🍀Part 16 | Selamat datang di kambing Hitam🍀

4.3K 448 28
                                    

Readers POV

Aku menatap Zeke dengan sedikit jengkel karena berani sekali menggangu kesenangan Asta Hari ini.

Yah, walaupun aku juga masuk ke Penjahat Kambing Hitam.

'Kedua orang ini adalah pemilik semanggi 4 dan 3 daun yang masuk ke Mentari Keemasan dan juga Penjahat Kambing Hitam!' batin Zeke mulai panik saat melihatku dan juga Yuno.

"Haha! Aku cuma ingin mengejutkan dia! Aku cuma ingin berpamitan dengannya sebelum kami berpisah. Dengan mengatakan siapa nanti di antara kita yang lebih dulu mendapat Prestasi.." Kata Zeke dengan keringat Dinginnya.

Aku hanya menahan Tawaku karena Wajah Zeke yang begitu panik.

"... Kalau begitu Enyahlah. Kau masih sangat jauh sebelum bisa bersaing dengan Asta." Ucap Yuno dengan nada dingin dan datarnya. Aku hanya bisa melihat Yuno yang sepertinya sangat serius.

Zeke langsung panik tak karuan sekaligus kaget dengan perkataan Yuno.

"Yah, aku juga tak bisa menunggu selamanya, sampaikan salamku pada Asta." kata Zeke lalu mulai pergi dari hadapanku dan juga Yuno.

"Ahhh! Rasanya lega sekali. Sekarang aku benar² kosong. Tak ada lagi yang tersisa di dalam." kata Asta sambil menepuk perutnya lalu melewatiku dan juga Yuno. Sepertinya janji kami akan ditepati sekarang.

"Sekarang, Ayo kita mulai!!" ucap Kami bertiga dengan senyuman yang mengembang di bibir kami bertiga.

***

Aku dan Asta mulai menghampiri Yami yang sepertinya sedang menunggu kami berdua.

Yami menatap Asta dengan tatapan membunuh. Sedangkan aku? Aku dibiarin oleh Yami karena Yamilah yang pertama kali mengajakku ke Penjahat Kambing Hitam.

"Berani sekali kau membuatku menunggumu sampai selama ini. Kau pikir berapa lama kau buang air tadi?" ucap Yami dengan penekanan disetiap kata-katanya.

Asta yang panik langsung membuka suaranya.

"Aku benar² kaget melihat yang keluar tadi... Kira² sepanjang iniii..." Kata Asta yang menjelaskan Kotorannya secara rinci.

Yami langsung mencengkeram kepala Asta dengan kuat.

"Siapa yang menyuruhmu menceritakan kotoranmu secara rinci?" tanya Yami dengan kesalnya masih meremas kepala Asta.

"GYAAHHHH!!" Pekik Asta sambil memegang tangan Yami yang masih meremas kepalanya.

Aku dan Finral hanya bisa sweatdrop melihat Paman Yami dan Asta.

"Finral, ayo pergi." Titah Yami yang langsung disetujui oleh Finral.

"Baik."

Finral mulai membuka Grimoirenya lalu mengeluarkan sebuah portal.

"Sihir ruang : lubang malaikat Jatuh" ucap Finral yang sedang membaca mantra yang ada di dalam Grimoirenya.

"Whoa! Apa itu?!" pekik Asta ternganga saat melihat portal itu.

"Finral-san, kau terlalu pamer.." Ucapku sambil menatap Finral yang sepertinya mulai panik akibat Portalnya yang akan menghilang sebentar lagi.

"Kau akan belajar seberapa sihir perpindahan yang lainnya. Karena kau tidak bisa terbang—Oh. Kau tidak bisa sihir sama sekali, ya!" pekik Yami dengan seriusnya hingga Suara Finral membuat Yami sedikit kesal.

"Maaf menyelamu, Kapten. Tapi sulit sekali menahan portal seukuran ini, jadi maukah kau segera masuk." kata Finral yang sedang sibuk menahan Portal agar tidak tertutup.

"Kau pikir siapa yang kau perintah? Kenapa kau tak coba melampaui batasmu sekalian di sini?" kata Yami dengan penekanan di setiap katanya—lagi.

'Apa?!' batin Finral tidak percaya.

"Kalian berdua... Masuk." jata Yami sambil mendorong kami berdua kedalam portal.

Asta dan aku terjatuh dari Portal secara bersamaan. Kami mulai melihat Markas Penjahat Kambing Hitam.

'Inikah markas kambing hitam?' batin Asta tidak percaya sedangkan aku hanya bisa menatap Asta dengan senangnya.

TBC

𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞 <𝘉𝘭𝘢𝘤𝘬 𝘊𝘭𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang