Hai, guys masih nungguin gak?
Ooo
Minkyu POV-
Kurasa semua perlengkapan ini terlalu berlebihan, namun cepat atau lambat aku pasti akan membutuhknnya.
Rasanya seperti akan pergi ke acara perkemahan sekolah, padahal aku hanya akan pergi ke daerah Myeongdong. Namun entah kenapa, aku merasa bahwa aku akan memerlukan semua barang-barang ini selama kami di perjalanan nanti; kotak pertolongan pertama sudah pasti akan kami gunakan, dua botol air mineral berisi dua liter, pakaian ganti, makanan, aku juga membawa charger handphoneku yang siapa tahu kami butuhkan nantinya jika keadaan darurat terjadi, mungkin saja kami akan membutuhkan pertolongan. Tapi semoga saja tidak.
Intinya, aku tidak yakin dengan apa yang akan terjadi di masa depan, hari-hari selanjutnya masih menjadi misteri. Kelihatannya memang ringan, tapi apapun bisa menimpa kami, dari hal yang baik hingga yang paling buruk, semuanya bisa terjadi karena secara tidak sadar kami akan menembus ke dunia yang lain.
Semoga saja, para arwah itu akan menerima kedatangan kami dengan senang hati.
"Appa, aku pergi dulu." aku berpamit kepada appa.
"Kau akan pulang kapan, Kyu?"
"Hmm..." jelas aku tidak dapat memastikan kapan kami akan pulang, bagaimana jika kami tidak pulang sama sekali? "Aku belum tahu, tapi aku akan mengabarimu setiap hari."
"Janji, ya? Jangan buat appa khawatir." appa memelukku. Ini yang kurindukan dari sosok appa, pelukannya yang hangat dan juga rasa pedulinya terhadapku. Seandainya saja aku bisa berdiam di rumah dan menghabiskan waktu bersamanya lebih lama.
"Ne, aku akan menelponmu sesering mungkin."
Aku segera meraih tas ranselku dan menggendongnya di punggung. Dengan hati yang masih setengah siap, aku kembali memeluk ayah dan berangkat menuju ke sekolah untuk mengawali perjalanan tidak masuk akal ini.
Di depan pagar rumahku, ada mobil Haruto yang sudah menunggu dengan sabar. Ketika aku membicarakan tentang rencanaku dan Yohan hyung kepada teman-temanku, mereka terlihat begitu antusias dan mendukung apa yang akan kulakukan, padahal sebelumnya mereka sangat acuh tak acuh dengan peristiwa ini. Dan Haruto, dia orang yang paling yakin sekaligus khawatir, makanya dia berjanji untuk mengantarku ke sekolah dan bertemu Yohan hyung.
"Bawaanmu banyak sekali." Haruto menyapa begitu aku masuk ke mobilnya.
"Kau sudah menunggu daritadi?" tanyaku.
"Belum, lima menit yang lalu baru sampai." jawabnya. "Kau mau ke mana sih hingga bawaanmu telihat seperti orang yang mau pindahan?"
"Aku kan tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami nanti, makanya aku berjaga-jaga."
"Haish," desahnya seraya menyalakan mesin mobil dengan penuh emosi, "Jangan berkata seperti itu! Membuatku tambah khawatir saja."
"Hehe, aku akan kembali kok."
"YAK! YAK! YAK!" ia menyentak, "jelas kau akan kembali. Sudah kubilang jangan berkata seperti itu! Apa perlu aku ikut ke perjalanan kalian agar aku dapat menjagamu!?"
"Hehe, mianhae Haru-ya. Kami hanya jalan-jalan saja kok, lagipula ada Yohan hyung yang akan menjagaku."
"Kau tahu!?" Haruto menatapku beberapa detik dengan sinis. "Aku tidak mempercayai Yohan hyung untuk hal ini."
"Uh?" Bibir Minkyu mengerucut, "Dia kan sudah pakarnya, dia pasti bisa menjagaku dari hantu-hantu aneh."
"Ani. Ani. Ani. It's a no no." Haruto menggoyangkan jari telunjuknya. "Wajah orang seperti dia itu menipu, kelihatannya memang tampan dan baik, tapi aku tidak yakin bahwa dia akan menjagamu dengan baik. Kau tahu kan dia punya pacar? Aku berani bertaruh bahwa dia akan memikirkan pacarnya sepanjang perjalanan."
![](https://img.wattpad.com/cover/186915705-288-k38895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴡᴇɪʀᴅ ꜰᴇᴇʟɪɴɢ [ʜᴀɴᴋʏᴜ|ᴇɴᴅ]
Fanfic◤──────•~❉᯽❉~•──────◥ Kutukan itu benar! Makhluk paling mengerikan yang pernah Minkyu temui, justru membawanya menjadi ke sebuah hidup yang baru. Bersama dengan indera keenamnya yang datang tiba-tiba, Minkyu harus menjelajahi dunia yang lain demi me...