LG|07

1K 55 1
                                    

AuthorPov

"What?!".

Cayla memekik kaget, bola matanya membesar. Ela yang tadinya asik di dunianya sendiri, kini menengok kaget ke Cayla. Sedangkan Cream yang tadinya menutup mata, kini membukanya, kaget mendengar pekikan sang majikan.

"Apaansih Cay? Kok teriak-teriak gitu, sakit tau telinga gue."

Hmm, dia tidak sadar diri ternyata kawan-kawan.

Cayla menoleh ke Ela, "La sini deh!" Ela menaikkan satu alisnya.

Perlahan dia mendekat ke Cayla. Duduk disamping Cayla yang masih setia memangku Cream. Cayla memberikan hpnya, "nih coba baca."

Ela mengernyit bingung, tapi tak ayal tangannya mengambil hp itu, membaca tulisan-tulisan yang tertulis di benda pipih tersebut.

Lima detik setelah membacanya, Ela masih belum memberi reaksi apapun. Otaknya masih mencoba mencerna semua tulisan itu. Rekrut? Model?



Tunggu?

"Eh ini beneran?" tanyanya masih kalem, Cayla mengedikkan bahunya. "Mungkin sih, soalnya akunnya ada centang birunya. Artinya akun ini gak palsu kan?" Ela mengangguk-ngangguk.



Seketika bola matanya membesar, "BENERAN INI CAY? LO DI REKRUT JADI MODELLLL?!!" ya keluar deh Toa nya.

Cayla mengusap kedua telinganya, astaga! Telinganya berdengung sangat lama. "Gak usah teriak La, suara lo tuh kek toa masjid tauk!" Ela mendelik, dia menjitak kepala Cayla.

"Enak aja lo bilangin suara gue kek toa masjid" elaknya, Cayla mendengus.

Susahnya nerima kenyataan tuh apasih La?

"Eh tapi beneran nih? Lo jadi model?" Cayla mengedikkan bahunya.

"Lo mau jawab apa tuh DM?" lagi-lagi Cayla mengedikkan bahunya.

Ela menatap kesal sahabatnya, "ogeb jawab kek! Malah tuh bahu yang lo gerak-gerakkin."

Cayla menatap lurus kedepan, "gue mau tanya mama sama papa dulu deh!"

Ela manggut-manggut, "bagus tuh. Btw lo kok bisa ya di rekrut jadi model? Keberuntungan lo gak ada habisnya ya?" Cayla hanya mengedikkan bahunya, acuh.

"Kalau di pikir-pikir, selama gue sama lo. Gue selalu tuh dapat untung. Lo juga kalau keluar pasti dapat hal yang gak keduga. Kek tadi pas di toko hewan... Masa lo dikasih aksesori mahal secara gratis sih? Heran gue Cay."

Ya semua yang dikatakan Ela memang benar. Lagipula kalau di teliti lebih dalam lagi, Cayla merasa namanya mengartikan sesuatu tentang keberuntungan.

Mungkin nanti, dia akan bertanya pada orang tuanya kenapa dia diberi nama Cayla Fradella Quincy.

👑

Di meja makan, keluarga Cayla plus Ela berkumpul untuk sarapan pagi bersama.

"Sella, makasih ya udah temenin Cayla semalam" Ela tersenyum, "iya tan, sama-sama."

Semalam, orang tua Cayla sedang ada acara bisnis. Dan mereka baru kembali saat hari sudah berganti. Karena tidak mau membiarkan putrinya di rumah sendiri, ya walau sebenarnya ada para pekerja rumah, keduanya memutuskan untuk meminta sahabat satu-satu putrinya untuk menginap.

"Oh iya, Princess habis beli kucing ya?" Cayla menatap papanya, lantas dia mengangguk.

"Gak apa-apa kan pah?"

Lucky Girl (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang