AuthorPov
Air ketuban Mira pecah. Bidan serta beberapa dokter telah menyiapkan persiapan. "Pak, tolong bantu istri anda ya" Arya yang masih bingung akan berbuat apa hanya mengangguk, ini adalah pengalaman pertamanya.
"Bu Mira, tarik napas dalam-dalam lalu hembuskan secara teratur" bidan mulai memberi instruksi, Mira menurut.
Keringat bercucuran di wajahnya. Arya memegang tangan istrinya, ia mengelus lembut punggung tangan istrinya "semangat sayang, kamu pasti bisa!"
"Bu, tolong mengejan yang kuat" Mira mengangguk lemah. Dia mulai mengejan, walau badannya lemah, keringat bercucuran serta rasa mual ia rasakan. Dia tetap mengejan.
"Ayo lagi bu! Lebih kuat bu!" Mira meremas tangan suaminya yang panik.
Arya yang masih bingung serta panik, ikut meremas tangan istrinya, "Mira.. Semangat sayang, demi anak kita" semangatnya lirih. Dia mengelap keringat yang jatuh di wajah istrinya dengan tangan kosong.
"Sedikit lagi, lebih kuat bu!"
Menit demi menit berlalu dengan ketegangan yang menghiasi. Keringat demi keringat Mira keluarkan, waktu dimana tubuhnya mulai lemah, ia mengejan kuat tepat saat jam, menit bahkan detik menunjuk angka yang sama.
Bersamaan dengan itu suara bayi mulai terdengar. Mira bernapas lega, Arya menghela napas pelan merasa lega akhirnya ketegangan berakhir. Senyumnya mengembang saat melihat anaknya di pelukan bidan, bahkan air matanya jatuh menyusuri kedua pipinya.
"Selamat putri anda lahir dengan sehat" kata bidan itu lalu menyerahkannya ke Mira.
Mira tersenyum lembut, ia menatap Arya dengan wajah lelahnya. Setelah melihat wajah putrinya, suster membawa putri mereka untuk dibersihkan.
👑
Setelah di bersihkan dan diadzani, kini putri mereka sedang berada dipelukan Mira. Sekarang waktunya untuk menyusui putri mereka. Mira tersenyum melihat putrinya yang terlihat lahap.
Kini Mira telah dipindahkan ke ruang rawat, kata dokter untuk sementara Mira akan dirawat inap sampai keadaannya stabil. Mira menatap suaminya, "jadi namanya siapa Arya?"
Arya memegang dagunya, tidak cukup satu menit senyumnya mengembang. "Bagaimana kalau Cayla Fradella Quincy?"
Mira tersenyum tipis, "artinya?"
"Anak beruntung yang diberkahi oleh tuhan" Mira melebarkan senyumnya, ia menatap putrinya.
"Nama kamu sekarang Cayla Fradella Quincy, mama akan panggil kamu Princess" Cayla tertawa, seperti ikut senang dengan namanya.
Arya yang melihatnya tersenyum, ia mengusap surai hitam istrinya dan juga wajah putrinya. Layar plasma yang menyala di ruang berdinding putih itu tiba-tiba berganti siaran yang tadinya iklan menjadi berita 'Breaking News'
Arya dan Mira sontak menoleh ke arah layar yang kini menampilkan seorang pembawa acara menyampaikan berita. Arya dan Mira sontak membulatkan mulutnya saat melihat tulisan yang terpampang di layar itu.
Jelas sekali tulisan itu membentuk sebuah kalimat yang mustahil diterima akal sehat. "Kedua negara yang selama ini berselisih dan terus menerus saling mendeklarasikan perang, kini berdamai" kata pembawa berita tersebut.
"Belum diketahui alasan pasti mengenai perdamaian dua negara ini."
"Para pemimpin negara, telah saling menyepakati untuk berdamai. Mereka telah menandatangani perjanjian damai beberapa jam lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Girl (Tamat)
Teen Fiction[MOHON FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] >>>>> Hari itu di tanggal, bulan, tahun, jam, menit bahkan detik yang menunjukkan angka sama, anak itu lahir. Konon anak yang lahir di waktu seperti itu diberkahi keberuntungan yang tiada habisnya. Di hari keti...