"Jadi dia sudah punya anak?" tanya Kevin, Hwall hanya mengangguk.
"Aku mau jadi ayah anak itu" kata Hwall sambil menyeruput kopi hitamnya.
"Kau gila?! Apa kata ibu soal ini? Ayah mungkin setuju, tapi ibu?" tanya Kevin yang membuat Hwall hening sejenak.
Ah iya, ibunya!
"Ck, aku baru ingat kalau ibu akan menjodohkan ku dengan gadis itu, ah sial" umpat Hwall sambil mencengkram kuat gagang cangkir kopinya.
"Kurasa itu akan batal, gadis itu sudah pergi ke luar negeri" kata Kevin sambil meminum teh lemon nya.
"Lalu? Aku bisa mengambil Heejin kalau begitu" kata Hwall.
"Ck, dasar bodoh! Apa jadinya kalau penerus keluarga kita menikahi seorang janda? Itu yang dipikiran ibu" kata Kevin, tak lupa ia melayangkan tatapan sinisnya pada Hwall.
"Kalau begini kau benar-benar mirip Nyonya besar Seulgi Anindita, kak" kata Hwall dengan menyebutkan nama ibunya secara lengkap.
"Aku memang anaknya, wajar saja aku mirip dengannya" balas Kevin.
"Tapi aku tak sepertinya" balas Hwall tak mau kalah.
"Kau mirip dengan ayahmu, Hwall" final Kevin.
"Maksud mu tuan besar Raden Seunghoon Chazel?" tanya Hwall, Kevin tertawa.
"Bisa-bisanya kau mengatakan ayahmu sendiri bos besar Hwall" kata Kevin.
"Dia memang bos besar, dia CEO Chazel corp" balas Hwall.
"Dan kau penerusnya, little boss" balas Kevin.
"Kau sepertinya senang lepas dari tanggung jawab sebagai CEO, mengapa?" tanya Hwall.
"Aku mendirikan usahaku sendiri, Kevin Corp" jawab Kevin, Hwall mengangguk.
"Berarti gedung yang kau beli itu,untuk perusahaanmu nanti?" tanya Hwall, Kevin mengangguk.
"Aku mau berusaha dari nol, aku benci penerusan taktha" kata Kevin, Hwall tersenyum tipis.
Kakaknya ini memang sangat mandiri, tidak sepertinya yang mengharap gampang.
"Ah iya, aku harus pergi. Duluan ya" pamit Kevin lalu pergi.
Setelah sedikit menjauh dari Hwall, ia mengaktifkan hands free nya dan menerima panggilan masuk.
"Bagaimana? Sudah kau temukan rumah gadis itu?"
---
"Bunda" panggil Jihyun sambil menarik baju sang bunda.
"Iya sayang?" tanya Heejin.
"Besok aku mau dijemput sama ayah Hyunjin, ayah Hyunjin sudah janji bunda" kata Jihyun.
"Dia bukan ayahmu sayang, nanti liat aja okay" kata Heejin lalu berbalik badan, tidur.
Jihyun murung, ia ingin sekali punya ayah. Makanya begitu mendengar suara lembut Hyunjin memanggilnya 'anak ayah' ia rindu dengan ayahnya.
Ayahnya yang sudah pergi.
Tidak nak, ayah kamu belum pergi. Dia masih disampingmu, hanya saja ia tidak tahu kalau kamu anaknya.
---
"Hyunjin?" ulang Heejin begitu melihat Hyunjin dan Seungjae dan tak lupa Yongbin.
"Iya Heejin, maaf nih datang pagi-pagi, tapi gua udah janji sama Jihyun mau anter dia, jemput juga" jelas Hyunjin, Heejin hanya mengangguk sementara Jihyun sangat bersemangat, ia langsung memeluk Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda; Heejin✔
FanfictionMalam kelulusan yang harusnya menyenangkan justru berakhir menyedihkan bagi Heejin, kejadian dimana ia diperkosa, lalu mengandung anak dari pria yang memerkosanya. Lari selama tujuh tahun, membesarkan putrinya dengan susah payah hingga akhirnya bert...