"A whole new world a new fantastic point of view~"
"No one to tell us no, or where to go, or say we're only dreaming~"
Ong tersenyum kecil mendengar suara nyayian Vega yang tidak terlalu nyaring, tapi cukup kencang untuk dia dengar.
Lelaki yang sedang sibuk memfokuskan pandangannya ke jalanan itu sesekali melirik sang kekasih yang sedang duduk manis disampingnya sambil mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, menikmati suasana pagi hari. Udara yang sejuk dan semilir angin yang menerpa tubuh langsing Vega membuat suasana hati perempuan itu sangat gembira.
Ong memang sengaja membiarkan atap mobilnya terbuka, karena cuaca pagi ini sangat cerah namun sejuk.
"Seneng banget ya sayang?"
"Iyaaaa."
Hubungan kedua insan itu terbilang baik-baik saja, disamping Vega yang harus terus mencari alasan kepada sang papa saat ia ingin pergi bersama dengan Ong.
Dan bukan tanpa alasan hari ini Ong mengajak kekasihnya itu pergi jalan-jalan, hari ini adalah first anniversary mereka berdua.
Tidak terasa 'kan? Mungkin bagi sebagian orang, satu tahun bukanlah waktu yang lama. Tapi bagi Vega dan Altair, kisah mereka yang mencapai usia satu tahun adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat banyaknya lika-liku diantara hubungan keduanya, dan beberapa kali Vega memutuskan untuk menyerah.
Makanya, hari ini sangat patut mereka rayakan dan Ong sendiri yang sudah menyusun rapih 'susunan acara' dari dua minggu yang lalu.
☆☆☆
Vega terduduk di sofa sambil menatap kosong ke arah pantai dari balik kaca villa, sesekali perempuan itu menghela nafas panjang, menatap langit-lagit, kemudian kembali memfokuskan pandangannya lagi ke hamparan pantai.
Ya, pasangan itu sudah sampai ke tempat tujuan pertama mereka, yaitu villa yang lumayan besar, terletak di pesisir pantai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kira-kira beginilah pemandangan yang lagi Ve liat.)
"Kok bengong?" tanya Ong yang baru datang dari arah dapur dengan dua cangkir teh hangat di tangannya.
Seperti biasa, Vega tidak menjawab.
Ong perlahan meletakkan kedua cangkir itu di atas meja kaca dekat sofa dan duduk disamping Ve, "honey?"
Perempuan itu masih larut dalam fikirannya.
Tersenyum, Ong membawa pinggang mungil Vega ke pelukannya lalu mencium leher kekasihnya itu sekilas.
