"Hyunjin sayang, aku pergi dulu ya" kata Nakyung sambil mengelus rambut Hyunjin yang sedang tertidur di sofa.
"Hmm" balas Hyunjin setengah sadar.
"Kau, jangan macam-macam" ancam Nakyung kepada Heejin yang baru pulang.
"Iya" jawab Heejin lalu menarik Jihyun ke dalam kamar.
Setelah Nakyung pergi, Heejin mendekat ke arah Hyunjin. Mengelus rambut Hyunjin pelan sembari tersenyum, ingin sekali rasanya menjadi seperti Nakyung di kehidupan Hyunjin.
"Maaf" gumam Heejin pelan lalu menarik satu helai rambut Hyunjin.
---
"Bunda, tadi Jihyun main sama Sihyun bunda" cerita Jihyun bersemangat, Heejin hanya menganggapi nya dengan dehaman.
"Bunda sakit" keluh Jihyun begitu rambutnya tertarik.
"Maaf sayang, sini bunda elus rambutnya" kata Heejin lalu mengelus rambut Jihyun.
"Maaf Jihyun, ibu menarik rambut mu agar ayahmu tau kalau kamu anaknya"
---
"Yabuki Nako sialan!" umpat Hwall begitu mendengar penjelasan Hitomi.
"Makanya Hitomi bawa kakak kesini, biar kakak ga nikah sama cewek ular itu" balas Hitomi berapi-api.
"Oh iya kak, gimana ceweknya kakak? Dia baik kan?" tanya Hitomi.
"Entahlah, aku tak bisa menghubungi dia sedari kemarin. Dia juga pergi dari rumahnya" jawab Hwall.
"Astaga, karena apa?" tanya Hitomi.
"Aku tidak tahu" jawab Hwall.
"Hitomi akan mencarinya, bagaimana?" tanya Hitomi menawarkan bantuan.
"Kau yakin?" tanya Hwall.
"Aku yakin, asalkan kakak bertemu cinta sejati kakak"
---
"Apa hasilnya bisa diterima sekarang?" tanya Heejin harap-harap cemas.
"Belum, hasilnya mungkin paling cepat satu minggu lagi" jawab Dokter.
"Aku membutuhkannya cepat dokter, apa tidak bisa di percepat?" tanya Heejin, dokter itu berpikir sejenak.
"Lima hari, paling cepat lima hari"
---
"Heejin, kau sudah pulang?" tanya Hyunjin.
Jihyun dan Nakyung, tak lupa Hyunjin yang tengah bermain bersama menoleh kearah Heejin.
Nakyung mengalihkan pandangannya ke arah lain, berdeham lalu beranjak ke kamar.
"Bunda, tadi tante Nakyung ajarin Jihyun berhitung" cerita Jihyun, Heejin tersenyum. Nakyung sebenarnya baik, hanya saja ia cemburu dengan kedatangan Heejin.
Ia juga takut, Heejin paham hal itu. Wanita mana yang tidak takut melihat kekasihnya seatap dengan wanita lain?
"Ini dia bunda" kata Jihyun sambil menunjukkan buku berisi pelajaran hitungan Nakyung dan Jihyun.
"Wahh hebatnya" puji Heejin sambil mengelus rambut putri semata wayangnya itu.
"Ayah Hyunjin mau kemana?" tanya Jihyun begitu sadar Hyunjin beranjak pergi.
"Ayah Hyunjin mau manggil tante Nakyung makan malam" jawab Hyunjin lalu menyusul Nakyung yang ada di kamarnya.
Sepeninggal Hyunjin, Jihyun tersenyum senang.
"Jihyun suka disini bunda,kita tinggal selamanya disini ya" kata Jihyun.
"Kita tidak bisa selamanya disini Jihyun" balas Heejin.
"Kenapa bunda?" tanya Jihyun.
"Kita tidak punya hak disini"
---
Double update for today
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda; Heejin✔
FanfictionMalam kelulusan yang harusnya menyenangkan justru berakhir menyedihkan bagi Heejin, kejadian dimana ia diperkosa, lalu mengandung anak dari pria yang memerkosanya. Lari selama tujuh tahun, membesarkan putrinya dengan susah payah hingga akhirnya bert...