🍀Part 2 | Sihir Nol🍀

5.3K 732 70
                                    

Dihari yang sama, Asta terus berusaha mengeluarkan sihirnya meskipun sihir Asta masih dalam mode Nol Mutlak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dihari yang sama, Asta terus berusaha mengeluarkan sihirnya meskipun sihir Asta masih dalam mode Nol Mutlak.

"Aku masih tidak percaya di usiamu seperti itu kau tidak bisa memakai sihir, Asta.." kata salah satu anak panti yang mengejek Asta.

"Asta, kau benar2 lucu.." kata anak panti yang masih berusia 5 tahun.

Asta mulai berapi-api.

"Aku tidak menyerah!!" pekik Asta sambil men sit-up dirinya sendiri dengan cepat.

"Bagaimana sekarang, kalian bisa sit-up secepat ini?" tanya Asta yang masih melakukan sit-up nya itu.

Sementara, Yuno, sedang memakai sihirnya untuk membantu Suster2 lain mengeringkan pakaian mereka hanya dengan sekali sihir.

"Yuno, kau benar2 keren!!" pekik anak2 panti lain.

"Yuno-kun hebat.." puji (y/n) yang sebenarnya tidak ingin merepotkan Yuno.

Asta langsung membulatkan matanya tidak percaya.

"Kau sangat membantu, Yuno.. Dan juga, (y/n).. Terima kasih ya..?" puji Suster Maria dengan aura yang berbunga-bunga.

Asta pun tidak mau kalah dari Yuno. Ia pun langsung mengambil kapak lalu menawarkan bantuan.

"Biarkan aku saja yang membelah Kayu ini.." tawar Asta dengan bunga2 yang sudah berada di aura Asta.

Tapi, semuanya sia-sia. Yuno sudah lebih dulu membelah kayunya dengan sihir angin.

Di hari yang sama, kami bertiga, Aku, Yuno, dan Asta di tempatkan di tempat yang sama. Kami menghabiskan waktu bersama2, bermain bersama, dan tertawa bersama. Tapi, sekarang berbeda..

"Apa yang terjadi?!" pekik Asta sambil mengguncangkan tubuh Yuno. Yuno langsung menepis tangan Asta.

"Ini adalah Talenta dan usaha yang tanpa henti.." kata Yuno.

Kau yang tidak tahan melihat pertengkaran Asta dan Yuno langsung menggelak mereka.

"Kumohon, jangan berantem.." kata (y/n) yang mulai kesal. Sementara, anak2 panti yang lain memuji Yuno dengan kata2 yang bersifat memuji.

Kau yang melihat Asta yang menangis di pojokan gereja langsung menepuk pundak Asta.

"Asta, aku akan mendukungmu menjadi ksatria sihir.." kata (y/n) sambil tersenyum. Asta langsung memeluk (y/n).

"Terima kasih, (y/n).. Lihat saja nanti!! Aku pasti akan menjadi ksatria sihir!!" ucap Asta dengan semangat.

Suster Maria melihat perubahan yang berbeda dengan Yuno.

"Dulu Yuno adalah anak cengeng. Tapi, setelah ia menyelamatkan Asta.. Ia langsung berhenti menangis.." gumam Suster Maria sambil berpikir.

"Karena itulah, Asta selalu saja pulang dengan lumpur di bajunya dan badannya.." lanjut Suster Maria.

"Sebenarnya, Asta di mana dan sedang apa yang dilakukannya disana setiap hari bersama (y/n).." jelas Suster Maria.

Yuno yang mendengarkan hal itu hanya mengepalkan tangannya kesal.

'Kenapa Asta selalu saja mendekati (y/n)?!' batin Yuno kesal dengan Asta yang setiap hari mengajak (y/n) menemaninya latihan.

Di lain tempat ...
🍀🍀🍀

"899.. 900.. 901.. 902.." ucap Asta sambil melakukan aktivitas biasanya, latihan, ditemani dengan (y/n).

Asta masih mengigat perkataan anak2 panti padanya.

"Kau itu masih belum bisa melakukannya.. Karena kau itu tidak mempunyai sihir Asta.. Mana bisa kau menjadi ksatria Sihir.."

"Aku akan menjadi kesatria Sihir!! Aku mempertaruhkan nyawaku demi itu!! Tapi, sebelum itu, aku latih dulu otot-ototku.." ucap Asta dengan serius. Sementara, (y/n) sedang menonton dengan santainya sambil memakan apel tanpa tau bahwa ada Yuno dibalik pohon.

"Kenapa Asta kemari?" tanya (y/n)

"Kenapa Asta kemari?" tanya (y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞 <𝘉𝘭𝘢𝘤𝘬 𝘊𝘭𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang