Di sekolah Ana, sekarang sedang melaksanakan ujian nasional bagi seluruh kelas IX. Pengerjaan UN yang dilaksanakan oleh para siswa begitu serius ada tegangnya pula. Karena ujian kali ini, menentukan masa depan mereka. Tujuan SMA mereka akan kemana.
UN tersebut dilaksanakan selama kurang lebih empat hari. Pelajaran yang dilaksanakan diantaranya ada IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Terutama Ana, ia mengerjakan UN dengan serius. Agar mendapat nilai terbaik dan bisa masuk SMA favorit.
***
Setelah empat hari UN tersebut selesai, seluruh siswa kelas IX diliburkan dan tinggal menunggu acara perpisahan mereka. Tapi, sebelum acara perpisahan itu, seluruh kelas IX berlibur ke pantai bersama guru - guru. Perjalanan mereka menuju pantai berjalan sampai tujuan.
"Rin, liat deh pantai nya bagus banget yah? Air lautnya jernih banget. Terus pasir putihnya bersih banget," ucap Ana terpukau saat berada dipantai.
"Iya ya, kalo aja aku bisa bawa air lautnya kerumah, buat renang sehari - hari.. Heee.. Soalnya jernih banget, Na," canda Karin.
"Ahaahh, bisa aja kamu Rin,"Semua siswa menikmati keindahan pantai. Hingga melihat terbenamnya matahari di waktu senja. Semua siswa tak lupa berfoto - foto mengabadikan semua itu.
"Na, kita foto - foto yuk? Mumpung awan warna nya bagus banget," ajak Karin.
"Ayuk, Rin!" seru Ana.Mereka asik berfoto, mengabadikan suasana. Sam, melihat Ana dan Karin berfoto. Sam memikirikan, kalo ia bisa difoto bersamaan Ana.
Hee, kesempatan nih, batin Sam."Heh, Aji, Bagas ikut aku," ajak Sam pada Aji dan Bagas yang tengah asik bermain bola voli.
"Kemana Sam?" tanya Aji dan Bagas kompak.
"Udah ikut aja," ucap Sam kekeh.
Aji dan Bagas pasrah, mereka saling melirik. Lalu mengikuti Sam berjalan didepan.Ana da Karin masih asik berfoto. Tiba - tiba Sam, Aji, dan Bagas datang.
"Hey, boleh ikutan foto?" tanya Sam dengan mengajak Aji dan Bagas juga. Aji dan Bagas bingung kenapa ia diajak berfoto?
"Hah? Foto?" ucap Bagas pelan.
"Lah, pasti kamu moduskan Sam? Pasti ujung - ujungnya minta foto sama Ana, wkwkwk," gurau Aji.
"Apaan sih kalian? Tapi emang iya, ahahaha," ucap Sam tertawa. Melirik Ana, wajah Ana memerah. Mereka semua tertawa.."Udah, udah yuk cepetan fotonya?" ucap Karin.
"Yuk!" ucap semua kompak.Mereka mengabadikan foto bersama. Hingga waktu hampir malam. Dan Karin sengaja menyuruh Ana dan Sam untuk berfoto bersama.
"Ana! Sam! Kalian cepetan difoto, keburuan malem nih," kata Karin.
"Hah?" ucap Ana dan Sam kompak.
"Alah, Sam kamu alesan aja. Jangan malu - malu kucing deh," ucap Aji.
"Cepetan, cepet - cepet," ucap, mendorong Sam dan Karin menarik tangan Ana menghampiri Sam. Mereka berdiri bersama ditengah.
"Hey, jangan kaku gitu dong! Gaya bebas aja," pinta Karin yang memegang kamera ponselnya.
"Bilang, cheese!" kata Karin.
"Cheese!" ucap mereka kompak.
"Eee... Ya udah kita duluan ke hotelnya, yah, bye...." kata Bagas mengajak Karin dan Aji untuk duluan ke hotel.
"Eh, Rin.. Tunggu!" teriak Ana.
"Udah gak papa, aku temenin kamu sampe depan pintu hotel," ucap Sam.
"Emmm... Ya udah," ucap Ana.
"Kok cemberut gitu sih? Senyum dong," pinta Sam.
Ana melebarkan senyumannya. Tapi bukan terlihat manis tapi terlihat lucu.
"Hahaha, lucu deh senyumannya,"
"Apaan sih?"
"Iya, kalo misalkan aku pengen bikin teh, kayaknya gak usah pake gula deh, soalnya ngeliat kamu aja udah manis. Nanti gimana kalo aku diabet?" gurau Sam membuat pipi Ana merah.
"Huh, dasar," ucap Ana meninggalkan Sam dibelakang.
"Hey, tunggu!" ucap Sam menyusul Ana.Dijalan mereka menuju hotel, suasana sangat sepi. Angin berhembusan, suara air laut. Tapi ditengah perjalanan Ana mendengar sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Kita
Teen FictionWaktu demi waktu berlalu. Walaupun hubungan mereka terpisah dengan jarak, tapi perasaan Sam tetap sama pada Ana. Hingga ia memberanikan diri untuk berjumpa dengan orang tua Ana. Ya, Sam datang kerumah Ana untuk melamarnya. ...