27• Dr. Ramsey

251 20 3
                                    

Source:https://horrorcreepypasta.indonesia.wordpress.com

—————
Sekitar seminggu sebelum ulang tahunku yang ke-10, aku pergi ke toko sebelah dengan uang $5 dan membelikan satu toples Ragu untuk ibuku. Saat kembali ke rumah, seorang pria yang tak pernah kutemui sebelumnya menemaniku berjalan dan mulai mengajak bicara.

“Hai!” katanya riang. “Namaku Dr. Ramsey. Aku seorang pediatrik. Kau tahu apa itu pediatrik?”

Aku terus berjalan dalam diam, tidak menjawab dan sangat berharap dia akan menganggapnya sebagai tanda bahwa aku tak ingin diganggu. Tapi tampaknya bukan hal yang manjur, karena dia terus saja bicara.

“Apa orangtuamu butuh pediatrik buatmu? Tentu saja, kau sudah hampir besar sekarang, dan kau akan butuh dokter yang berbeda nanti, bukan begitu? Tapi tak apa. Mereka bisa terus membawamu padaku sampai saat itu. Siapa namamu? Rambutmu indah. Aku baru mau beli permen untuk mengisi toples di kantorku. Kau suka permen?”

Syukurlah kami sudah dekat dengan rumahku, jadi aku mulai berlari, naik tangga belakang dan masuk lewat dapur. Saat itu aku belum tahu, tapi itu adalah awal dari siksaan yang akan berlangsung lama dan mengerikan. Tak butuh waktu lama sampai “Dr. Ramsey” kembali muncul. Awalnya memang tidak terlihat berbahaya… paling tidak untuk anak-anak. Dia akan berkendara di sekitar sana setiap hari, tersenyum dan melambaikan tangan. Aku laporkan pada ibuku, dan dia bilang mungkin itu memang jalan yang dia lalui saat pulang kerja. Namun kemudian mulai datang panggilan telepon.

Ayahku memanggilku ke ruang keluarga dan menyuruhku duduk. Dia bertanya soal hari saat Dr. Ramsey mengikutiku ke rumah, dan apa aku bicara padanya. Dia bilang tak ada apa-apa, dia hanya ingin tahu kebenarannya. Aku memberitahunya, dan ayahku bertanya apa aku sudah yakin… mungkin aku melupakan sesuatu? Aku memberitahunya lagi, lalu dia mengerutkan muka dan bertanya, “Lalu dari mana dia bisa tahu namamu?” Aku tak pernah tahu.

Ternyata tak cuma itu yang dia tahu. Dia juga tahu nama kakak perempuanku. Setelah itu, aku dan kakakku tak diperbolehkan untuk menjawab telepon. Dr. Ramsey menelepon beberapa kali dalam sehari; awalnya tak satu pun dari kami tahu apa yang dia bicarakan. Lalu, suatu malam, salah satu abangku memberitahu orangtua kami bahwa dia akan menyakitiku (atau kemudian, kakakku).

Segalanya mulai rumit setelah itu. Ayahku menelepon polisi, tapi karena belum ada hukum yang berkenaan dengan penguntit, jadi tak banyak yang bisa mereka lakukan. Polisi memberitahu orangtuaku untuk menghubungi kembali jika dia “mencoba sesuatu”. Ayahku kemudian menelepon temannya yang dulu pernah menjadi polisi. Bulan berikutnya, teman ayahku itu mengawalku setiap berangkat dan pulang sekolah. Tiba-tiba hidup yang kukenal terasa berhenti. Aku tak bisa berangkat sekolah sendirian, aku tak bisa bermain di luar, aku tak bisa pergi ke SuperAmerica.

Saat akses padaku sepenuhnya tertutup, hal-hal mulai meningkat. Sepertinya sekarang dia mulai mengancam kakak perempuanku juga. Lalu pada suatu sore, kakakku, dua abangku, ibuku dan aku sedang di dapur. Salah satu abangku melihat kelebatan seseorang di garasi; orang itu melihat abangku juga. Dr. Ramsey masuk dari garasi, abangku lalu mengejarnya. Mereka berlari hingga ke Taman Cherokee, tempat abangku kehilangan jejaknya di pepohonan. Orangtuaku memanggil polisi lagi, tapi tak ada hasilnya. Informasi yang mereka dapat hanya deskripsi dan nama yang hampir dipastikan palsu.

Beberapa minggu kemudian, kami terbangun dan menemukan anjing kami tergantung di beranda samping. Dia seekor German-shepherd yang menawan, lahir di hari yang sama denganku. Kami semua putus asa. Polisi bilang tak ada bukti bahwa itu perbuatan Dr. Ramsey, dan menganggap itu hanya kebetulan belaka, tapi tak ada dari kami yang mau percaya.

Ghost;!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang