LG|16

745 34 0
                                    

AuthorPov

Pukul 8.36 PM, Cayla menyelesaikan pemotretannya. Saat ini dia sedang duduk di bangku yang terletak di luar studio tempatnya mengadakan pemotretan tadi.

"Quin?"

Cayla menoleh, menatap perempuan yang lebih tua darinya, dia adalah salah satu rekan kerjanya.

"Belum pulang?" Cayla menggeleng.

"Lagi nunggu jemputan kak" perempuan itu mengangguk mengerti.

"Yaudah kakak duluan ya, mang ojeknya sudah ada soalnya. Kamu hati-hati ya disini."

Cayla mengangguk, dia tersenyum menenangkan, "iya kak."

Setelah perempuan itu tak terlihat lagi, Cayla membuang napas pelan. Dia melihat jam dipergelangan tangannya. Ini sudah terlalu larut, dia jadi sedikit takut menunggu sendirian disini.

Karena rekan kerjanya yang lain sudah pulang duluan tadi, dan kini tinggal dia sendiri. Biasanya saat pulang kerja seperti ini dia di antar pulang oleh asistennya yang tak lain adalah kak Rena.

Cayla menghela napas, lebih baik dia memesan go-car saja. Daripada merepotkan orang tuanya, pikirnya.

Dengan lihai tangannya bermain di benda pipih sejuta umat itu. Sesudahnya dia terdiam, menatap kedepan.

"Lebih baik nunggu di depan aja deh."

Dia pun berdiri, menenteng tasnya. Berjalan menuju halte di depan gedung. Merasa ada keberadaan orang lain selain dirinya, dia memutar badan, melihat keadaan dibelakangnya.

Dia mengernyit, tidak ada apa-apa di sana. Mungkin cuma khayalanku, pikirnya. Lalu melanjutkan langkahnya, sesekali mengusap tengkuknya yang terasa dingin.

Perlahan langkah kakinya semakin cepat. Saat tiba di trotoar jalan, dia membuang napas. Cayla membalikkan kembali badannya, matanya melirik sekitar dengan awas.

Sampai suara klakson mobil membuatnya terperanjat kaget. Dia berbalik, menatap mobil di depannya dengan kening berkerut. Kaca mobil bagian sopir turun, "dek Cayla ya?"

Cayla mengangguk, lantas dia segera masuk di kursi penumpang. Dia menghela napas lega, rasa-rasanya tadi ada seseorang yang mengikuti dirinya.

👑

"Loh? Princess? Kok udah pulang? Kenapa gak minta jemput aja."

Arya, papa Cayla yang hendak ke dapur untuk mengambil air putih, bertanya khawatir saat melihat putrinya hendak menaiki tangga. Mira, mamanya sudah tertidur pulas.

Cayla menatap papanya bingung, dia menggaruk tengkuknya, "emm.. Itu karna udah malam, Cayla pesen go-car aja."

Arya menggeleng kepalanya tidak percaya, dengusan kasar dapat Cayla dengar.

"Princess sini."

Cayla berjalan, mendekat ke arah papanya. Kepalanya tertunduk, takut mendengar kemarahan papanya. Karena dia tahu, bahwa dia telah melanggar aturan yang diberikan papanya.

Tepat di depan Arya, Cayla berucap lirih, "maaf pah."

Tangan Arya terangkat, mendarat tepat di kepala putrinya, dia mengelusnya pelan. "Lain kali jangan gitu ya? Papa khawatir loh sama Princess. Princess gak usah takut ganggu karna udah tugas papa buat ngejaga putri papa oke?"

Cayla mengangguk, dia memeluk tubuh papanya. "Maafin Cayla pah" Arya mengecup puncak kepala putrinya, "papa maafin."

👑

Lucky Girl (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang