Cupu 44

2.1K 135 0
                                    

Cinta boleh
Bodoh jangan!

Venus menundukkan kepalanya dalam-dalam. Bulir bening itu terus meluncur bebas membasahi pipi mulusnya. Dadanya begitu sesak, hingga membuatnya sulit bernafas.

Kenyataan begitu pahit ini sangat menyakiti hingga ulu hatinya. Angan-angan indah yang telah mengudara, kini telah terjatuh dengan bebas, terhempas dan lenyap begitu saja.

Byurr

Siraman air untuk kelima kali itu hanya dibalas tangisan demi tangisan oleh venus. Ia tetap menundukkan kepalanya dalam, tak mau menatap wajah sesosok yang ia kira seorang pahlawan, malah menjadi penyebab kehancurannya.

"Nah, kan kalau gini sicabe semakin segar."

"Segar banget dong. Kan udah disiram."

"Pasti laku dah tu si cabe."

Venus menutup kedua telinganya, sudah cukup penghinaan yang ia dapatkan sedari tadi. Gadis itu mendongakkan kepalanya, menatap nyalang kearah seorang cowok yang tengah menghisap sebuah rokok dengan santainya.

Plakk

Satu tamparan mendarat diwajah tampan mario, cowok itu membuang rokoknya asal lalu mencengkram lengan venus kuat. Gadis itu menahan erangan yang akan keluar dari bibir mungilnya. Sungguh, sangat menyakitkan.

"Lo berani sama gue, hah?!." mario semakin menguatkan cengkramannya.

Venus menatap mario tak percaya, cinta tulus yang ia persembahkan lantas hanya dipermainkan seperti ini. "Lo.. Kenapa jahat sama gue."

Mario tersenyum miring. "Lo nggak perlu tau."

"Gue cinta sama lo yo." teriak venus.

Keadaan ramai sebuah basecamp yang ditempati mereka itu mendadak hening. Teriakan dari venus membuat kedua manusia itu menjadi pusat perhatian.

"Gue cinta sama lo yo. Tapi, kenapa lo mempermaluin gue kayak gini. Gue udah ngelakuin segala hal buat lo yo. Bahkan, gue rela berpakaikan kayak gini." lirih venus.

"Eh, dengar ya. Gue nggak pernah nyuruh lo buat berpakaian kayak gini. Lo nya aja yang ganjen." bentak mario.

Venus terdiam, mata gadis itu berkaca-kaca menatap cowok itu. "Gue kira.., soalnya gue pernah liat lo ngeliatin cewek seksi di club malam itu yo."

"Makanya, jadi orang itu jangan sok tau. Lo kira gue bakalan suka sama lo yang penampilannya kayak jalang gini, hah?!." suara mario berkali-kali lipat lebih tinggi.

Tangis venus semakin deras, kata-kata pedas dari mario sangat menyaktinya. Tubuh gadis itu merosot kebawah, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Bahu gadis itu bergetar, tangisannya begitu jelas terlihat.

"Eh gays. Mau nggak sama si cabe ini." Teriak mario.

Suara tawa meremehkan menggelegar menusuk indera pendengaran venus. Gadis itu hanya bisa menangis. Ia menyesal, seandainya ia mau mendengar semua perkataan adiknya, angkasa.

Tangan mario terulur mengambil sebuah ember yang telah berisi air. Cowok itu tengah bersiap-siap untuk menyirami gadis itu dengan air itu.

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang