"Bundaa" suara lantang Jihyun menggema di ruang tamu yang membuat sang bunda menoleh, tak lama tersenyum.
"Bintangnya bunda sudah pulang,sini bunda cium" kata Heejin sambil mencium pipi sang putri berkali-kali.
"Ihh bunda geli, oh iya tadi aku diantar sama om Jaemin. Dia beliin aku permen" kata Jihyun sambil mengangkat lolipopnya tinggi-tinggi.
"Terus dimana om jaeminnya?" tanya Heejin.
"Pergi, katanya mau jemput tante Minju" jawab Jihyun, Heejin tersenyum lalu mencium pipi sang anak kembali.
Sudah tujuh tahun, semenjak kejadian itu. Kejadian yang Heejin coba lupakan.
Malam kelulusan, dan pria tampan dengan tahi lalat di matanya.
---
"Kerja goblok-! Malah tidur" kata Guanlin sambil menggebrak meja Hyunjin, sepupunya.
Pria itu berdecak, mentang-mentang dia CEO-nya maka seenaknya saja menggebrak meja.
"Iya pak, inget ada pertemuan dengan clien entar" balas Hyunjin setenagh mengantuk.
Padahal ia sedang bermimpi gadis cantik, dengan mata yang mengeluarkan airmata. Begitu akan terlihat wajahnya, Guanlin Pratama justru mengacaukannya.
"Iya tau, gua bawa nyonya besar entar, lu jaga Seungjae sama Yongbin ya" kata Guanlin sambil menepuk bahu Hyunjin
"Gua manager, bukan baby sitter" tegas Hyunjin.
"Masa ga kangen ponakan, lumayan gua bisa pacaran sama Yiren pulangnya" balas Guanlin.
"Gausah nambah populasi lu, bikin banyak populasi orang gila kek lu" kata Hyunjin lalu seenaknya melenggang pergi, sementara Guanlin masih misuh-misuh disana.
Sepanjang berlajan, ia memikirkan satu orang.
Gadis cantik yang berlinang airmata.
---
"Lo gamau reuni gitu? Sama Yeji dan Yiren?" tanya Minju, Heejin menghela nafas panjang.
Yeji? Yiren? Ah Heejin rindu mereka.
Tapi akankah mereka menerima dia yang mempunyai anak? Apalagi anak dari seseorang yang tak ingin Heejin ingat.
"Ayolah, besok kita Jemput" kata Jaemin yang tengah memangku Jihyun.
"Ayo ketemu tante cantik" kata Jihyun, kalau sudah begini, bagaimana bisa Heejin menolak?
"Okay"
---
Malam Heejin sangat gugup, bagaimana tidak? Ia akan bertemu Yeji, Yiren, Guanlin, Yeonjun, Eric, Felix, Jaemin, Minju, dan satu lagi,
Hyunjin.
Apa Hyunjin akan datang? Akankah dia datang? Kalau begitu, Jihyun dapat melihat ayahnya.
Tapi jika Hwall datang? Apa yang akan Heejin katakan?
"HEEJIN" sapa Yiren heboh, gadis itu berlari memeluk Heejin erat.
Guanlin dibelakangnya hanya berdecak, pria itu tengah menggendong Yongbin dan memegang tangan Seungjae-anak mereka.
"Bunda, itu siapa?" tanya Jihyun, Yiren kaget.
"Ini anak lo?" tanya Yiren, Heejin mengangguk.
"Astaga,lo utang cerita sama gue" kata Yiren, tak lama gadis itu menunduk lalu menyapa Jihyun.
"Halo, aku tante Yiren" kata Yiren, Jihyun mengangguk.
"Aku Jihyun tante" balas gadis cantik itu.
"Ini anak lo?" tanya Guanlin, Heejin mengangguk.
"Lah kaga ngundang kalo nikah" kata Guanlin, Heejin hanya haha hehe.
"Tak ada pernikahan Lin" batinnya.
"Ayo ketemu Yeji" ajak Yiren, Heejin akhirnya pergi sementara Jihyun berkenalan dengan Seungjae, putra Yiren dan Guanlin.
---
"Bruk"
"Aduh sakit" Jihyun meringis begitu terhantam badan Seungjae.
"Om Hyunjin, Seungjae mau lari-!" protes Seungjae begitu Hyunjin memberhentikannya.
"Yeu galak banget lu kayak bapak lu, eh siapa tuh bocah? Kecil kecil udah main cewek aja" cerocos Hyunjin.
"Ini teman Seungjae, namanya Jihyun" kata Seungjae.
"Oh Jihyun, hai" sapa Hyunjin sambil menyamakan tinggi dengan gadis kecil itu.
"Hai om" balas Jihyun.
"Om Hyunjin, panggil Om Hyunjin ya" kata Hyunjin sambil mengacak rambut Jihyun.
"Iya om" balas Jihyun sambil tersenyum.
"Jihyun, Hyunjin, nama Om Hyunjin mirip sama Jihyun" heboh Seungjae.
"Wah iya, mirip" balas Hyunjin sambil tersenyum, eye smile nya tercetak jelas.
"Tinggal dibalik kalau aku mau manggil om" kata Jihyun, eye smile nya benar-benar mirip dengan Hyunjin.
Tanpa sadar, Heejin melihat semuanya.
"Akhirnya, Jihyun bertemu ayahnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda; Heejin✔
FanfictionMalam kelulusan yang harusnya menyenangkan justru berakhir menyedihkan bagi Heejin, kejadian dimana ia diperkosa, lalu mengandung anak dari pria yang memerkosanya. Lari selama tujuh tahun, membesarkan putrinya dengan susah payah hingga akhirnya bert...