"Kalian akan bertanding sampai salah satu menyerah atau dianggap tidak mampu lagi untuk melanjutkan pertandingan.. Kami memiliki penyihir yang menyembuhkan, jadi bertarunglah sekuat tenaga.." jelas William sambil tersenyum kecut lalu mulai berbicara lagi."Silahkan, pasangan pertama maju kedepan.."
Asta dan Zeke maju duluan di tengah² aula. Muncul aura bahagia terpancar dari wajah Asta.
"Mari kita bertanding seperti pria sejati!!" pekik Asta sambil mengangkat tangannya senang.
Namun, Zeke menghalangi niat Asta untuk menjadi Ksatria Sihir.
"Tapi, tak usah susah² mencoba, Tikus kecil kotor yang menjijikan.. Aku akan diterima menjadi Ksatria Sihir dan akan kulakukan juga bagianmu. Kau bisa kembali ke kandang babi mana kau berasal dan nikamti hari² menyedihkanmu di sana.." bisik Zeke di telinga Asta. Asta yang mendengar omongan dari Zeke hanya bisa terdiam dan terpukul mendengarnya.
"Siap? Mulai!!" perintah William. Dengan cepat Zeke langsung mengeluarkan Grimoirenya lalu membuka Grimoirenya.
"Jangan menahan diri, Asta!! Ayo kita mulai!! Daya cipta perunggu, Zeke 'bola meriam magnum'" Pekik Zeke lalu mengeluarkan sihirnya yang akan menyerang Asta.
'Bagaimana menurutmu sihirku ini, Tolol? Aku menggunakan perunggu untuk membuat bom yang mengelilingiku. Jadi, aku tidak hanya melindungi diri, tapi, juga bisa menyerang semauku. Serangan apapun yang kau lancarkan padaku aku akan menahannya lalu melemparmu untuk memukau para Kapten..' batin Zeke dengan mantapnya. (Y/n) yang merasakan aura tidak enak dari Zeke hanya bisa menelan dalam² salivanya.
"Untuk orang yang masih ikut ujian, sihirnya mengagumkan.." kata Finral sambil memasang pose berpikirnya.
"Bukankah dia terlihat seperti serangga gila dari misoa Mason?" tanya Yami dengan rokok yang masih ada di mulutnya itu.
'Tamatlah sudah, tidak mungkin anak kampung itu akan menembusnya dengan sihirnya yang payah..'
'Sial, aku juga ingin melawan anak itu.'
'Lihat Grimoirenya!! Kenapa Grimoirenya kotor dan usang?'
'Dia bahkan tidak bisa menggunakan sihir biasa?'
'Kenapa juga dia ikut hari ini?'
'Tikus kecil tolol.'
'Tak ada yang mau menerimamu di orde mereka.'
'Nah sekarang aku ingin kau melawanku sekuat tenaga agar aku bisa kelihatan hebat..' batin Zeke.
"Tidak usah menahan diri, ayo maju!!" kata Zeke dengan senyuman jahatnya.
"Oke, aku tidak akan menahan diri.." kata Asta.
Asta pun melangkah kearah Zeke lalu membuka Grimoirenya lalu mengeluarkan pedang iblisnya dari dalam Grimoirenya dan akan menyerang Zeke.
'Dia cepat! Apa dia menggunakan mantra kecepatan? Tidak.. Itu hanya karena... Kemampuan Atletiknya yang sangat tinggi!!' pekik para Kapten Orde yang lain yang kaget melihat Asta mengeluarkan pedangnya dan berlari dengan cepat.
Asta pun menebas Zeke. Zeke pun kalah dengan tubuhnya yang terbaring di tanah.
"Apa.. Yang.. Terjadi..?" pekik peserta lain dengan wajah terkejut mereka.
"Apa.. Yang barusan terjadi?" pekik seluruh peserta dengan ekspresi kekejutan mereka.
"Aku tidak mau menjadi seorang Ksatria Sihir cuma untuk terlihat hebat. Sebut saja aku Gila tapi, aku akan jadi Ksatria Sihir!!" pekik Asta dengan nada serius. (Y/n) yang mendengar itu hanya tersenyum lebar.
'Kau luar biasa, Asta..' batin (y/n) dengan nada senangnya.
'Grimoire itu... Yang bisa mengalahkanmu adalah kami berdua, Asta.." kata Yuno dan (y/n) secara bersamaan.
"Apa.. Yang barusan terjadi? Apa itu pedang sihir? Bukankah dia adalah anak kampung yang sudah salah tempat?" tanya Peserta yang lain dengan ekspersi kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞 <𝘉𝘭𝘢𝘤𝘬 𝘊𝘭𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴>
Actionᴘᴇʀᴊᴜᴀɴɢᴀɴ ᴀsᴛᴀ, ʏᴜɴᴏ, ᴅᴀɴ ᴅɪʀɪᴍᴜ ᴍᴇᴡᴀʀɴᴀɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ ʙᴇʀᴛɪɢᴀ sᴇʙᴀɢᴀɪ ᴘᴇɴɢɢᴜɴᴀ sɪʜɪʀ. ᴀsᴛᴀ ᴅᴀɴ ʏᴜɴᴏ ʙᴇʀᴊᴜᴀɴɢ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛᴋᴀɴᴍᴜ.. ɴᴀᴍᴜɴ, ᴀᴋᴀɴᴋᴀʜ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʙᴇʀᴅᴜᴀ ʙɪsᴀ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛᴋᴀɴ ʜᴀᴛɪᴍᴜ?