Chapter 10 🐦

1.2K 229 238
                                    

Ratu mermet harap kelean masih nyimpen ini book di daftar bacaan atau diperpustakaan.. Maaf gak update lama banget soalnya sibuk ngurus nikahan sodara ama sibuk mewekin masalah masalah bias gw akhir" ini :" Dunia kpop ini memang gelap

Komen dulu aja ya.. entar dibalesinnya wkkw apalagi Yohan semakin bangsat

Eh aku lagi belok ke Jungmo x Minkyu nih. Apalagi Jungmo kan kaya banget tuh.. nah cocok dijadiin FF pasaran Jungmo yg kaya vs Minkyu yg sederhana sekali.

Aku juga oleng ke Minkyu Wonjin kwkwkw soalnya Wonjin jadi uke kalo ama Minkyu

Kadang juga oleng ke JunSang padahal kapal utama ratu mermet Eunpyo/ Sangpyo


































Minkyu POV

Belum, belum pernah kami menjadi sediam ini, belum pernah. Kami berada di dalam satu kereta yang sama, gerbong yang sama, tempat duduk yang sama, tapi aku merasa seperti orang asing ketika berada di dekatnya. Selama kami melakukan perjalanan bersama-sama, aku bisa mengatakan bahwa ini adalah waktu terburuk kami.

Perjalanan dari Daegu ke Busan bukanlah perjalanan yang pendek, kami harus turun di beberapa stasiun dan perjalanan menggunakan kereta api sendiri sudah memakan waktu selama satu jam, dan aku harus bersama dengannya di dalam kereta api selama berjam-jam dalam keadaan yang seperti ini.

Aku tidak yakin bahwa aku bisa mengatasinya.

Di satu sisi aku menyesal karena telah mencampakkannya seperti ini, tapi di sisi lain juga, aku tidak ingin dia menjadi  brengsek, aku ingin dia menjadi pria yang baik. Aku tidak peduli apakah dia pernah dicap bad boy oleh orang-orang, tapi jangan sampai predikat itu melekat pada dirinya dan menjadi nyata.

Guanlin berdiri di depanku, di samping kursi penumpang yang menghadap ke arah kami, kursi yang ditempati oleh Jinwoo dan Dongpyo, mereka tertidur dengan pulas karena perjalanan yang panjang dan melelahkan ini. Ia seakan bertanya ada apa denganku dan Yohan? Berkali-kali suaranya muncul di kepalaku dan menyuruhku untuk bicara kepadanya.

Entah kenapa, tapi aku tidak mau. Aku... telah melakukan kesalahan yang benar.

Di dalam kediamanku yang garing, Yohan hyung tiba-tiba menyentuh tanganku. Dia membuatku terkejut, tapi tanpa melanjutkan rasa kasihanku padanya, aku menarik tanganku dan menolak untuk menatap wajahnya.

"Maaf." katanya.

Aku masih diam, aku penasaran dengan kalimat selanjutnya yang akan dia katakan.

"Maafkan aku."

"..."

"Tadi malam aku hanya sedang... entahlah, aku mengalami syok berat."

Apa? Syok berat dia bilang? Syok berat akan hal apa? Dia terlihat begitu tenang seharian kemarin, lalu sekarang dia bilang dia tengah mengalami syok berat.

"Aku menyesal karena telah membuka ponselmu, maafkan aku."

"Ne?!"

Yang ini membuatku syok juga. Dia membuka ponselku, kapan? Di mana? Apa yang dia lihat di dalam sana?

"Kau tidak meminta izinku?!"

"Maaf," ia menenggelamkan kepalnya, "aku melihat... sesuatu yang seharusnya tidak kulihat."

"Apa?!"

- flashback -

Author POV -

"Hyung, aku mandi dulu ya, nanti setelah itu kita tidur."

ᴡᴇɪʀᴅ ꜰᴇᴇʟɪɴɢ [ʜᴀɴᴋʏᴜ|ᴇɴᴅ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang