2. Hidup Dengannya

1.7K 271 26
                                        

Shin hye mengerjapkan mata menyadari kalau malam sudah berganti pagi, menyerngit saat merasakan sakit diantara kedua pahanya. Remang-remang dia merasakan silau lampu menusuk kedua matanya, enggan untuk membuka mata dan enggan untuk terbangun mengingat bagaimana tersiksanya dia semalam dibawah kuasa pria itu, suaminya.

Menangis juga percuma, justru semakin membuatnya terlihat lemah dan mudah untuk dipermainkan.

“Sampai kapan kau mau berbaring terus?”Tanpa sabar Yong hwa menarik selimut yang menutupi tubuh Shin hye yang masih polos dan menatap tajam wajah Shin hye yang terkejut.

”Apa yang kau lakukan!!”Ujar Shin hye berteriak marah pada Yong hwa sembari menarik kembali selimut itu dan menutupi tubuhnya. Mata merahnya menatap Yong hwa kesal. Tidak ingatkah apa yang dia lakukan semalam telah membuatnya terluka?

“Kenapa? Kau marah? Cih... disini aku yang berkuasa. Cepat turun dan bersiap-siap sebelum aku menyeretmu keluar.”Ujar Yong hwa dan berlalu meninggalkan Shin hye.

Mendapati sikap Yong hwa yang dingin dan kejam, Shin hye hanya bisa menghibur hati kalau sifat Yong hwa seperti itu, dikarenakan pria itu masih marah dengan kepergian Yoora. Dan untuk sementara Shin hye akan memahaminya, tapi entah sampai kapan. Dia juga tidak ingin Yong hwa bertindak sesuka hati padanya. Mau tidak mau, dia beranjak dari ranjang dan bersiap untuk menemui pria itu lagi.

Diruang kerjanya Yong hwa sedang bicara pada seseroang melalui panggilan telpon, dengan wajah serius dan terdengar beberapa teriakan kecil penuh amarah saat seseorang disebrang sana tidak memberikan kepuasan atas pertanyaannya.

“Terus cari dia dan aku tidak peduli entah dia masih hidup atau tidak. Kau harus bisa menemukan dan membawa Lee yoora kembali!! Akhh... Brengsek!!”Ujar Yong hwa marah setelah memutuskan panggilan tersebut.

Tokk... Tokk...

“Tuan, maaf... Nona Shin hye sudah menunggu dibawah.”Ujar seorang pelayan memberitahu Yong hwa. Dan setelah itu Yong hwa beranjak untuk menemui Shin hye.

“Setidaknya kau tidak membuatku malu dengan berpakain seperti itu.”Yong hwa berkata sinis saat melihat Shin hye memakai pakaian yang telah dia siapkan sebelumnya dan membuang pakaian-pakaian lama milik wanita itu.

”Kemana kau membuang pakaian-pakaianku?

“Wow... kau pintar juga. Aku tidak membuangnya, tapi... membakarnya."Yong hwa tersenyum sinis dan berjalan mendekati Shin hye.”Kau harus sadar diri, kau menikah dengan orang terpandang di Korea. Apa kau pikir aku akan membiarkanmu memakai pakaian-pakaian lusuh dan kotor itu, mempermalukanku dengan statusmu sebagai istri Jung yong hwa!!

“Kau sungguh keterlaluan.”Geram Shin hye menahan diri untuk tidak meneriaki Yong hwa.

“Memuakan!! Cepat jalan, semua orang telah menunggumu.”Yong hwa berlalu meninggalkan Shin hye.

Shin hye mendesah pasrah, baru sehari tinggal bersama pria itu rasanya dia sudah tidak sanggup untuk bersamanya lebih lama lagi. Jika Yong hwa marah pada Yoora, kenapa dia harus melampiaskan pada dirinya?

Karena aku keluarga Lee?

Tidak!! Aku hanya orang asing disana, mereka tidak pernah menganggapku bagian dari keluarga Lee. Hanya nenek Lee ah jung yang menganggapku ada, selebihnya mereka membiarkanku terus terkurung tanpa memberikan kebabasan.

Mengingat itu Shin hye merasa sedih dan mulai menintikan airmata. Tidak ingin larut akan perasannya yang tidak berarti, siapa yang akan peduli dengan apa yang dia rasakan. Shin hye pun mengusap airmata dipipinya dan berjalan menyusul Yong hwa yang sudah menunggunya.

OverdoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang