"Hwall?" kaget Heejin begitu membuka pintu rumahnya.
Didepannya ada Hwall, pria itu bertamu tepat pukul 6 pagi.
"Hai Heejin" sapa Hwall dengan senyum manisnya.
"A-Ayo masuk" ajak Heejin lalu mempersilahkan Hwall masuk.
---
"Sial, aku harus kemana sekarang?" gumam Hyunjin, dari kemarin ia berjalan untuk mencari Heejin tapi tak kunjung sampai.
Gps nya mati, tepat setelah masuk daerah distrik 3.
"Semoga ada rumah warga disini, atau apalah itu aku harus meminjam charger hp" kata Hyunjin lalu berlajan melihat beberapa rumah warga disana.
"Pak, tau jalan woll no 57?" tanya Hyunjin sambil membuka kaca mobil.
"Ini udah jalan Woll dek, lurus lagi aja" jawab bapak tadi.
"Makasih pak" kata Hyunjin mengikuti arah jalan.
---
"Jadi, kamu pengen bicara apa?" tanya Heejin sambil menaruh cangkir teh di meja.
"Heejin, aku mau bicara soal aku menjadi ayah Jihyun" kata Hwall, Heejin menghela nafas. Kenapa rasanya ia tidak ingin? Kenapa rasanya ia seperti mengkhianati seseorang?
"Heejin" panggil Hwall yang membuat gadis itu menoleh.
"Aku menerima semuanya, masa lalu mu, Jihyun, dan sekarang ini. Jadi, maukah kamu menikah denganku?" tanya Hwall,tatapannya sangat dalam.
"Heejin, buat keputusan yang terbaik! Jihyun butuh ayah" batin Heejin lalu menutup matanya sebentar, dan menatap Hwall dengan yakin.
"Aku mau"
---
"Yeay kita sekolah di sekolah baru yeay" riang Jihyun lalu berlari ke depan pintu dengan semangat.
"Ayah Hyunjin" seru Jihyun lalu berlari kearah pagar, memeluk Hyunjin erat. Jihyun merindukannya.
"Ayah Hyunjin, Jihyun kangen" kata Jihyun, Hyunjin mengangguk.
"Bukan ayah Hyunjin, tapi ayah" kata Hyunjin yang membuat gadis kecil itu mengerutkan keningnya.
"Aku ayahmu, ayah kandungmu Jihyun, maaf kalau ayah tak pernah bersamamu" sambung Hyunjin.
"Ayah kandung Jihyun pergi ayah Hyunjin, kata bunda begitu" balas Jihyun, Hyunjin menggeleng.
"Tidak nak, ini ayah. Ayah sudah pulang untukmu"
---
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau bera-"
"Sial, dimana Hyunjin?" kesal Nakyung sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas, gadis itu mondar-mandir tidak jelas.
"Ck kasian sekali ditinggal" kata Soobin sambil meneguk segelas soda.
"Bisakah kau pergi dari sini? Aku muak melihatmu disini" balas Nakyung kesal.
"Niat ku baik, aku menemani mu disini. Atau bila perlu memberikanmu kehangatan" kata Soobin sedikit ambigu.
"Cih, enyah kau!" umpat Nakyung.
"Aku akan disini terus, bagaimana pun kau mengataiku" final Soobin, ia tersenyum sangat manis. Ah Nakyung muak.
"Berhentilah menelfonnya,santai saja, kita bertukar tawa disini" kata Soobin begitu Nakyung mengambil ponselnya lagi.
"Diam kau" balas Nakyung kesal.
Soobin tertawa, Nakyungnya sangat lucu.
---
"Kak,Hitomi balik dulu ya. Bisa masak kan kak?" tanya Hitomi, Hwall mengangguk.
Gadis itu akhirnya pergi, baru saja pintu tertutup, suara ketukan pintu muncul.
"Aku bisa sendiri Hito-Ibu?" tanya Hwall tak percaya, karena kini ada Seulgi, dan juga dua saudaranya.
"Kevin, Junkyu, tarik saudara kalian pulang"
---"Kenapa kau tidak mengatakan yang sejujurnya padaku sejak awal Heejin?" tanya Hyunjin.
"Aku tak punya keberanian untuk itu, maaf" jawab Heejin, Hyunjin diam sesaat, ia melihat Jihyun yang sangat senang dipelukannya.
"Terima kasih telah menjadi bundanya,telah merawatnya tanpa hadirnya aku diantara kalian" kata Hyunjin sambil tersenyum.
Heejin tersenyum tipis "itu sudah tugasku, Hyunjin"
"Maaf kalau ayah pergi selama ini Jihyun" kata Hyunjin sambil mencium kening Jihyun.
"Gapapa ayah, sekarang ayah sudah pulang. Ayah sama bunda sama Jihyun bisa tinggal bersama" semangat Jihyun.
Heejin dan Hyunjin saling bertatapan sebentar, lalu menatap Jihyun yang berdiri kemudian menarik tangan Heejin dan Hyunjin lalu mempersatukannya.
"Kita tinggal selamanya disini, ayah, bunda, Jihyun" ucap gadis kecil itu dengan senyum manis.
"Kita akan bersa-"
"Tidak bisa" potong Heejin lalu melepas genggaman tangan itu.
"Kenapa bunda?" tanya Jihyun, Heejin menggeleng.
"Sekarang kalian sudah saling tahu kan? Itu sudah cukup, pergilah Hyunjin" kata Heejin.
"Tap-"
"Aku tidak mau membuat wanita lain terluka karena kehadiranku, berbahagialah dengan Nakyung. Kalau kau kembali, kembalilah hanya untuk menjenguk Jihyun, itupun dengan gadis pilihanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda; Heejin✔
Hayran KurguMalam kelulusan yang harusnya menyenangkan justru berakhir menyedihkan bagi Heejin, kejadian dimana ia diperkosa, lalu mengandung anak dari pria yang memerkosanya. Lari selama tujuh tahun, membesarkan putrinya dengan susah payah hingga akhirnya bert...