Perpisahan

21 5 0
                                    

      Ana bersiap - siap memakai gaun cantik, berbalut hijab indah. Karena hari ini adalah hari dimana ia akan berpisah dengan sekolah dan teman - temannya.
"Ana, mau abi anter?" tanya abi yang tengah duduk diruangan tamu.
"Enggak bi, Ana mau berangkat sekarang ya, assalamu'alaikum!" ucap Ana mencium tangan abi dan umi nya.
"Wa'alaikumsallam!" ucap abi dan umi.

       Ana langsung bergegas keluar rumah menuju halte bus. Tapi saat dia hendak keluar gerbang, ada mobil terpakir didepan gerbang. Lalu ada seorang pria yang keluar dari mobil itu, dan ternyata itu Sam. Sam membawa mobil yang diantar supirnya.
"Masuk, Na?" Sam membukakan pintu belakang mobilnya untuk Ana.
Ana bingung, lalu ia pun masuk ke mobil itu.

     Mereka sudah berada di dalam mobil. Supir Sam melajukan mobilnya.
"Sam, kok kamu jemput aku?" tanya Ana heran.
"Iya gak papa, emang gak boleh?" balas Sam.
"Eee.. gak papa sih, tapi makasih yah, hee," Ana tersenyum manis.
"Iya, sama - sama,"

      Ditengah perbincangan mereka, pak supir bertanya pada Sam.
"Den, ini pacar nya den Sam?" tanya pak supir.
"Bukan pacar sih, tapi calon," jelas Sam membuat pak supir juga Ana bingung.
"Calon?" ucap Ana dan pak supir heran.
"Iya calon, calon istri, heee," ucap Sam terkekeh.
"Hushh, apaan sih Sam?" ucap Ana memukul paha Sam.
"Ohhh gitu den, saya do'ain aja yah den, semoga jodoh dunia akhirat," ucap pak supir mendo'akan.
"Aminnn, makasih pak. Tuh Na, udah dikasih restu sama pak supir," ucap Sam mengaminkan do'a pak supir.

      Ana terdiam pipinya mulai memerah. Mobil Sam akhirnya sampai di depan sekolah mereka. Ana lanhsung turun.
"Pak, nanti jemput saya lagi yah, nanti saya sms bapak," pinta Sam.
"Iya, siap den," ucap pak supir langsung melajukan mobilnya.

"Na, tunggu!" ucap Sam keras yang mengejar Ana lalu menyamakan langkahnya. "Tungguin dong, kamu kenapa sih?"
"Enggak sih gak papa," ucap Ana.
"Ohh iya, aku mau ngucapin sesuatu nih,"
"Apa?"
"Kamu cantik deh,"

     Ucapan Sam lagi - lagi membuat pipi Ana memerah. Ana tidak menjawabnya. Langsung saja Karin menghampiri mereka.
"Eh kalian, yuk cari tempat duduk, keburu penuh nih,"  ucap Karin menarik lengan Ana diikuti Sam dibelakang.

     Saat mereka berada di aula sekolah, sudah terlihat banyak siswa yang duduk. Sam menghampiri kedua temannya. Siapa lagi kalo bukan Aji dan Bagas. Mereka duduk paling depan.
"Kita duduk dimana, Rin?" tanya Ana.
"Emmmm... Disitu aja deh, yuk?" ajak Karin menunjuk kursi di barisan kedua.
"Ya udah yuk," ucap Ana, Karin dan Ana langsung duduk dikursi tersebut.

       Acara dimulai, MC langsung naik ke panggung.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" ucap MC itu.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh!" ucap siswa juga guru - guru serentak.
"Sebelum memulai acaranya, saya ingin mengucapkan selamat untuk kelas IX SMPN Mutiara Jakarta. Karena telah lulus, dari sekolah ini dengan hasil yang memuaskan." ucap MC itu disertai tepuk tangan para tamu.
"Lalu acara akan dimulai dengan sambutan oleh kepala sekolah, setelah itu penampilan anak - anak kelas 7  dan kelas 8, untuk bapak kepala sekolah dipersilahkan naik ke atas panggung!" lanjut MC itu disertai tepuk tangan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" ucap kepala sekolah semangat.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh!" ucap seluruh tamu serentak.
"Saya juga mengucapkan selamat hari kelulusan bagi kelas IX tercinta. Semoga kalian semua melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi lagi.... " ucap kepala sekolah menyemangati.

      Pidato yang dibawakan oleh bapak kepala sekolah hampir setengah jam. Lalu bapak kepala sekolah mengakhiri pidatonya.
"Baik, sekian yang bisa saya sampaikan, terimakasih atas perhatiannya, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" ucap kepala sekolah mengakhiri pidatonya.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh!" ucap para tamu serentak, disertai tepuk tangan.

Aku Kamu KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang