08

2.5K 298 3
                                    

Dua minggu sudah Hyunjin tak bisa dihubungi oleh Heejin. Hal itu tentu membuat Heejin frustasi, karena selama dua minggu Jihyun merengek agar Hyunjin datang.

Walaupun Hwall sering datang, sekedar memberikan boneka atau mengajak Jihyun jalan-jalan, gadis kecil itu tetap meminta Hyunjin datang.

"Bunda, coba tanya tante Yiren. Dimana ayah Hyunjin" lirih Jihyun lemah, badannya lemas dan hangat.

"Iya, coba bunda hubungi" kata Heejin sambil mengetik pesan pada Hyunjin.

Heejin
Hyunjin
Bisa kamu kesini? Aku butuh bantuan

Hyunjin
Aku akan kesana

---

"Aku kita mengambil foto bersama lagi" ajak Nakyung dengan semangat.

"Ternyata kau juga narsis ya Kyung" balas Hyunjin sambil mencubit hidung Nakyung.

"Punya pacar setampan kamu kenapa tidak ku gunakan untuk berfoto bersama hm?" balas Nakyung, keduanya berpose bersama.

"Ah iya, kau ingat foto kita saat pergi ke Bali?" tanya Hyunjin,Nakyung mengangguk.

"Kau terlihat cantik disana" kata Hyunjin sambil menunjukkan foto mereka yang ada di dompet Hyunjin.

"Iya, siapa yang mengambilnya?" tanya Nakyung.

"Yiren" jawab Hyunjin, Nakyung mengangguk.

"Ah sebentar, ada telefon" kata Hyunjin lalu menjauh sambil mengangkat telfon dari Guanlin.

Selesai mengangkat telfon, Hyunjin melihat pesan terbaru dari Heejin.

Heejin
Hyunjin
Bisa kamu kesini? Aku butuh bantuan

Hyujin
Aku akan kesana

"Nakyung" panggil Hyunjin smbil duduk disamping gadis cantik itu.

"Ada apa?" tanya Nakyung.

"Aku, ada urusan. Boleh aku pergi?" tanya Hyunjin, Nakyung mengangguk.

"Bye, my future wife" pamit Hyunjin, tak lupa ia daratkan kecupan singkat di bibir Nakyung.

"Bye my future husband"

---

"Ini keputusan terakhirmu pak, dia hanya membayar dengan harga murah. Apa kau tidak mau menerima tawaranku yang lebih banyak?" tanya Sakura.

"85 juta untuk dp saja, sisanya akan kubayar lebih dari itu" sambung gadis itu.

"Berapa?" tanya pria itu mulai tertarik.

"850 juta, bagaimana? Kau setuju?" tawar Sakura.

"Aku setuju, mana dpnya?" tanya pria itu tak sabar.

"Ini, suruh gadis itu keluar lalu akan kubayar 850 juta sisanya untukmu" jawab Sakura.

"Baiklah, akan ku usir secepatnya nona" balas pria itu.

Setelah itu Sakura mengaktifkan hands free nya lalu menelfon seseorang.

"Sudah dilaksanakan, sebentar lagi gadis itu akan pergi jauh"

---

"Ayah Hyunjin kenapa gapernah kesini lagi?" tanya Jihyun, ia benar-benar bersemangat begitu Hyunjin datang.

"Pekerjaan ayah Hyunjin banyak, maaf ya Jihyun" jawab Hyunjin sambil menyuapi Jihyun bubur.

Setelah itu Jihyun minum obat dan mendengarkan dongeng dari Hyunjin sebelum akhirnya tertidur dalam dekapan Hyunjin.

"Terima kasih sudah mau repot merawat Jihyun" kata Heejin.

"Santai saja Heejin, Jihyun sudah seperti anakku sendiri. Jadi aku tidak merasa repot dengannya" balas Hyunjin santai.

Heejin mengangguk pelan, dia memang anakmu Hyunjin.

"Ah Heejin, bagaimana menurutmu gadis ini?" tanya Hyunjin sambil menunjukkan foto Nakyung.

"Eum, cantik. Kenapa?" tanya Heejin balik.

"Dia calon istriku, cantik bukan? Susah sekali mendapat gadis sesempurna dirinya" jawab Hyunjin dengan senyum bahagia.

"Ah benarkah? Haha selamat" respon Heejin canggung.

Tanpa sadar Hyunjin telah mematahkan hati seseorang.

Bunda; Heejin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang