Pelangi POV
Aku sedang mendorong kursi rodaku sendiri, menelusuri beberapa tempat di rumah sakit ini yang masih bisa kulewati dengan kursi roda.
Sudah 3 hari aku dirawat, tapi dia bahkan belum menjengukku.
Dia pasti tau aku dirawat dirumah sakit, walaupun aku tidak mengabarkannya, teman-teman kelas pasti ada yang tau tentang kecelakaanku.
Perban di kepalaku bahkan akan dilepas sore nanti, tapi ia bahkan tak menanyakan kabarku sama sekali.
Kuakui aku memang merindukannya.
"Kalau ngelamun jangan disini!"
Suara itu sedikit membuat lamunanku buyar.Kini aku sudah didorong menuju kamar inapku.
"Kemana aja sih? Kok baru muncul?"
Tanyaku kemudian.Lelaki yang duduk disamping ranjangku tersenyum manis.
"Kalau kangen telpon."
Lelaki itu tertawa kecil, mencubit pipiku."Who?"
Aku lupa menyembunyikan senyumku."OMG! Senyum itu, Aku sungguh merindukannya."
Balasnya lebay."Rain Kalau suatu hari nanti punya pacar jangan lupain Pelangi yah? Walaupun Pelangi sering jahatin kamu."
Aku menarik nafas panjang, entah kenapa sekarang aku benar-benar ingin menanyakan ini."Gak mungkin, bahkan Rain bakal tetap ada disamping Pelangi sampai Pelangi bisa kembali jalan bareng sama Rain."
Balasannya membuat aku lega.Kami terdiam, sampai dokter masuk untuk membuka perbanku.
Pernahkah kau berfikir bahwa kau akan jatuh cinta dengan orang yang begitu dekat denganmu, yang terkadang kau lupa akan kehadirannya tapi ia selalu setia disampingmu.
Aku tak pernah berfikir seperti itu, menurutku itu mustahil.
...//...
KEESOKANNYA.
Aku baru saja membanting tubuhku kekasur, perjalanan dari Rumah Sakit sungguh membuatku lelah.
Tuk.
Seseorang mengetuk kaca kamarku.
Aku segera keluar dan menuju balcon depan kamar.
Seseorang duduk dipinggir trails balcon yang memisahkan rumahnya dan rumahku.
"Awas jatuh." aku memperhatikan duduknya, ia hanya meringis melihatku.
"Bawel!" sambungku masih menatapnya."Kan udah biasa, perhatian banget sih sayang."
Tanyanya langsung, aku mengalihkan pandanganku darinya.
"iih sayang, kok cemberut sih."
Sambungnya mencubit pipiku lembut."Mau apasih? Cepat aku lelah."
aku masih memandang lurus kedepan, sesekali menatap tanganku seakan ada yang aneh disana."Besok 6 April, kamu lupa sama ulang tahun kita?." ia mulai serius menatapku.
Sejak kapan aku lupa ulang tahunku sendiri, aku bahkan sedang berpikir apa yang akan kuberikan untuk kado ulang tahunnya tahun ini.
"Oh. Mau kado apa?."
jawabku cuek.
"Kamu beneran lupa Pelangi?."
Tanyanya serius, aku mengenal nada suara itu.
"Lihat aku Pelangi!"
sambungnya tak kalah serius."Kalau kamu bosan sama aku ngomong, aku tau kamu terganggu karena kehadiran aku bukan? Kalau kamu mau aku pergi aku bakal pergi." Mataku membulat kaget mendengar perkataanya.
Bagaimana aku bisa bosan dengannya, dia bahkan selalu ada sisiku setiap aku membutuhkannya.
Aku sekarang menatapnya "Yang bosan tu sebenarnya siapa sih Rain? bukannya aku gak pernah mengharapkanmu untuk selalu hadir di sampingku? aku gak pernah minta Rain, jadi kalau kamu lelah sama aku yah kamu yang seharusnya pergi."
Tanyaku dengan wajah datar yang tak dibuat-buat lagi."Bu-bukan begitu maksudku." Balas Rain terbata karena terkejut.
"hm.." aku menarik nafasku "mulai sekarang kamu gausah capek-capek nemenin aku lagi gausah capek-capek hibur aku lagi." aku tersenyum paksa menatapnya.
"Pelangi aku tau aku salah." katanya dengan nada rendah.
"Kamu gak pernah Salah Rain, kamu benar aku memang selalu merepotkanmu."
aku tersenyum kemudian mendorong kursi rodaku berbalik ke arah kamar meninggalkan Rain yang masih terdiam menatap lurus ke depan."Mulai besok kamu jangan sibuk datang kemari untuk pergi ke sekolah bareng aku lagi yah, aku sekarang udah terbiasa menjalankan kursi roda sendiri, aku gak butuh bantuan kamu lagi." aku menutup pintu kamarku, aku tidak dapat mencegah air mataku untuk keluar lagi.
Kaca Kamarku berbunyi beberapa kali, karena diketuk.
Aku bahkan tidak berbalik untuk membukakannya lagi, aku menarik selimutku untuk menutup seluruh tubuhku.
"Ting "
"Ting."
Ponselku berbunyi, menampilkan beberapa pesan Line dari Rain.[ Maafkan aku Pelangi, please forgive me. ] -Rain
[Aku gak bermaksud menyakitimu Pelangi.] -Rain
Aku membukanya membaca sebentar kemudian membiarkannya, tak berniat untuk membalasnya.
Aku memaksa menutup mataku, namun tak bisa.
12.00
"Ting."
[ Happy Sweet 17th Pelangi, Hope you enjoy ur life, keep shining, i miss you so bad. God bless you. ] -Rain
Aku sedamg membaca Line dari Rain, saat Daddy dan Mameku masuk membawa kue dan menyanyikan lagu untukku.
"Happy birthday Honey...
Happy birthday Honey...
Happy birthday, happy birthday, happy birthday Honey...""Oh Mame and Daddy i love you so much."
Balasku menangis memeluk mereka.
"Stop it Honey, Sekarang waktunya make a wish dan tiup lilinnya."
Ayah berusaha menenangkanku.Aku menutup mataku sebentar meminta permintaanku pada tuhan, dan kemudian meniup lilinnya.
Kami bertiga berfoto bersama sebentar.
Daddy dan Mame keluar setelah memberikan aku kado.
Aku masih menangis memikirkan Rain, apakah aku akan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya atau tidak.
Pikiranku masih kacau ketika ku ambil ponselku dan mengirimkan beberapa pesan kepadanya.
"Hbd Rain, bless you."
Bahkan hanya 4 kata itu, aku terlalu malu untuk mengirimkannya beberapa harapan manis.Mame masuk membawa sekotak kado kemudian keluar lagi.
Aku segera membukanya, penasaran siapa yang mengirimkanku kado selarut ini.
To Pelangi
Happy birthday Pelangi sayang. Jangan pernah putus asa untuk hidup yah, setidaknya Hiduplah untuk hujan.
Hujan mohon Pelangi selalu pakai liontin ini sampai kapanpun, walaupun mungkin suatu saat nanti Hujan dan Pelangi udah gak bisa sama-sama lagi. Hujan harap ini Pelangi, maaf untuk kesalahan Hujan yah.
Hujan sayang Pelangi.
Rain.
Tangisku pecah setelah membaca Gift card dari Rain, Ulang tahunku kali ini berbeda dari ulang tahunku pada tahun-tahun sebelumnya. Biasanya Aku dan Rain selalu bernyanyi bersama di balcon, kemudian bertukar kado dan saling berpelukan.
Aku mengambil Kalung Liontin dan memakainya ke leherku.
Cantik.
Sejak kapan Rain memesan Kalung ini.
Tanyaku dalam hati.***
note: hi, jika kalian baca ini please vote dong biar aku semangat. luv y'all <3.
KAMU SEDANG MEMBACA
hujan ; pelangi
Genç Kurgu__ON GOING (Don't forget to Vote and Comment friends) Bagaimana bisa semua orang pandai menyembunyikan rasa? Bagaimana bisa hujan menyukai pelangi? Bukankah seharusnya Pelangi yang menyukai Hujan? Karena Pelangi yang indah tercipta ketika Hujan Berh...