhan ini. Bun, ini melodi, pacar tama!." melodi menyalami bunda rere, membuat bunda rere tersenyum manis akan sikap melodi.
"Bun, ta-"
Perkataan angkasa terhenti dikala ia ditarik oleh seorang anak kecil dengan gaya rambut dikuncir kuda. Melodi terkekeh pelan, saat melihat cowok itu dikerumuni banyak anak-anak. Sangat terlihat jelas, bahwa cowok itu sangat penyayang anak kecil.
"Udah biasa mel, angkasa dikerumuni kayak gitu. Masuk mel!."
Melodi hanya menganggukkan kepalanya, merespon atas ajakan bunda rere barusan. Gadis itu mengikuti bunda rere memasuki panti asuhan yang sebagian besar bernuansa bak warna pelangi. Ya, seperti namanya 'Panti Asuhan Pelangi'.
"Kamu hebat loh mel, bisa mempengaruhi angkasa buat ngerubah penampilannya. Dulu, pas bunda suruh dia nggak mau." bunda rere membuka awal pembicaraan, membuat suaranya menggema diruangan tamu itu.
Melodi menunduk malu, entah mengapa ia seperti tengah berhadapan dengan calon ibu mertuanya. "Mungkin angkasanya aja bun yang niat. Bukan karena saya!."
"Jangan sok jaim gitu deh. Mules nih gue liatnya!." ujar angkasa tanpa rasa bersalahnya.
Melodi mendengus, jangan sampai ia menonjok angkasa ditempat ini. "Bacot!."
Angkasa terkekeh pelan, menjepitkan kepala gadis itu diketiaknya. Tentu saja melodi memberontak, memukul-mukul cowok itu tanpa ampun. Aksi kedua sejoli itu membuat bunda rere tertawa terbahak-bahak. Angkasanya telah berubah, sudah sekian lama bunda rere tak melihat angkasa dapat bertingkah senyaman ini pada orang lain. Ya, setahu bunda rere angkasa sangat pemalu, bahkan cowok itu sempat berniat akan membujang selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Si Cupu [Completed]
Novela Juvenil"Untuk sekarang, menurut gue sih, cinta is bodo amat!" Angkasa Pratama seorang cowok cupu dengan kacamata besar yang selalu bertengger dihidung mancungnya, membaca hobinya dan tentunya perpustakaan merupakan tempat favoritnya. Melodi Prima gadis to...