🍀Part 6 | Ujian Masuk ksatria Sihir🍀

3.8K 557 94
                                    

"Kita lihat saja siapa yang lebih dulu menjadi ksatria sihir!!" janji kami bertiga.

.....

6 bulan kemudian..
Di tempat ujian ksatria sihir,

Ksatria sihir adalah panglima perang. Mereka berjumlah 9 orde dan semuanya adalah bangsawan langsung sang Kaisar Sihir. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk berjuang membela kerajaan mereka. Semua prajurit bahkan mengagumi mereka.

Semua burung bergradasi merah-hitam mematuk semua peserta.

"Aku benar2 gugup.." ucap peserta lain tanpa menghiraukan burung2 yang berada di atas kepalanya.

"O-oy!! Kenapa ada burung disini?!" pekik peserta.

"Dan dia, burung2 ini tidak mengitarinya!!" pekik peserta tadi dengan emosional yang tinggi dan menunjuk kearah Yuno yang sibuk berjalan melewati mereka berdua.

"Itu dia si anak kampung!!"

"Yang terpilih oleh semanggi berdaun 4"

"Semanggi berdaun 4?! Yang benar saja.."

"Dan perempuan kampung itu, ia mendapatkan semanggi berdaun 3!!"

"Berdaun 3?! Mana mungkin!!"

Bisikan itu membuat (y/n) menutup telinganya karena malas mendengarkan.

"Hiraukan saja mereka, (y/n).." ucap Yuno lalu kembali berjalan kearah tempat melaksanakan ujian ksatria sihir.

"Hehehe.. Yuno, (y/n)!! Ini adalah langkah pertama kita menuju ksatria sihir!!" ucap Asta dengan berlapang dada.

"Apa?!"

"Dia baru saja bilang Ksatria Sihir?!" pekik peserta lain sambil melihat Asta yang begitu bersemangat.

"Akan kutunjukkan hasil latihanku selama 6 bulan ini-ni-ni-ni!!" pekik Asta dan beberapa burung juga mengitarinya. Ada yang di atas kepalanya dan ada juga yang mematuk pipinya.

Sadar akan burung2 itu, Asta langsung memegang rambutnya dan mengusap2nya dengan kencang.

"Asta.. Jangan juga mengusir burung2 itu.." kata (y/n) dengan panik karena ia sangat menyukai burung yang mengitari orang2.

"Biarkan saja, (y/n).. Ayo jalan.." ucap Yuno sambil memegang tangan (y/n).

Asta yang melihat kelakuan Yuno langsung melepaskan genggaman Yuno dari (y/n).

"Asta, apa yang kau-" ucapan Yuno terpotong oleh perkataan Asta.

"Tidak ada yang boleh menyentuhnya.." ucap Asta dengan serius. Yuno dan Asta menyeringai serius.

"Baiklah.. Siapa yang lebih dulu menjadi ksatria sihir, ia yang akan mendampingi (y/n).." ucap Yuno. (Y/n) yang mendengar janji itu hanya memekik tidak percaya.

Yuno tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan (y/n) dan Asta sendiri.

"Biarkan saja, (y/n) itu hanya janji biasa.." kata Asta sambil menepuk pundak (y/n).

(Y/n) hanya memiringkan kepalanya bingung.

'Mereka berdua kenapa ya?' batin (y/n).

Kampung Hadge yang dimaksud.

"Aku bisa mengerti, Yuno..?" tanya suster Maria.

"Tapi, membawa Asta, apa tidak apa2?" lanjut Suster Maria dengan khawatir.

Ditempat lain..

Seorang peserta mengunjungi penjaga Grimoire.

"Buku yang anak itu dapatkan.. Apa itu benar2 Grimoire?" tanya Peserta itu dengan tidak percaya.

"Entahlah.." ucap Penjaga itu dengan singkat namun mengubah segalanya.

"Apa?" pekik Peserta itu dengan keringat dingin dan tidak percaya.

'Grimoire itu.. Jangan2..' batin penjaga Grimoire itu sambil memikirkan sesuatu.

"Aku yakin ia pasti akan gagal dan pulang lagi.. Hahahah.." ucap Salah satu peserta dengan tertawa terbahak-bahaknya.

Suster Maria hanya terdiam dan berdoa agar Asta bisa pulang tanpa terluka.

"Asta.." ucap Suster Maria dengan khawatir di hatinya sejak awal.

'Apa kau baik2 saja?' batin seseorang.

"Enyahlah dariku!!" pekik Asta sambil berlari dan tidak sengaja menabrak seseorang dengan tubuh yang besar.

"Maaf aku menabrakmu.." ucap Asta dengan cerobohnya.

"Kau cari mati, nak?" ucap Lelaki bersurai hitam itu sambil menghirup rokoknya dengan aura kegelapan di sekitar lelaki itu.

𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞 <𝘉𝘭𝘢𝘤𝘬 𝘊𝘭𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang