Seperti pagi yang sudah-sudah Shin hye ikut membantu bibi Jang menyiapkan sarapan. Sebelumnya bibi Jang juga sudah memberitahu kalau Shin hye tidak perlu membantunya seperti ini, tapi tetap saja Shin hye yang keras kepala kerap tidak memperdulikannya. Dia tetap membantu bibi Jang didapur, menyiapkan sarapan dan belajar membuat makanan kesukaan Yong hwa. Entah kenapa dia harus repot-repot belajar memasak makanan kesukaan Yong hwa.
Setelah selesai menyiapkan sarapan dan menatanya dengan rapi diatas meja makan, saat itulah Yong hwa turun. Bukan pemandangan aneh bagi Yong hwa menemukan Shin hye berada didapur setiap pagi. Wanita itu bahkan ikut memasak bersama bibi Jang. Dirinya juga tidak keberatan dengan apa yang dilakukan Shin hye, jadi dia membiarkan saja apapun yang ingin dilakukan wanita itu.
Bibirnya menyeringai saat tatapan mata mereka bertemu, dan lihatlah wajahnya yang langsung tertunduk saat mereka saling menatap. Yong hwa semakin menyeringai mengingat kembali percintaan mereka semalam.
Mereka sarapan dengan damai seperti biasanya dan bibi Jang selalu mengatakan kalau Shin hyelah yang membuat makanan kesukaan Yong hwa, telur dadar gulung dan sup ayam jangungnya.
Yong hwa menikmatinya, walaupun dia tidak mengatakan apapun, tapi Yong hwa tetap menikmatinya bahkan selalu menghabiskannya tanpa tersisa.
"Oppa... Aku datang!!
Mendengar suara wanita yang dia kenal, Yong hwa mengusap mulutnya dengan tissue dan beranjak keluar untuk menyambut seseorang yang dia kenal. Sedangkan Shin hye, dia tidak tahu kenapa Yong hwa terlihat gembira seperti itu. Dan... Siapa wanita yang datang?
Karena penasaran diam-diam Shin hye ikut keluar, tapi hanya bersembunyi disudut lemari sembari memperhatikan Yong hwa yang sudah memeluk wanita itu.
"Apa wanita itu kekasihnya? Tapi, bukankah dia mencintai Yoora?"Pikiran Shin hye menjadi kacau memikirkan mungkin saja Yong hwa sudah selingkuh dibelakang Yoora dan itulah yang membuat Yoora pergi meninggalkannya.
Wanita dalam pelukan Yong hwa melirik Shin hye lantas tersenyum dan melepaskan pelukan Yong hwa.
"Apa dia kakak iparku?"Tanyanya sembari berjalan mendekati Shin hye dengan senyuman merekah diwajah cantiknya.
Melihat wanita itu berjalan mendekatinya, Shin hye memberanikan diri keluar dari sudut lemari dan sedikit khawatir kenapa wanita itu mendekatinya. Apa dia akan memarahinya, atau mungkin menarik rambutnya? Oh tidak, semoga itu tidak benar.
"Apa kau kakak iparku?
"Eh?"Shin hye terkejut saat wanita muda itu menyebutnya sebagai kakak iparnya.
"Ada apa? Kau benar kakak iparku, kan? Istri pria itu."Ujarnya sembari menunjuk Yong hwa.
Walaupun masih tidak mengerti, Shin hye menganggukan kepala membenarkan apa yang dikatakan wanita muda itu.
"Wahhh... Akhirnya aku bisa bertemu denganmu kakak ipar."Wanita itu langsung memeluk Shin hye sesenang mungkin."Aku Jung soo jung, adik perempuan Yong hwa oppa. Kau bisa memanggilku Soo jung, dan aku akan memanggilmu kakak ipar, Ok??"Soo jung berucap sangat senang setelah melihat Shin hye. Apa yang dikatakan kakaknya itu benar. Istrinya itu memang cantik. Soo jung cekikikan dan terus menempel pada Shin hye.
"Selamat datang."Ujar Shin hye menyambut Soo jung.
"Ya ampun kakak ipar, kenapa kaku seperti itu. Oppa... Apa kakak ipar selalu seperti ini? Sepertinya kau tidak memperlakukannya dengan baik. Awas saja kalau benar kau tidak memperlakukannya dengan baik, jangan salahkan aku kalau ibu akan datang dan memarahimu."Soo jung menyeringai memberi peringatan pada Yong hwa dan membawa Shin hye ke ruang tamu.