☆Cuarenta

487 68 5
                                    

       
          
             

Hari ini adalah ulang tahun pertama bayi perempuan bernama Deneby Gaizka, bayi perempuan yang bisa dibilang nasibnya cukup beruntung untuk memiliki orang tua asuh seperti Vega dan Altair.

Memang bukan tanggal pastinya, karena tidak ada yang tau kapan tepatnya Eby dilahirkan, kecuali ibu kandungnya atau mungkin tidak pantas disebut ibu karena ibu mana yang tega membuang anaknya begitu saja?

Sekarang ibu Eby adalah Vega, dan ayahnya adalah Altair. Tidak ada yang lain.
   
  
Eby, bayi berpipi gembil itu sekarang berada di gendongan Vega, Eby mengenakan dress floral pink boho tutu dengan tulisan 'one' di bagian dada lengkap dengan bandana floral yang senada. Vega dan Altair pun menggunakan pakaian yang warnanya senada dengan milik Eby.

  
Acarapun dimulai, semua berjalan lancar dan sesuai dengan perayaan ulang tahun anak pada umumnya, mulai dari menyanyikan lagu selamat ulang tahun, bermain games, tiup lilin, potong kue sampai dengan acara yang terakhir yaitu berdo'a.

Panti asuhan ini panti asuhan Kristen, jadi semua yang ada disini berdo'a sesuai dengan tata cara do'a umat Kristiani, termasuk pula Deneby yang sekarang berada di pangkuan Altair. Altair menggenggam kedua tangan Eby dibalik kepalan tangannya.

Di sisi lain Vega hanya bisa tersenyum lemas, dia kembali merasakan perbedaan diantara dirinya dan sang kekasih. Bahkan suasana kali ini membuat perempuan itu semakin menyadari bahwa tembok pemisah diantara keduanya sangatlah besar dan sulit dihancurkan.

    

"Bapa yang maha kuasa, pada hari ini kami mengucap syukur karena Engkau telah menciptakan Deneby Gaizka dengan penuh syukur. Terima kasih karena keajaiban kejadian sehingga dipertemukanlah dia dengan kami,"

"Semoga di tahun-tahun berikutnya, hidupnya dipenuhi sukacita, keberkatan dan apa yang didambakan selama hidupnya dapat tercapai. Dalam nama Tuhan yang mulia, kami mengucapka terima kasih." pimpin Ong saat berdo'a. Senyum tidak pernah luntur dari wajahnya, persis seperti seorang ayah yang bahagia karena anaknya bertambah usia dan tumbuh dengan sehat.

Vega pun ikut berdo'a, dengan caranya sendiri tentu. Dia memejamkan mata, lalu memanjatkan do'a untuk Deneby kepada Allah SWT.

"Amen." ucap semuanya serentak dengan suara yang cukup lantang.

Kecuali Vega.

Vega dengan suara pelannya, "Aamiin."

Vega dan Altair saling bertatapan dan melempar senyum teduh satu sama lain, lalu mereka berdua menatap Deneby kemudian mencium pipi kanan dan kiri bayi itu secara bersamaan.

Deneby yang masih dipangkuan Altair, dengan lucu menepuk kedua tangannya sambil tertawa seakan mengerti dan bisa merasakan kalau sang kedua 'orangtua' sangat menyayanginya.

   
    
     

☆☆☆


  
    
    
"Udah bobo Eby-nya?" tanya Ong saat ia memasuki kamar Deneby. Tadi saat pembagian makanan dan bingkisan, Deneby terlihat sangat mengantuk, jadi Ve membawa Eby untuk tidur sedangkan Ong melanjutkan pembagian bingkisan.

Vega menggangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Eby.

Ong berjalan menghampiri Ve lalu duduk di sebelahnya, "honey."

Las Estrellas || Ong Seongwu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang