"Kau serius tidak tahu dimana Heejin?" tanya Hyunjin lewat hands free nya.
"Tidak Hyunjin, dia bahkan tidak memberitahuku kalau ia pergi"
"Lalu harus kucari dia dimana Yiren?"
"Coba tanyakan pada Minju, aku akan mengirim lokasi rumah Minju lewat chat"
Pip, telfon Hyunjin putuskan sepihak. Tak lama muncul chat Yiren dan alamat Minju.
"Bagaimana pun juga, aku harus bisa menemukan mu, Jihyun"
---
"Bunda, aku kangen ayah Hyunjin" kata Jihyun.
"Tapi disini kan ada papa Jaemin, terus ada daddy Yeonjun dan Mommy Yeji. Banyak yang lain okay" kata Jaemin.
"Nah, banyak kan? Atau kau mau daddy Yeonjun ajak bermain dengan Yeonji?" tawar Yeonjun, sementara Yeji, Heejin, dan Jaemin tengah mengatur rumah.
"Yeonji? Itu anak om Yeonjun?" tanya Jihyun, Yeonjun mengangguk.
"Mau, Jihyun mau main sama Yeonji" jawab Jihyun, Yeonjun tertawa lalu mengajak anak itu masuk ke rumahnya yang persis di sebelah Heejin.
"Yeonji, ada kakak Jihyun disini" kata Yeonjun, anak lelaki berusia dua tahun itu menoleh lalu berlari kecil kearah Yeonjun.
"Hai adik Yeonji, ayo bermain" ajak Jihyun semangat. Keduanya bermain bersama dan Yeonjun hanya menjaga mereka dari jauh.
Meskipun sedang bermain, bukan berarti Jihyun melupakan rasa rindunya pada ayah Hyunjin.
"Ayah Hyunjin pasti sedih" gumamnya.
"Ayah Hyunjin, nanti Jihyun kesana lagi ya. Kita main sama bunda, sama tante Nakyung juga" batinnya kemudian.
---
"Jangan berbohong Minju, aku sudah tau semuanya" desak Hyunjin yang membuat Minju menghela nafas berat.
"Dia ada di wilayah baru, distrik 3" kata Minju akhirnya.
"Aku akan kesana" kata Hyunjin lalu beranjak, tapi tangannya ditahan Minju.
"Jangan usik lagi dirinya Hyunjin, dia pergi karena tidak mau mengusik kehidupan bahagia yang akan kau laksanakan dengan kekasihmu" cekal Minju.
"Tapi Jihyun butuh ayahnya" balas Hyunjin.
"Dia bisa mencari ayah baru, berhentilah menganggu nya Hyunjin!" kata Minju sedikit meninggi.
"Setidaknya dia harus tau ayah kandungnya Minju! Dia harus tau aku ayah kandungnya" balas Hyunjin lalu pergi ke alamat yang diberikan Minju.
---
Selesai mengatur rumah dan juga berkumpul bersama, Heejin tersenyum lega. Kini bayang-bayang Hyunjin telah hilang, ia bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.
Terlintas dipikirannya, apakah Hyunjin baik baik saja? Dia sedang apa? Apa dia sudah makan? Dia pasti bahagia dengan Nakyung.
Kalau Hyunjin bahagia dengan Nakyung,maka ia juga akan bahagia dengan Jihyun.
"Ayah Hyunjin, ayah" panggil Jihyun, anak itu mengigau Hyunjin saking rindunya.
Seketika Heejin sadar, menghapus bayang-bayang ayah kandung dari seorang anak memang tidak mudah, ikatan batin mereka terlalu kuat.
---
"Kakak tidak menyapa tetangga?"
"Tidak,aku malas menyapa mereka" jawab Hwall dengan santainya.
"Ish kau ini kak, sapa saja. Hitomi mau kalau besok kakak sudah mengenal semua tetangga kakak"
"Astaga Hitomi, aku bukan tipe pria yang bisa berkenalan begitu saja, aku bukan Junkyu" balas Hwall.
Hey yang benar saja, Hwall menyapa seluruh tetangganya? Dunia ini akan kiamat kalau begitu.
"Ihh, harus. Kalau gak Hitomi suruh gadis ular itu tidur di kamar kakak"
"Yaudah mandu, aku tutup telfonnya. Aku mau beristira--Heejin?"
"Heejin? Heejin siapa kak?"
"Gadis itu Hitomi"
"Siapa?"
"Gadis yang aku cari selama ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda; Heejin✔
FanfictionMalam kelulusan yang harusnya menyenangkan justru berakhir menyedihkan bagi Heejin, kejadian dimana ia diperkosa, lalu mengandung anak dari pria yang memerkosanya. Lari selama tujuh tahun, membesarkan putrinya dengan susah payah hingga akhirnya bert...