TristanPov
Pagi ini gue memutuskan untuk ke kantin. Soalnya gue belum sempat sarapan. Setelah memesan gue duduk di salah satu meja kosong bagian pinggir. Gue lagi males jadi pusat perhatian jadi ya mojok, walau kantin pagi ini pengunjungnya cuman gue sih.
Tapi beberapa lama kemudian ada dua orang siswi yang juga memasuki kantin. Gue mendongak, penasaran dengan dua siswi yang pagi-pagi gini ke kantin.
Dan ternyata cewek itu lagi beserta temannya. Gue mendengus. Setiap tempat yang gue kunjungi selalu saja ada cewek itu. Tapi entah kenapa mataku tak berhenti meliriknya.
Saat dia sudah duduk tenang di bangku bersama temannya. Gue malah menatapnya secara terang-terangan. Posisinya sekarang membelakangiku, dia sedang menopang dagu sambil menyeruput minumannya sedangkan temannya sedang makan.
Tiba-tiba dia berbalik, membuat gue cepat-cepat mengalihkan pandangan. Sebisa mungkin wajahku, gue tutupi. Gue menunduk menatap makananku, tanganku memainkan sendok.
Beberapa menit kemudian gue mendengar langkah kaki yang menjauh. Gue menghela napas, jantung gue rasanya kayak mau copot saking cepatnya debarannya.
Gue mendengus, gara-gara cewek itu gue bener-bener mulai aneh. Gue memegang dada, "mungkin gue sakit jantung" gumamku sekecil mungkin.
👑
Gue berjalan santai di koridor yang sepi ini. Jam pelajaran masih berlangsung, membuat keadaan seperti ini. Hari ini osis mengadakan rapat, dan gue sebagai ketua harus hadir.
Gue berbelok di koridor, tubuh gue bertubrukan dengan seseorang. Tidak keras, hanya saja badan gue sempat terdorong sedikit ke belakang, sama dengan orang yang menubrukku.
Dia seorang cewek. Cewek itu mendongak, gue menatapnya tajam. Walau sebenarnya jantung gue berdebar tidak karuan, sebisa mungkin gue menutupinya.
"Kalau jalan bisa liat-liat gak?" gue berkata dingin.
Gue lihat cewek itu melirik lengan bajuku. Gue yakin dia pasti ngeliat lambang kelas.
"Maaf kak," gue diam tak menanggapi.
Tiba-tiba teringat suatu hal. Satu alis gue terangkat, "ngapain lo diluar? Ini udah jam masuk."
"Saya mau ke toilet kak."
Gue mengabaikan jawabannya, gue terus tatap dia. Lalu gue melangkah melewatinya, saat tepat disampingnya gue berbisik, "lain kali hati-hati" ucap gue sarat akan ancaman.
Lalu berjalan, menyusuri koridor menuju tempat tujuan, ruang osis. Gue menghela napas, "ahh~ ini bener sakit jantung kayaknya" sambil memegang dadaku.
👑
Gue beserta beberapa anggota osis yang lain, berjalan keluar dari kelas X ipa 1. Sekarang gue dan yang lain berjalan menuju kelas disamping, yaitu kelas X ipa 2. Gue bersama dua orang cowok yang tak lain adalah teman gue dan dua cewek yang tentunya anggota osis.
Kali ini gue dan yang lain sedang berkeliling sekolah, memasuki setiap kelas X untuk mengingatkan para murid baru untuk ikut berpartisipasi dalam ekskul.
Kelas X ipa 2 yang sedang free class, tentunya berisik. Tapi saat gue dan yang lain berjalan menuju kelas itu, mereka menjadi diam. Tanpa basa-basi gue beserta anggota osis yang lain masuk.
Pertama kami memperkenalkan diri. Sesudahnya gue mulai maju selangkah untuk menarik perhatian. Gue pun mengucapkan kata-kata peringatan untuk mereka. Tak sengaja mata gue ini menangkap seorang siswi yang lagi bisik-bisik sama teman disamping bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Girl (Tamat)
Teen Fiction[MOHON FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] >>>>> Hari itu di tanggal, bulan, tahun, jam, menit bahkan detik yang menunjukkan angka sama, anak itu lahir. Konon anak yang lahir di waktu seperti itu diberkahi keberuntungan yang tiada habisnya. Di hari keti...