Mawar Merah

87 5 0
                                    

   Dengan gaya jalannya yang bersahaja,Haikal berjalan bak model di perusahaannya sendiri.Karunia Allah saat ketampanan wajahnya menjadi hak mutlak baginya saat ini.Aqila memang pandai memilahkan pakaian yang pas untuk Haikal setelan senada pas dengan parasnya.Dengan tangan disematkan di saku tuxedo,wanita mana yang tak berkedip keling matanya saat Haikal nampak di sana.Aqila sebagian orang berpikir entah karunia salah sasar atau bagaimana sampai Haikal bisa menjadikan Aqila sahabat surganya,sayangnya semua hanya dongeng bagi Aqila,dongeng dalam alam fiksi saat romansanya bisa bersanding indah membagi bersama Haikal,perwatakan Haikal yang dingin dan abstrak mengharuskannya memfilter porsi kesabarannya menghadapi makhluk luar biasa itu.

   Orang yang dilaluinya nampak memberikan sapaan hangat bagi Haikal sekaligus penghormatan,Haikal bukan orang gila hormatan ia juga berbalik menjawab sapaan hangat dari para staf perusahaan .

  "Sumpah,ente rapi amat Kal,bidadari mana yang udah magic ente sampai bisa jadi serapi ini,beuh maskulin ente.Kesambet apaan Kal?"Seru Ilham sembari mendengus semerbak aroma dari tubuhnya.

  "Ciptaannya si Aqila,sampai heran saya,orang orang lihatin saya segitunya".

  "Siapa yang gak kaget lihat ente rapi.Lihat cermin Kal kalau mau berangkat,kemarin kemarin rambut ente amburadul,lebih pantas di sebut anak pank dari pada manager disini".

   Hanya ada kilatan senyum entah bermakna apa.Tersirat dalam benaknya sepertinya profesi Aqila akan bertambah jauh lebih padat,satu job untuk merapikannya sebelum pergi ke perusahaan,tak bisa dipungkiri ini bisa jadi nilai khusus dimata staf lainnya.

    Acara rapat defiden hari ini berjalan lancar,benar saja berkas semalam amatlah penting untuk dihadirkan hari ini.Haikal merebahkan badanya di kursi kerja miliknya,saat ini ia harus mengelola dua cafe dan satu perusahaan.Berkali kali Ilham mengatakan agar ia melimpahkan tanggung jawab cafe milik Aldi untuk di kembalikan hak miliknya,walau Aldi saat ini tengah mengelola Cafe milik Fanya sang adik yang menolak tawaran mamanya perihal cafe.Fanya memang paling berbeda di keluarganya.Gadis taat beragama,juga shalihah seakan menghilangkan statusnya sebagai adik dari Haikal dan Aldi yang ambisius dalam bisnis.

   Haikal tetap kekeuh akan mempertahankan dua cafe itu.kal cafe milik Aldi mending balikin aja,ane takut kalau itu akan jadi bumerang buat ente,ente ingatkan pernikahan ente dan Aqila semata mata supayaa mama ente percaya ente bisa bertanggung jawab sama cafe itu.Kal sekarang tanggung jawab ente buat Aqila bukan buat cafe.Pernikahan itu bukan permainan,ente imamnya yang bakal bawa makmumnya menuju dermaga keabadian surga Allah kal.Ucapan Ilham lagi lagi tergiang di otak Haikal.Dia paham masalahnya Thea masih ada di hatinya,rasanya Thea lebih pantas menempati ruang hatinya dibanding Aqila.Ya Haikal terlalu tak pantas untuk disandingkan dengan Aqila,bagi Haikal hati Aqila terlalu lembut untuk di sakiti.Biarkan Thea yang jadi alasan terjadinya hukum sebab akibat.Argument Haikal lagi lagi bodoh untuk di logika.Ia bingung bagaimana cara memperbaiki keadaan ini.

  "Arght sekalipun Thea saya pertahankan,ujungnya jodoh saya Aqila.Saya sebenarnya gak setega ini memperlakukan Aqila dengan kasar.Perempuan memang fitnah,syukur Thea tidak jadi saya pacari."

Al Ja'far Dan Ja'fariyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang