"Kau sungguh tidak mengingatku? Aku Kim soo hyun, kita pernah satu sekolah.
Diperjalanan pulang Shin hye masih ingat apa yang Soo hyun katakan tentang dirinya, tapi justru dia memilih diam seolah-olah benar kalau dia tidak mengingat apapun tentang pria itu.
"Maafkan aku, aku tidak melupakanmu."Kata-kata inilah yang selalu Shin hye ucapkan dalam hati. Dan saat dia pulang dari cafe tadi, dia sengaja pulang lebih dulu untuk menghindari pria itu.
Shin hye membuka pintu rumah, berjalan dengan lesu. Bahkan dia tidak menyadari kalau di ruang tamu ada Soo jung bersama dengan Yong hwa. Kedua kakak beradik itu memperhatikan Shin hye yang melewatinya begitu saja.
Soo jung dan Yong hwa saling menatap, seolah bertanya-tanya ada apa dengan wanita itu.
"Kakak ipar..."Soo jung beranjak dari duduknya dan menghentikan Shin hye."Kakak ipar, kau kenapa? Apa ada malasah?"Tanya Soo jung.
Shin hye sempat terkejut melihat Soo jung dan semakin terkejut saat dia melirik kesamping ternyata ada Yong hwa juga disana, memperhatikannya.
"Ah... Maaf, aku tidak melihat kalian.
"Tidak usah dipikirkan, eonnie. Kau sudah makan malam? Aku dan oppa sudah menunggumu untuk makan malam bersama. Tadinya aku ingin menjemputmu, tapi oppa melarangku."Soo jung melirik sinis Yong hwa.
Yong hwa berdiri."Ayo makan!!
Setelah makan malam selesai, Shin hye baru saja selesai membersihkan diri. Rambutnya yang basah digulung keatas bersamaan dengan handuk yang membungkus rambutnya.
Sedangkan diatas ranjang sudah ada Yong hwa sedang membaca sebuah buku. Fokus matanya langsung melirik Shin hye saat wanita itu keluar dari kamar mandi.
"Aku ingin bicara."Ujar Yong hwa menutup buku yang dia baca.
Shin hye pun menghampiri Yong hwa, duduk ditepian ranjang. Shin hye tidak tahu apa yang ingin dikatakan oleh Yong hwa.
"Aku mendapat kabar kalau Yoora akan kembali. Selama ini dia berada di Swiss.
"Lalu apa yang akan kau lakukan? Kau akan membawanya kesini? Jika iya, sepertinya aku harus pergi.
Yong hwa merasa terganggu dengan apa yang wanita itu katakan, seketika itu juga Yong hwa langsung menatapnya kesal.
"Kenapa kau harus pergi!! Kenapa juga aku harus membawanya kesini?
Mendengar itu, Shin hye langsung mengangkat kepalanya menatap Yong hwa. Benarkah dia tidak akan mengusirnya pergi? Tapi, bukankah Yong hwa mencintai Yoora? Lalu untuk apa mempertahankannya.
"Kenapa kau selalu memasang wajah menyedihkan seperti itu? Saat aku memarahimu, berbuat kejam padamu, kenapa kau selalu pasrah atas semua tindakan yang aku lakukan.
"Karena kau suamiku."Jawab Shin hye tanpa ragu.
Yong hwa menatap Shin hye tidak percaya kalau Shin hye akan berkata seperti itu. Apa wanita ini sungguh menganggapnya sebagai suaminya? Dia hanya pengantin pengganti, kenapa menganggap dirinya sebagai seorang istri.
"Aku tidak akan percaya begitu saja dengan apa yang kau ucapkan, Park shin hye. Kau hanya seorang pengganti, jangan bersikap seolah kau adalah istri yang aku inginkan."Setelah mengatakan itu, Yong hwa berlalu meninggalkan kamar. Sebenarnya dia tidak ingin berkata kasar seperti itu, tapi dia juga tidak mau Shin hye beranggapan kalau dia menerima wanita itu sebagai istrinya. Tidak, sebelum dia memberi pelajaran pada Lee yoora.
Didalam kamar, Shin hye masih terjaga. Malam sudah semakin larut, tapi Yong hwa belum juga kembali ke kamar. Shin hye menatap pilu dirinya sendiri. Kenapa dia harus hidup seperti ini, kenapa orang tuanya meninggalkannya dan kenapa dia harus berurusan dengan keluarga Lee, juga Yong hwa.