Setiap kisah akan mempunyai akhir, seperti kisahku yang membiarkan kebahagiaan ayah Jihyun yang paling utama dibandingkan harus bersama tapi tak saling cinta.
Aku tak ingin egois merebut Hyunjin dari Nakyung, aku tidak mau menyakiti hati gadis sebaik dia. Karena itu aku relakan semua. Sempat di benakku, permintaan maaf untuk Jihyun yang mungkin tak akan pernah bisa bertemu ayahnya, tapi semuanya berbeda.
Nakyung, dia menerima semuanya. Dan Hyunjin juga terlibat menghidupi Jihyun, walau secara tidak langsung, itu sudah cukup bagiku, bahkan lebih dari cukup.
Dan kini saatnya telah tiba, pangeran yang aku tunggu datang juga, menjadi pendamping di hidupku, sekaligus papa Jihyun.
"Bunda, lihat papa ngepang rambut Jihyun. Cantik kan?" tanya Jihyun sambil memutar badannya didepan Heejin.
"Cantik sekali anak bunda, papa hebat ya" balas Heejin sambil tersenyum.
"Kita jadi ke rumah ayah sama mama Nakyung kan? Mau liat adek Yoobin" kata Jihyun, sang papa mengangguk lalu menggendong putri kecilnya itu ke pangkuannya.
"Kamu mandi sama siap-siap dulu, aku sama Jihyun nunggu disini" katanya sambil membuka tv.
Heejin mengangguk lalu mandi dan bersiap, sementara Jihyun dan sang papa masih menonton kartun.
"Papa dulu temenan sama ayah kan? Ayah gimana dulu?" tanya Jihyun.
"Ayah kamu? Dia anak paling nakal, dia sama sepupunya" jawab sang papa dengan tawa kecil diakhir kalimat.
"Terus papa nakal juga gak?" tanya Jihyun, sang papa mengangguk yang membuat Jihyun berdecak.
"Ayah dengan papa sama aja, tidak baik dicontoh" kata Jihyun sambil menggelengkan kepalanya.
"Kalau bunda sama mama gimana?" tanya Jihyun lagi, ia bahkan mengabaikan kartun favoritnya di televisi.
"Kalau mama, papa gatau. Tapi kalau bunda, dia orang yang pintar, dia dan tante Yiren dulu sering juara dalam olimpiade" jawab papanya sambil tersenyum.
"Jihyun juga mau kaya bunda, nanti Jihyun belajar ilmu alam sama bunda, terus kalau hitungan sama mama Nakyung" kata gadis kecil itu.
"Bunda sudah siap, ayo berangkat" kata Heejin yang baru keluar dari kamar.
"Ayo ke rumah ayah"
---
"Mama Nakyunggg" sapa Jihyun ramah sambil berlari memeluk Nakyung erat.
"Ayah enggak?" tanya Hyunjin dengan wajah sedih yang dibuat-buat.
"Gamau, kata papa ayah dulu nakal sama om Guanlin" jawab Jihyun sambil memeletkan lidahnya.
"Apaan nih Hwall main nyebut nama gua dalam kenakalan Hyunjin" protes Guanlin, sementara Hwall hanya tertawa.
"Lo juga nakal ye Guan, tawuran yang sama sekolah sebelah dulu lo yang mimpin ya" protes Hyunjin.
"Terus lo racing tiap hari ga lo itung" balas Guanlin, keduanya jadi saling adu mulut.
"Udah tuwir juga masih ribut, malu sama Jihyun" kata Nakyung lalu mempersilahkan Heejin dan Hwall masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda; Heejin✔
FanfictionMalam kelulusan yang harusnya menyenangkan justru berakhir menyedihkan bagi Heejin, kejadian dimana ia diperkosa, lalu mengandung anak dari pria yang memerkosanya. Lari selama tujuh tahun, membesarkan putrinya dengan susah payah hingga akhirnya bert...