LG|10

934 42 2
                                    

AuthorPov

Dua perempuan beda usia itu duduk bersama di sofa ruang keluarga sambil menatap tv didepannya. Cayla menatap mamanya, dia baru ingat akan sesuatu.

"Mah."

Mira menoleh, menatap putrinya "kenapa Princess?" lalu kembali menatap ke depan.

"Cayla mau tanya sesuatu."

"Tanya aja."

Cayla berdehem, "kenapa mama sama papa namain Cayla dengan nama Cayla Fradella Quincy? Kalau gak salah nama Cayla itu bukannya ada sedikit hubungan dengan keberuntungan ya?" keningnya berkerut menandakan dia sedang dilanda kebingungan.

Mira menoleh, menatap putrinya dan mengabaikan tv yang masih menyala itu. Dia menghela napas sambil menerawang, "Princess, kamu ingat tanggal lahir kamu kan?" Cayla mengangguk.

"Iya, ingat kok mah."

"Dulu bidan yang bantu mama lahirin kamu bilang, kalau kamu anak yang membawa keberuntungan. Awalnya mama sama papa gak percaya, tapi saat kamu lahir, mama sama papa mulai dapat berita baik. Mulai dari perusahaan papa yang di tawari kerja sama dengan perusahaan besar dan..."

Cayla menahan napas, mamanya terus menceritakan beberapa kejadian tak terduga yang menimpa keluarga mereka. Semua kejadian yang diceritakan mamanya itu tidak ada yang buruk, semuanya kejadian yang menguntungkan.

"Itu beneran mah?" Cayla bertanya tak percaya setelah mendengar penuturan mamanya.

Mira mengangguk, tangannya mengelus lembut rambut putrinya. Dia tersenyum, "itu semua bener Princess, gak ada yang bohongan. Kamu itu anak yang sangat-sangat mama sayang."

"Mama sama papa bersyukur karena Tuhan memberi mama anak yang cantik dan baik kayak kamu, Princess."

Cayla menatap haru mamanya. Langsung saja dia menghamburkan pelukan pada mamanya. Meresapi pelukan hangat itu.

👑

Mira membuka kasar pintu berwarna cream itu, matanya menatap gadis cantik yang masih asik dengan dunia mimpinya. Dia berdecak kesal, kedua tangannya bertolak pinggang.

"Cayla! Bangun!! Ini sudah jam berapa dan kamu masih tidur?!"

Gadis itu, Cayla membuka matanya yang terasa berat. Teriakan mamanya membuat dirinya membuka mata secara paksa. "Apa sih mah... Cayla masih ngantuk" dia menaikkan selimut sampai menutupi kepalanya.

"Astaga Caylaa!! Ini udah jam berapa, nanti kamu telat ke sekolah!"

Mendengar kata 'sekolah', Cayla cepat-cepat mendudukkan dirinya. Matanya dia paksa terbuka, menatap jam yang tertempel di dinding kamarnya. Pukul 6.27 AM.

"Jam setengah tujuh" lirihnya masih belum sadar.

Mulutnya menguap, masih merasa mengantuk karena semalam dia begadang. Terlalu asik di ruang khususnya, sampai-sampai membuatnya lupa waktu.

"APAAA?! JAM SETENGAH TUJUH?!"

Dia terpekik, langsung saja beranjak dari kasur queen sizenya dan berlari menuju kamar mandi. Mira yang melihat kelakuan putrinya hanya menggelengkan kepalanya, maklum.

"Kalau sudah, cepat kebawah! Kamu harus sarapan!" titahnya lalu beranjak meninggalkan kamar putrinya.

👑

Cayla menatap jam yang melingkar ditangannya, tepat saat itu mobil yang ditumpanginya berhenti, bersamaan dengan sopirnya yang menyahut.

"Sudah sampai non."

Lucky Girl (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang