Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
15 Tahun Kemudian...
"Aku akan menjadi ksatria sihir!!" pekik Asta dengan semangat berapi-api yang membara di tubuhnya.
"Dan akan membahagiakanmu, suster!! Jadi, maukah kau menikahiku, Suster?!" lanjut Asta yang masih membuat keributan.
Suster itu lalu tersenyum kaku.
"Maaf, aku ini hanyalah suster bagi banyak orang.." kata Suster Lily sambil berkeringat dingin.
Tapi, Asta masih belum menyerah. Ia terus saja berusaha membuat Suster Lily agak kesal.
"Apa?! Kau menolakku, Suster?! Aku belum selesai!!" teriak Asta yang masih belum menyerah menyatakan perasaannya.
Hingga akhirnya dengan terpaksa Suster Lily mengeluarkan sihirnya demi kebaikan agar Asta tidak menimbulkan keributan yang sangat kuat.
"Sihir manifestasi air : tinju pembersih cinta!!" kata Suster Lily lalu memunculkan sebuah tangan dari air yang cukup besar lalu memukul Asta hingga ketanah.
"Maaf, Asta.. Aku harus mengunakan grimore-ku demi kebaikanmu.." sahut Suster Lily yang mulai khawatir terjadi apa-apa kepada Asta.
Timbullah sebuah angin kencang yang langsung mendorong Asta lagi.
"Astaga.. Asta!! Kau menggangu Suster lagi?!" teriak salah satu anak panti.
"Ya!! Itu benar, Asta!! Jangan menggangu Suster Lily!!" teriak kedua anak panti yang berada di kanan dan di kiri Yuno.
Sihir angin adalah Sihir milik Yuno. Sementara, (y/n) memiliki sihir Api. Dan Asta, yang tidak memiliki sihi apapun.
Asta karena saking kesalnya dengan Yuno dan kedua anak panti itu, ia langsung menunjuk kearah Yuno dan kedua anak panti itu.
"Diam kalian, dasar cebol?! Dan Yuno, kenapa kau melindungi mereka?!" kesal Asta yang sudah naik darah akibat ulah Yuno yang seenaknya melemparkan sihirnya kearah Asta dengan kuat.
"Kenapa?" lirih Asta sambil pundung di depan Yuno.
"Karena kau pendek, menjengkelkan, dan berpikiran dangkal.." kata Yuno dengan wajah khas datarnya. Yuno memasang pose seperti seseorang yang sedang berpikir.
"Whuaaa!! Begitukah caramu berbicara padaku setelah 15 tahun kita bersama?!" pekik Asta sambil berteriak kencang lagi.
"Suster, biarkan aku membantumu.." tawar Yuno yang langsung disetujui oleh Suster Lily.
"Terima kasih, Yuno.." kata Suster Lily dengan senyuman manisnya.
Karena kesal diabaikan, Asta langsung memekik kesal.
"Jangan abaikan aku!!" marah Asta.
"Asta, Suster Lily itu bagian dari kependetaan, ia tidak boleh menikah. Dan kau, Asta, kau juga baru berumur 15 tahun, kau itu sebenarnya belum diizinkan menikah.." jelas Yuno.
"Aku tidak minta pendapatmu, Yuno!!" pekik Asta kesal dengan perempatan di dahinya itu.
"Ayo lawan aku, Yuno!!" ajak Asta dengan tangannya yang sudah di kepalkan.
"Aku tidak mau, Asta.." kata Yuno sambil menoleh kearah lain, bukan kearah Asta.
"Itu hanya akan membuang waktuku saja, Asta.." kata Yuno sambil menunjukkan wajah datarnya.
"Sudahlah, Asta.. Kami tau kalau kau itu tidak bisa mengalahkan Yuno.." kata salah satu anak panti yang mulai diam dengan tingkah Asta yang sudah seperti orang gila.
"Karena kau.. Tidak punya kemampuan menyihir.." lanjut anak panti itu.
"Ti-tidak terjadi apa-apa!!" teriak Asta sambil pundung di bawah tanah.
"Dimana (y/n)?" tanya Asta yang sedari tadi belum tau dimana (y/n) berada.
"Aku disini, Yuno-san.." kata (y/n) sambil menepuk pundak Yuno.
Yuno menghela nafasnya lega.
"Darimana saja kau, (y/n)?" tanya Yuno dengan senyuman tipisnya yang jarang ia keluarkan ke orang lain.
"Aku tadi membantu suster Lily menjemur pakaian.." kata (y/n) sambil tersenyum lebar.
Rona merah langsung muncul di pipi mulus Yuno.
'Kau cantik kalau tersenyum seperti itu, (y/n)..' batin Yuno sambil tersenyum kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
