Sejak kejadian malam itu, hubungan Yong hwa dan Shin hye semakin renggang. Mereka sama sekali tidak saling menyapa ataupun sekedar saling melihat. Bukan sengaja ingin menghindar, tapi Shin hye merasa tidak enak pada Yong hwa. Dia ragu untuk menegur pria itu, wajahnya sunggug tidak bersahabat.
Kejanggalan itupun dirasakan juga oleh Soo jung yang setiap hari selalu memperhatikan mereka. Bagi Soo jung, mereka memang tidak harmonis sebagai sepasang suami istri, tapi ini sudah kelewat batas dan dia tidak bisa membiarkan mereka terus seperti orang asing.
"Ehem... Eonnie, apa aku boleh bertanya sesuatu yang penting?"Tanya Soo jung yang akhirnya memecah kesunyian disarapan pagi mereka.
Shin hye menganggukan kepala."Yaa, katakan saja.
Sambil melirik Yong hwa oppanya itu, Soo jung mencibir sikap sok cool Yong hws dan tersenyum sinis menantapnya saat mereka beradu pandang.
"Aku ingin tahu apa yang membuatmu bisa menyukai oppaku, padahal lihat saja, dia sama sekali tidak memperdulikanmu?
Pertanyaan Soo jung membuat Shin hye tersedak, serta membuat Yong hwa berhenti menggerakan tangannya.
"Eonni, kau baik-baik saja? Maafkan aku, aku tidak bermaksud."Sesal Soo jung sembari memberikan segelas air untuk Shin hye.
Berbeda dengan Soo jung yang khawatir dengan Shin hye. Yong hwa justru berpura-pura tidak peduli dan meninggalkan ruang makan dengan mengatakan kalau dia sudah selesai. Walaupun dia juga mendengar apa yang Soo jung katakan. Bagaimana mungkin Shin hye bisa menyukainya dengan sikapnya yang kejam pada wanita itu.
"Oppa, kau mau kemana?"Tanya Soo jung saat melihat Yong hwa beranjak meninggalkan ruang makan.
"Sayang... Kau sudah siap?"Tiba-tiba saja Yoora datang serta langsung memeluknya.
"Apa yang kau lakukan disini pagi-pagi?"Tanya Soo jung sinis merasa terganggu dengan kedatangan Yoora.
"Soo jung-ah..."panggil Shin hye seolah meminta Soo jung untuk berhenti.
"Tapi eonnie...
"Sudahlah, lebih baik kita langsung pergi saja.
"Eumm, baiklah. Kau tunggu disini aku akan ambilkan tasmu."Soo jung beranjak menuju kamarnya, tapi mata sinisnya tertuju pada Yoora.
"Sayang, kau sudah beri tahu Shin hye kalau kita mau ke Busan dan kau tidak akan pulang selama beberap hari?"Yoora berkata seperti itu sembari menatap Shin hye dengan senyuman mengejek.
"Tidak perlu, dia sudah terbiasa tanpa aku.
"Oh benarkah? Kalau aku yang jadi istrimu tentu saja aku tidak akan bisa hidup tanpamu walau sehari pun.
"Yaa, untung saja kau bukan istrinya. Ayo eonnie, kita pergi. Lama-lama disini bisa membuat mataku buta. Oppa kita pergi dulu. Oh tunggu..."Soo jung berhenti di depan Yong hwa dan Yoora."Oppa tidak mau bertanya kemana aku dan kakak ipar mau kemana? Ahhh... Aku rasa itu tidak penting bagimu, ya kan."Ujar Soo jung dengan sinis dan menggandeng Shin hye keluar.
"Kenapa dia bersikap seperti itu pada oppanya."Ujar Yoora, tapi Yong hwa tidak mengatakan apapun.
***
"Kau yakin mau kembali ke Jepang?"Suho bertanya untuk kesekian kalinya pada Soo hyun.
"Aku percayakan cafe ini padamu, tapi kau masih harus melaporkannya setiap minggu dan setiap bulan. Aku tidak akan memberi toleransi kalau ada sedikit kesalahan.
"Tapi kenapa? Apa ini karena Shin hye mengundurkan diri?
Soo hyun berhenti membereskan barang-barangnya sembari tersenyum. Mungkin jika dia berkata benar semua ini karena seorang wanita, orang-orang pasti akan mengatakan kalau dia bodoh dan sudah gila. Karena patah hati, apapun yang dikerjkan menjadi sia-sia. Hilang sudah semangat untuk melakukan apapun.