Hari ini adalah hari ujian kenaikan kelas yang terakhir. Minggu depan sekolah mengadakan acara classmeeting seperti biasanya yang selalu diadakan tiap akhir semester untuk menjalin kekompakan dan menghilangkan stress setelah ujian. Kemudian hari jum'atnya adalah pengambilan rapot. Yang artinya libur panjang sudah didepan mata.
"Tatha. Pulang sekolah kita makan diluar yuk. Aku pengen makan diluar," ajak Maura sambil mengemasi barangnya yang masih berantakan.
"Oke. Aku juga bosan kalau makan makanan bi yuni terus. Hahaha." Maura ikut tertawa mendengar jawabanku itu.
Dari seberang bangku sana nampak Reno yang sepertinya ingin menghampiriku dan Maura. Dan sudah jelas dibelakangnya pasti diikuti oleh Bayu dan Dino. Memang pasalnya mereka bertiga sulit untuk dipisahkan. Ibarat baju dengan kancingnya.
"Boleh gabung?" Tanya Reno yang sudah berada didepan kita.
"Boleh boleh. Silahkan!" Maura mempersilahkan Reno dkk untuk gabung.
"Kalian mau kemana?"
"Ini kita mau makan diluar setelah pulang."
"Oh makan ya. Kebetulan aku juga lagi lapar. Apa kita boleh ikut?"
Maura menatapku. Matanya seolah bertanya apa mereka boleh ikut. Akupun menggangguk.
"Boleh."
Kriiiingggg
Tak lama setelah itu bel pulang berbunyi."Yasudah langsung saja kita makan. Takut keburu sore."
"Ahsyaaaaap. Berangkaaaat" Jawab Bayu bersemangat. Diikuti oleh tawa yang lain.
***
Semua mangkok bakso telah habis tersantap. Hanya sisa-sisa mie dan kuah yang ada didalamnya. Semuanya sedang asik minum es tehnya masing-masing. Tak lama kemudian maura mulai angkat bicara ketika semua anak telah menghabiskan minumannya.
"Sudah yuk. Kita pulang. Sudah sore" ajak maura.
"Oke" yang lain menyetujui. Bayu dan Dino berjalan didepan mendahuluiku, Maura dan Reno.
Tiba-tiba langkah kami terhenti ketika Reno memegang tangan Maura."Emm...emm...Maura apa kamu besok mau menemaniku belanja keperluan kelas untuk classmeeting nanti?" Tanya Reno dengan gugup.
Mengenai Reno, bagaimana mungkin dia mau berteman denganku? Bukankah semua orang merasa jijik denganku?
Pertemanan kami sudah terjalin berbulan-bulan. Pertemanan ini dimulai ketika hadirnya anak baru, Maura.Aku bisa merasakan Reno mau berteman denganku karena ia menyukai Maura. Jika saja maura tak berteman denganku, mungkin Reno juga takkan pernah mau berteman denganku. Lalu bagaimana dengan Bayu dan Dino? Tentu saja mereka akan mengikuti apa yang Reno jalani. Aku bisa mengerti maksud Reno mengajak maura tentunya yang ia inginkan adalah 'sebuah kencan'.
"Eh? Boleh kok boleh. Tapi sama tatha juga ya," jawab maura dengan menatapku.
Aku tak mungkin akan mengganggu rencana Reno itu.
"Emm kayaknya gak bisa deh. Sudah kalian berdua saja yang pergi," tolakku.
"Gak bisa ya? Tapi bukannya kamu besok gak ada acara ya?"
"Emm..emm.. ya memang tidak ada. Tapi aku hanya tak ingin pergi." aku bingung harus mencari alasan apa untuk menghindari kencan bertiga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIGU
FantasyHaruskah ku kasihi musuhku dengan membalutkan selimut padanya? Terjebak rana ambigu dalam selimut lembut Membuatku memilih meremas waktu dalam genggamanku Hingga waktu takkan mampu berkutik lagi