"Hyunjin" panggil Nakyung, gadis itu berlari lalu memeluk Hyunjin erat.
Hyunjin hanya diam, tak lama ia memeluk tubuh mungil Nakyung lalu menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Nakyung.
"Kau kemana saja? Aku benar-benar khawatir kau hilang" kata Nakyung lalu menangkup pipi Hyunjin.
"Maaf membuat mu khawatir, Nakyung" balas Hyunjin sambil menatap gadis itu dengan pandangan yang sulit dijelaskan.
"Kau kemana saja? Astaga kamu idah makan apa belum? Aku bawain makanan, kita makan ya" kata Nakyung sambil menarik tangan Hyunjin, tapi pria itu mencekal tangannya.
"Nakyung" panggil Hyunjin sambil menatap gadis itu cukup serius.
"Kau mencintaiku?" tanya Hyunjin, Nakyung mengerutkan keningnya namun mengangguk cepat.
"Kau mau menerima semuanya, termasuk masa lalu ku?" tanya Hyunjin lagi.
"Tentu saja, aku menerimanya semua Hyunjin. Semuanya" jawab Nakyung, Hyunjin mengeluarkan surat dari Heejin, termasuk hasil tes DNA Jihyun.
"Nakyung membacanya, kemudian terkejut. Tak lama ia menatap Hyunjin didepannya dengan tatapan yang tak bisa Hyunjin jelaskan.
"Aku akan menerimanya, semuanya"
---
"Ayahhhh" teriak Jihyun lalu berlari kearah sang ayah.
"Hey princess ayah" kata Hyunjin lalu menggendong Jihyun.
"Dimana bundamu sayang?" tanya Nakyung yang ada disamping Hyunjin.
"Di meja sana mama Nakyung" jawab Jihyun sambil menunjuk meja Heejin.
"Selamat atas pernikahan kalian" kata Heejin sambil tersenyum bahagia.
"Ini semua juga karena restu mu Heejin, terima kasih" kata Nakyung lalu memeluk Heejin.
"Bunda, aku nginap dengan mama Nakyung sama ayah ya" kata Jihyun.
"Eh jangan, biarin mama Nakyung sama ayah berdua dulu okay" kata Heejin, Nakyung dan Hyunjin tertawa.
"Nanti ya sayang, mama sama ayah langsung kesana" kata Nakyung yang disetujui oleh Jihyun, Nakyung memang pintar membujuk Jihyun.
"Tapi janji ya ma" kata Jihyun sambil mengeluarkan jari kelingkingnya.
"Janji" balas Nakyung lalu menautkan jarinya di jemari mungil Nakyung.
"Bunda, ayah, Mama, Jihyun mau kesana ya" kata Jihyun lalu berlari kearah Seungjae.
"Dia benar-benar putri Hyunjin Pratama, cara larinya sama persis" kata Nakyung.
"Dia memang putriku sayang" balas Hyunjin.
"Lalu, bagaimana rencana waktu itu? Kamu setuju tidak Heejin?" tanya Nakyung.
Mereka telah berencana, Hyunjin dan Nakyung akan mengunjungi mereka tiap ada waktu, dan juga membiayai sekolah Jihyun hingga lulus nantinya.
"Aku setuju, terima kasih" kata Heejin, Nakyung tersenyum lalu menggenggam tangan Hyunjin.
"Sudah tugasku dan Hyunjin untuk ikut membesarkan Jihyun, walaupun secara tidak langsung" balas Nakyung, keduanya tersenyum manis.
"Jangan ragu kalau kamu perlu bantuan kami" kata Hyunjin, Heejin mengangguk.
"Ah iya, itu Yiren memanggil kita, ayo kesana" kata Nakyung sambil menunjuk Yiren yang melambaikan tangannya.
"Kami duluan" kata Hyunjin dan Nakyung lalu pergi.
Heejin tersenyum melihat keduanya bersama, mereka benar-benar cocok. Heejin harap keduanya selalu bersama selamanya.
"Hwall? Kamu datang?" tanya Heejin begitu melihat Hwall didepannya.
"Iya, Hyunjin mengundang ku" jawab Hwall, Heejin hanya mengangguk.
"Jadi kapan?" tanya Hwall.
"Kapan apa?" tanya Heejin balik.
"Kapan kita seperti Hyunjin? Ibuku sudah setuju untuk itu"
---
"Honda Hitomi sialan! Gara-gara kau aku tidak bisa menjadi nyonya Chazel" geram gadis bernama Nako tersebut.
"Jangan marah marah, kasian anakmu" balas Hitomi sambil tersenyum tanpa dosa.
"Aku keluar dari sini akan ku habisi kau Hitomi" ancam Nako.
"Habisi saja kalau bisa wle" balas Hitomi, gadis itu memeletkan lidahnya.
"Kau tidak pulang Hitomi chan?" tanya Junkyu yang membuat Hitomi menoleh.
"E-Eh H-Hitomi pulang kok" jawab Hitomi.
"Bareng, gimana?" tawar Junkyu, Hitomi diam sebentar lalu mengangguk.
"Ayo kak"
---
Wait epilognya ya sayang ku :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda; Heejin✔
FanfictionMalam kelulusan yang harusnya menyenangkan justru berakhir menyedihkan bagi Heejin, kejadian dimana ia diperkosa, lalu mengandung anak dari pria yang memerkosanya. Lari selama tujuh tahun, membesarkan putrinya dengan susah payah hingga akhirnya bert...