L I M A B E L A S

44 16 6
                                    

Aku mencoba melupakanmu beribu-ribu kali, tapi kau datang lagi jauh berjuta-juta kali dalam pikiran ini. mengusik rindu yang tak berujung ini.-

Author POV.

"ACIT"

teriak seseorang dari pintu masuk kantin, yang merasa namanya dipanggil pun menoleh. seketika senyum manis terbentuk di wajah cantiknya setelah mengetahui siapa yang memanggil namanya.

acita sedikit melambaikan tangannya, orang yang memanggilnya pun langsung menghampirinya.

"hai"sapa arga pada gadis yang tengah terseyum itu.

"halo kak"jawab acita dengan senyum malu.

"woy, dunia serasa milik berdua ya"goda riko membuat kedua insan itu malu.

"kita gabung ya cit"izin dizo saat akan duduk.

acita menoleh, "lah iya kak, gabung aja. al lagi pesen tuh"

dizo mengangguk.

kini mereka melanjutkan obrolan dengan canda dan tawa.

seperti biasa, asky selalu diam dan menjadi pendengar setia gurauan teman temannya itu.

"loh udah pada disini"tanya alijah yang baru saja datang dan meletakkan nampan pesanan acita.

arga dan dizo mengangguk. "loh kita kok nggak dipesenin sekalian al??"tanya riko sok sedih.

"lah al nggak tau kalo kalian pada disini, maaf ya"

"hehe bercanda al, ya kali cowok nyuruh ceweknya pesen"

alijah tertawa kecil, dan saat menoleh tatapannya bertubrukan dengan asky.

seketika jantungnya berdebar kencang, dan pipinya mulai merona.

'Brakk'

seketika aksi tatap tatapan itu berakhir karena terkejut dengan suara gebrakan. mereka menoleh ke sumber suara termasuk semuua yang ada dimeja.

sedangkan yang ditatap hanya nyengir.

"lo ngapain sih, ko??"tanya arga sengit.

riko menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "ya nggak apa apa. habisnya kalian pada tatap tatapan, nggak sadar disini ada yang jomblo"

mereka semua tertawa mendengar jawaban melas dari riko.

saat sedang asik asik bercanda, "haii" semua tatapan mengarah ke sumber suara.

"haii, renal"sapa acita sambil melambaikan tangan.

renal tersenyum kepada acita, "haii, acit." saat menoleh ia menemukan alijah yang sedang terseyum kepadanya. "haii, lija"

semua yang ada di meja mengernyit bingung dengan nama panggilan yang diberikan renal untuk alijah, "lija??"tanya alijah bingung.

renal mengangguk, "iya, aku panggil kamu lija biar beda dari yang lain"

sedangkan alijah hanya tersenyum canggung.

"aku boleh gabung kan??"tanya renal menatap bangku kosong di depannya.

dizo langsung mengangguk cepat, "iya duduk aja, bruh"

renal duduk dengan santai, tak sadar sedari tadi ada mata yang menatapnya tajam dengan rahang mengeras.

seketika suasana di meja menjadi sangat canggung, hanya suara detingan sendok yang terdengar.

"hallo semua, besok dateng ya ke acara ulang tahun gue" suara seseorang di meja mereka.

Love and RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang