Seperti biasa, Ana diantarkan oleh abinya sampai sekolah. Sebelum menuju mobil nya ia berpamitan dengan uminya.
"Umi, Ana berangkat dulu yah?" ucap Ana mencium tangan uminya.
"Iyah.." jawab umi.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsallam,"Ana segera pergi ke luar rumah. Terlihat abinya menunggu di dalam mobil.
"Yuk bi, berangkat sekarang?" ucap Ana.
"Eh, Ana, yuk," ucap abi sedikit kaget, lalu melajukan mobilnya.Mobil abi, sampai didepan gerbang sekolah. Ana mengucapkan salam dan mencium tangan abinya. Lalu masuk ke sekolahnya. Di lorong menuju kelas, langkah Ana terhenti.
"Ana, tunggu!" ucap laki - laki dibelakang Ana.
Ana membalikkan tubuhnya, ternyata itu Sam.
"Bareng yuk ke kelasnya, kita kan sekelas," ucap Sam mengajak Ana.
"Hah?" ucap Ana bingung.
Kenapa sikapnya kayak gini yah ke aku, batin Ana.
"Iya, ayo ke kelas," ucap Sam.
Tanpa berpikir panjang lagi mereka langsung berjalan menuju kelas mereka.
Saat sampai dikelas, suasana kelas sangat ribut. Ana langsung menuju kursinya, disana sudah ada Karin. Karin lalu bertanya pada Ana mengapa ia bisa bersama dengan Sam ke kelas.
"Eh, Na? Kamu bareng sama Sam tadi berangkat nya?" tanya Karin penasaran.
"E-enggak kok. Tadi pas dilorong, dia manggil aku. Katanya bareng ke kelasnya. Ya udah aku iya-in aja, daripada debat sama dia." jelas Ana.
"Masa sih? Tadi aku liat pas kamu sama Sam mau masuk ke kelas, dia tuh gak berhenti mandang kamu terus. Apakah itu 'cinta pada pandangan pertama'? Wkwkwk," balas Karin meledek Ana, dengan tertawanya yang khas.
"Ih apaan sih, biasa aja kok," ucap Ana menjelaskan.Salah satu anak eskul menyanyi, datang ke kelas mereka. Lalu mengumumkan bahwa hari ini latihan bernyanyi di ruang bernyanyi.
"Maaf sebelumnya mengganggu, saya mau memberitahu, kalau sekarang latihan bernyanyi bagi yang mengikuti eskul tersebut. Ditunggu sepulang sekolah di ruangan bernyanyi, terimakasih," jelas siswa itu, lalu pergi meninggalkan kelas."Wow, sekarang latihan nyanyi. Pasti seru nih," ucap Ana kegirangan.
"Iya nih, pasti seru. Apalagi katanya ada beberapa kakak kelas cowok yang ikutan juga, terus katanya sih pada ganteng - ganteng. Heee," lanjut Karin, sedikit tertawa.
"Ouh, alasan kamu ikutan eskul ini tuh, mau ngeceng kakak kelas yah?" ucap Ana meledek Karin.
"Eh, enggak juga kok. Alasan lainnya aku juga pengen ngelatih suara nyanyi aku biar pas," jelas Karin.
"Emm... Iya, iya.. Haaahaaa... " ucap Ana tertawa.Seorang guru masuk ke kelas mereka, sehingga obrolan dan tawa Ana, Karin, juga yang lainnya terhenti.
"Assalamu'alaikum," ucap guru itu.
"Wa'alaikumsallam," jawab murid serentak.
"Sekarang buka pelajaran matematika kalian. Kalian belajar matematika dengan ibu yah. Nama ibu, Ibu Nur," jelas Ibu Nur.
"Iya bu," jawab siswa serentak, lalu mengeluarkan buku pelajaran mereka.***
Bel pulang berbunyi, semua siswa merapikan buku mereka. Dan bersiap unyuk pulang, juga mengucapkan salam pada guru.
"Eh, Na?" tanya Karin.
"Iya?" jawab Ana menoleh kearah Karin, lalu sambil memasukkan buku kedalam tas.
"Kita jajan dulu yuk? Aku laper nih," pinta Karin.
"Oke, yuk," ucap Karin setuju.Mereka berjalan menuju Kantin. Karin membeli makanan ringan, sedangkan Ana membeli minuman. Mereka duduk di meja kosong di sudut depan.
"Rin, kira - kira orang yang ngajarin kita nyanyi siapa yah?" tanya Ana pada Karin.
"Emmm... Aku juga belum tau nih. Semoga aja orang nya baik.." jawab Karin.
"Amiinn... " jawab Ana dan Karin bersama.Tak lama mereka mengobrol dimeja kantin, Sam dan kedua temannya menghampiri mereka.
"Na, semangat yah latihan nyanyi nya," ucap Sam menyemangati Ana.
Hah? Darimana dia tahu aku ikutan nyanyi?, batin Ana.
"Acieee, ada yang punya penyemangat nih.." ucap Aji dan Bagas bersama dengan meledek pada Sam juga Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Kita
Teen FictionWaktu demi waktu berlalu. Walaupun hubungan mereka terpisah dengan jarak, tapi perasaan Sam tetap sama pada Ana. Hingga ia memberanikan diri untuk berjumpa dengan orang tua Ana. Ya, Sam datang kerumah Ana untuk melamarnya. ...