..."Dan itu menutup seluruh pertandingan ini. Sekarang adalah pemilihannya...
...saat nomormu di panggil, maju ke depan. Siapapun kapten yang menginginkan peserta tersebut, angkat tangan." Ucap William dengan seringaian yang terpatri di wajahnya itu.
"Pilihan untuk masuk Orde Ksatria yang menginginkan kalian. Serta pilihan jika ada beberapa Orde, berada di tangan peserta." jelas William sambil berdiri. Ia terus menyeringai.
"Dan seperti yang kukatakan sebelumnya, jika tidak ada yang mengangkat tangan, maka, kalian dinyatakan gagal." senyuman William membuat (Y/n) hanya bisa memiringkan kepalanya sambil melirik kearah Asta yang sudah ingin mengompol namun, ia menahannya.
"Sekarang, nomor 1, maju ke depan!" titah William.
"Nomor 32, Orde Ular laut ungu"
"Nomor 78, Orde Singa Merah"
"Nomor 116, gagal"
"Nomor 141, gagal"
"Ya, cuman seginilah kemampuanku.." ucap Peserta dengan nomor 141 dengan putus asa. Sedangkan, Asta? Dia masih setia menahan mengompolnya.
'Sial, aku hampir mengompol di celana.' batin Asta dengan wajahnya yang menampakkan kalau dia sedang gugup takut jika ia gagal terpilih nanti.
"Berikutnya, Nomor 164" kini giliran Yuno yang maju ke depan. (Y/n) hanya menatap Yuno dengan tatapan harapan yang penuh semangat.
Semua Kapten Orde langsung mengangkat tangan mereka saat mereka melihat Yuno.
"Apaa?" pekik salah satu peserta tidak percaya.
"Semua kapten mengangkat tangannya!!" pekik Peserta lain tidak percaya juga dengan apa yang mereka lihat.
"Serius?" pekik peserta lain dengan wajah kaget.
Asta yang melihat itu langsung menatap Yuno dengan kagum.
'HEEEBAAAATTTT!!' Batin Asta tidak percaya. (Y/n) hanya tersenyum kecil kearah Yuno yang sedang meliriknya dengan tatapan senang.
Yuno tertegun sebentar lalu mulai membuka suaranya.
'Aku akan memilih jalan yang paling terang untuk menjadi Ksatria Sihir. Karena, Aku ingin melihat (y/n) menggangapku sebagai orang terkuat..' batin Yuno sambil melirik sebentar (y/n) yang sedang sibuk berbicara dengan Asta.
"Aku akan memilih Mentari Keemasan.." Ucap Yuno sambil menatap William intens.
William hanya menatap Yuno dengan seringainya.
"Yang benar-benar bagus sudah lepas.." Ucap Finral dengan nada malasnya.
"Oh, selanjutnya anak itu" Yami mulai membuka suaranya lalu menatap Asta yang mulai berkeringat dingin layaknya Rusa yang baru lahir.
'Aku tidak mau kalau cuma Yuno yang mendapat kemajuan..
"Nomor 165.."
...aku tidak peduli, siapa saja tolong angkat tangan kalian..' batin Asta sambil menutup matanya menunggu Kapten Orde yang lain mengangkat tangan mereka.
Namun, tidak ada satupun yang mau mengangkat tangan mereka.
Hingga sebuah suara memecah keheningan.
"Tentu saja ini akan terjadi.. Meskipun kau bertarung dengan baik.. Tak ada yang menginginkan kekuatan yang tidak bisa mereka kenali.." Ucap Yami
"Yami..!" Pekik Finral tidak percaya saat melihat Yami berdiri dari tempat duduknya.
"Sesuai namanya, faktor utama yang kami lihat dari seorang Ksatria Sihir adalah...
...Kekuatan Sihir.." Ucap Yami dengan instens dan tatapan tajamnya masih menatap Asta.
Semua orang yang berada di situ mulai kaget dengan perkataan Yami.
Yami mulai turun dari panggung Kapten Orde lalu turun dengan kencangnya.
"Tak ada satupun disini yang menginginkanmu karena kau tak punya kekuatan sihir.." Ucap Yami sambil menatap Asta tak lupa menghisap Rokok yang masih setia di Bibirnya.
"Kau bilang kau ingin menjadi Kaisar Sihir kan? Berarti kau harus melampaui kami ber-9 ini.." Ucap Yami.
Tbc
Maafkan daku yang udah lama nggak ngeup FF ini..
Maaf bila ada typo dan sebagainya..
Vote, Comment, dan Perbaikan kalian akan sangat membantuku dalam membuat FF ini..
Bye²
(30/11/2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞 <𝘉𝘭𝘢𝘤𝘬 𝘊𝘭𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴>
Actionᴘᴇʀᴊᴜᴀɴɢᴀɴ ᴀsᴛᴀ, ʏᴜɴᴏ, ᴅᴀɴ ᴅɪʀɪᴍᴜ ᴍᴇᴡᴀʀɴᴀɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ ʙᴇʀᴛɪɢᴀ sᴇʙᴀɢᴀɪ ᴘᴇɴɢɢᴜɴᴀ sɪʜɪʀ. ᴀsᴛᴀ ᴅᴀɴ ʏᴜɴᴏ ʙᴇʀᴊᴜᴀɴɢ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛᴋᴀɴᴍᴜ.. ɴᴀᴍᴜɴ, ᴀᴋᴀɴᴋᴀʜ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʙᴇʀᴅᴜᴀ ʙɪsᴀ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛᴋᴀɴ ʜᴀᴛɪᴍᴜ?