Pembagian Rapot

16 5 0
                                    

Pak Jaka mengumumkan, bahwa pembagian rapot dilaksanakan dua minggu setelah ulangan berakhir. Dan wajib di bawa oleh orang tua.

Siswa - siswi SMPN Mutiara diliburkan. Dan masuk lagi minggu depannya setelah pembagian rapot.

Dua minggu berlalu...

Ana dibangunkan uminya pagi - pagi, untuk segera bersiap - siap berangkat sekolah untuk pengambilan rapot bersama orang tua.
"Ana, bangun sayang, shalat dulu gih," ucap Umi membangunkan Ana.
"Emm... Iya umi," jawab Ana bangun dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi.

***

Ana turun dari kamarnya untuk pergi sarapan. Sarapan disiapkan oleh Bi Neni, asisten rumah tangga yang sudah hampir 10 tahun bekerja di rumah Anna.
"Dek, makan dulu. Tadi kata umi, umi ke rumah adiknya dulu. Jadi kalo udah mau jam 10-an, dek Ana duluan aja," ucap Bi Neni, mempersiapkan makanan dimeja.
"Iya bi," ucap Ana, langsung duduk dikursi, lalu melahap makanan nya.

Ana menerima pesan dari Sam. Ana membuka ponselnya.
Sam : P
P
P
Ana......
Ana : Iya Sam, ada apa?
Sam : Na, buruan kesekolah.
Ana : Emang kenapa sih? Kan dibagi rapotnya jam 10, sekarang kan masih jam 8.
Sam : Iya aku tahu, pokoknya kamu cepetan kesekolah.
Ana : Ya Allah, iya, iya bentar.
Sam : Ok, aku berangkat sekarang yah?
Ana : Iya.

Ana mempercepat melahap makanannya. Lalu berpamitan pada Bi Neni.
"Bi, Ana berangkat dulu yah. Assalamu'alaikum," ucap Ana berjalan cepat ke pintu keluar.
"Iya dek," ucap Bi Neni di dapur.

Ana pergi ke halte bus, dan menunggu bus datang. Ana mendapat pesan lagi, ternyata dari Sam. Ana membuka pesan itu.
Sam : Ana, kamu dimana?
Ana : Iya bentar, lagi nunggu bus.
Sam : Oh, iya cepetan.
Ana : Hemm, iya.

Bus akhirnya datang. Ana lalu menaikinya. Beberapa menit bus sampai di halte dekat sekolah Ana. Lalu Ana masuk ke dalam sekolah. Ia melihat sekeliling sekolah, tapi sepi. Hanya ada penjaga sekolah dan tukang bersih - bersih sekolah. Ana coba berjalan ke arah taman sekolah. Ia melihat ada Sam di bangku taman dekat lampu. Ana langsung menghampiri Sam dan bertanya.
"Sam?" ucap Ana memegang pundak Sam.
"Eh, Ana udah dateng. Duduk dulu," ucap Sam mempersilahkan Ana duduk.
"Kamu kok nyuruh aku kesini pagi - pagi? Sekolah masi sepi gini,"
"Iya, aku nyuruh kamu kesini pengen ngobrol - ngobrol aja sama kamu,"
"Yeh, dikirain apa. Aku tadi sampe buru - buru banget dari rumah," ucap Ana memutarkan bola matanya.
"Heeeh, maaf - maaf. Oh iya, nanti kan kita sekelas lagi,"
"Oh sekelas lagi? Jadinya kelas apa kita?"
"Tetep sih kelas nya, jadi dari kelas 7,8, sampe kelas 9 kelas nya tetep. Jadi kita kelas nya tetep kelas B,"
"Tapi kalo wali kelas tetep Pak Ian?"
"Emm... Kayaknya sih iya.. "

Mereka asik mengobrol di bangku taman. Sampai tak terasa waktu hampir pukul 10. Dan beberapa siswa mulai berdatangan ada yang bersama dengan orang tuanya, ada yang bersama temannya. Aji dan Bagas menghampiri Ana dan Sam yang asik mengobrol.
"Hei," ucap Aji dan Bagas mengagetkan Ana dan Sam.
"Eh, dasar kalian, bikin kaget aja," ucap Sam sebal.
"Ehee, eh, kalian dari kapan disini? Berduaan aja," tanya Bagas penasaran.
"Baru beberapa jam yang lalu kok," ucap Ana.
Tak lama mereka mengobrol, Karin menghampiri mereka.
"Hei, kalian pada ngapain?" tanya Karin pada mereka semua.
"Biasa, ngeliatin yang lagi pacaran, ehehee.." ucap Aji tertawa.
"Eh, apaan sih kita gak pacaran kok. Kita cuma lagi ngobrol - ngobrol aja," jelas Sam.

***

"Karin, tadi waktu umi rapat dikelas sama orang tua siswa yang lain, wali kelas kamu eee... Pak Ian, katanya kamu nilainya paling bagus dikelas," ucap umi setelah keluar dari kelas Karin.
"Wah masa? Allhamdulillah," ucap Ana senang.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Pak Eko selaku kesiswaan sekolah.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh," ucap seluruh siswa serentak.
"Bapak akan umumkan siapa yang mendapat kan peringkat kelas juga juara umum dari tiap kelas 7,8,9" ucap Pak Eko menjelaskan.

Pak Eko mulai memanggil satu persatu siswa untuk mendapat piala. Ana terpanggil mendapat peringkat pertama di kelas nya. Dan temannya Karin mendapat peringkat kedua dikelasnya. Sedangkan Sam mendapat juara ketiga dikelas, entah mengapa ia bisa mendapatkannya. Lalu kurang lebih setengah jam Pak Eko menyebut nama - nama siswa tersebut untuk mendapat peringkat perkelas, Pak Eko mengumumkan juara umum. Dimulai dari kelas 9, lanjut ke kelas 8, dan akhirnya kelas 7.
"Juara umum dari seluruh siswa kelas 7, ada lima orang. Saya umumkan dari yang kelima, yaitu Intan dari kelas 7C, keempat Karin dari kelas 7B, ketiga Tomi dari kelas 7A, kedua Citra dari kelas 7E, dan yang menempati juara umum pertama adalah... Ana dari kelas 7B," ucap Pak eko, lalu mengabadikan nya dengan foto.

***

"Selamat, Na," ucap Karin.
"Makasih, kamu juga selamat yah," ucap Ana mengucapkan selamat balik pada Karin.
"Selamat, Ana," ucap Sam.
"Makasih, Sam," balas Ana.

Setelah beberapa lama, umi Ana mengajak Ana pulang. Abi Ana sudah menunggu didepan gerbang. Ana dan umi segera menaiki mobil. Ana duduk dibelakang, umi duduk didepan bersama abi.
"Wuih, kamu bawa apa Na?" tanya abi, melihat Ana membawa piala dan beberapa piagam.
"Tuh liat abi, anak umi punya prestasi bagus," ucap umi memuji Ana.
"Pasti dong, anak abi juga, selamat yah Ana," ucap abi memberi selamat pada Ana.
"Hee, makasih abi, kasih hadiah dong, hee," pinta Ana.
"Hemm, oke deh. Nanti abi kasih kamu hadiah deh," ucap abi.
"Yeee, makasih abi," ucap Ana senang.

Diperjalanan mereka saling mengobrol dengan senang. Dan tak terasa sudah sampai rumah. Mereka lalu masuk kedalam rumah. Ana langsung menyetel tv nya diruang tamu. Saat Ana sedang asik menonton tv, ada yang mengetuk pintu rumah.

Tokk... Tokk... Tokk...

"Siapa yah?" ucap Ana pada dirinya.
"Biar bibi aja dek," ucap Bi Neni berlari menuju ke pintu depan.

Saat pintu dibuka...

"Eh, Kak Ani. Udah pulang?" ucap Bi Neni.
"Iya bi," ucap Ani.

Siapa sih? Bi Neni lagi ngobrol sama siapa?, batin Ani
Ani penasaran, ia lalu berjalan menuju ke depan pintu. Dan ternyata...
"Kak Ani!!" teriak Ana senang, memeluk erat Ani.

Umi dan Abi turun dari kamarnya.

"Yuk kak masuk?" ajak Ana memegang tangan Ani dan melangkah masuk ke dalam rumah.
"Biar bibi aja yang bawa masuk tasnya," ucap Bi Neni.
"Oh, iya bi makasih," ucap Ani.

"Eh, kaka, baru pulang? Gimana kabar dipesantren?" ucap umi memeluk rindu Ani.
"Seru gak disana?" lanjut abi memeluk juga Ani.
"Baik kok. Disana banyak temen - temen yang baik sama Ani," ucap Ani.
"Oh ya, Kak berapa hari dikasih liburnya?" tanya Ana.
"Nanti besok lusa juga udah mau pulang lagi," jelas Ani.

Mereka berjalan duduk di ruang tamu. Dan mengobrol disana.
"Yahh, cuma sebentar," ucap Ana sedih.
"Gak papa, nanti juga kakak kesini lagi kok," ucap Ani mengelus punggung Ana.
"Nanti dilanjutin lagi ngobrol nya, sekarang kita makan dulu, tuh Bi Neni udah nyiapin makanan nya," ucap umi, mengajak Abi, Ani, dan Ana pergi ke meja makan.

Mereka menyantap makanan mereka. Dan asik mengobrol. Ana senang bisa bertemu dengan kakak nya, karena kakak nya di pesantren, tidak bisa lama - lama dirumah. Hanya sekitar dua hari saja di rumah, lalu pulang lagi ke asramanya.

Aku Kamu KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang