open your eyes

123 7 1
                                    

Just see the past...Haih aku tak pernah beranggapan seperti itu..Seburuk apapun masa lalunya asal ada tekad untuk merubahnyaa,tak masalah welcome saja..Layaknya sajak di puisi tetap menari ria dalam lengkukan kata...bermajas saja walau tak paham maksudnyaa..Hanya perlu menikmati perubahan.
Pukul 08.00 wib.Tak ada tanda kazan datang.Ini panggilan khususku sejak kecil untuk Iqbal..Sebab namanya Iqbal Kazan Arrozan.Mataku melirik seluruh penjuru.Kazan akuu sudah menepati permintaanmu..
"Maaf La.Buat kamu lama menunggu"ujarnya sembari mengambil posisi duduk di hadapanku.
Aku hanya tersenyum simpul.
" Jadi klarifikasi apa yang kamu mau...Jelas zan aku mau menghindar dari kamu"Jelasku
" Tentang kamu yang tiba tiba menghindar..kita udah lost kontak semenjak dua tahun yang lalu..Karna kamu cemburu kalau romor perjodohan antara aku dan Aryza,?"
Entahlah rasanya tepat di tohok di depan mata.Aku hanya terdiam.Berusah menyimpan segalanya serapat mungkin agar kazan tak bisa membacanyaa..
"La,kok malah diam.Benerkan dugaanku.Hey tembem itu hanya plan kedua orang tuaku."
Planing ya apa yang terpatri dalam otak,rencana yang butuh tahap yang secara terencana pula.Entah rasanya sesak.Dua tahun ini aku menghindar,karna aku tak mau melihat wajahnya..Sama saja Kazan menghukumku dengan rasa yang ada untuknya..Sia sia aku memperjuangkan orang yang ia sendiri tengah memperjuangkan orang lain..Lelah.
" La,kamu menghindar karna ini kan..Dari sorot matamu aku bisa baca kalau rasa itu masih ada."
"Zan.kitaa gak pacaran..Aku gak pernah punya rasa apapun sama kamu.Jadi jangan Sok merasa aku milikmu."
"Hey kalau rasa itu pudar.Kenapa bertemu denganku seakan momok buatmu..Pacaran,memang kita gak pacaran tapi teman kecil,tapi apa bedanya teman kecil yang masih melekat sampai sekarang dengan percintaan yang teraselubung.".
" Kazann cukup...klarifikasi apaa ini..kalau akhirnya seperti ini...Sampai kapanpun kamu gak bakal paham sama persaanku.."ujarku dengan nada meninggi,ku ambil tasku dan beranjak meninggalkannya.
"Kalau nyatanya rasa itu pudar..kamu gak bakal seemosi ini..aku hanya minta penjelasan gak lebih..kamu yang berbelit belit sejak tadi..kamu juga yang bohong dalam menjawab..soal memahami aku punya seni tersendiri untuk memahami kamu La...belive it"
Langkahku sempat terhenti sebab mendengarkannya..Bodoh sekali kalau aku jujur tentang rasaku dihadapannyaa..

..................

      Ku parkirkan mobilku di tepi danau.Ini tempat favoritku membuang segala rasa gundah..Andai ditanya mungkin ia akan menjawab jutaan celotehan Aqila masih kutampung disini...Hanyaa imajinasi semata.Terkadang aku bingung hal rasa selalu jadi beban buatku.Rasa suka itu wajar,rasa cinta itu fitrah jika cinta dan suka tergabungkan sebelum halal justru jadi ujian buat seseorang.Sebuah ujian bagaimana memilih cintanya atau cintaNya...Apa aku salah mencintai Kazan Ya Allah..Ini yang aku takutkan mencintai hingga akhirnya aku yang terjatuh dalam cinta itu sendiri.Semilir angin menerpaku,ada lambaian ajakan agar aku pulang saja.Memikirkan hal ini secara lebih jernih.Aqila harus ceriaa...

........

Guys minta coment yah..maaf kalau typo atau sejenisnyaa.

Al qur'an dan sunnah jadi rujukan

Al Ja'far Dan Ja'fariyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang