Vega dan Altair sekarang lagi jalan, iya jalan kaki.
Tadi abis acara tembak menembak Ong langsung ngajak Ve buat ikutin dia, dan seperti sebelumnya, Ong gak mau ngasihtau Ve kemana mereka bakal pergi.
Untung jalanannya indah, hamparan bunga-bunga yang warnanya gak lagi cuma pink, ditambah komplotan kupu-kupu yang terbang kesana kemari sambil sesekali hinggap di bunga-bunga itu ngingetin Ve sama suatu hal.
Ve terkekeh, iya pemandangan yang Ve liat ini kurang lebih sama kaya perasaan dia sekarang. Berbunga-bunga dan seolah banyak kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.
Beda sama Ve yang daritadi merhatiin bunga dan kupu-kupu, Ong malah sibuk merhatiin wajah cewek di sampingnya.
Buat Ong, kupu-kupu dan hamparan bunga itu kalah cantik sama cewek yang sekarang statusnya udah jadi pacar dia itu. Ve jauh lebih cantik.
Ong ikut terkekeh ngeliat ekspresi wajah Ve yang gak berhenti terkagum-kagum, "lucu banget sih."
"Apanya kak? Kupu-kupu yang kecil itu?" Timpal Ve sambil nunjuk kumpulan kupu-kupu yang bentuknya lebih kecil dari kupu-kupu yang lain.
Ong menggeleng, "bukan sayang, kamu lucu."
Pipi Ve langsung memerah pas ngedenger kata 'sayang' keluar dari mulut Ong.
"Ih apasih kak."
"Beneran tau." Ong cubit pipi Ve pelan.
☆☆☆
"Kak, ini tempat apa?"
Setelah jalan beberapa meter, akhirnya mereka sampe di tempat tujuan dan Ve bener-bener gak tau itu tempat apa.
Di depan mereka ada sebuah bangunan, gak terlalu besar, bentuknya segitiga dengan warna putih mendominasi. Di sekeliling bangunan itu cuma ada pohon-pohon besar dan beberapa tanaman kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tenang dan damai yang ada di pikiran Ve setelah ngeliat bangunan tua itu, tapi ada perasaan aneh yang bikin cewek itu sedikit merinding.
"Yuk masuk." Ong narik tangan Ve pelan.
Tapi Ve diem aja, matanya bener-bener fokus nelusurin setiap bagian dari bangunan di depannya.
Ong senyum terus ngusap punggung tangan Ve, "ayo, sayang. Aku mau kenalin kamu."
