2.6K 364 34
                                    

Hari minggu itu surganya anak sekolahan. Iya kan? Apalagi kalau mama berbaik hati gak ngasih tugas bersih-beraih rumah. Berasa seperti menang lotre dengan hadiah puluhan miliar. Berbunga-bunga deh.

Tapi sayang, kalau dipagi buta seperti ini. Jimin pasti akan diganggu setan tampannya. Iya, siapa lagi kalau bukan Lana taehyung arjuna. Laki-laki yang sering dipanggil temennya lana atau yang sering dipanggil jimin juna, ini. Dia gak akan bisa jauh sama yang namanya Rizki jimin ananda.

Sempet dulu bilang ke mamanya. Sangking gak mau jauhnya dari jimin. Dia mau tinggal aja sama jimin. Dijadiin babu juga gak papa. Asal bareng jimin dia bahagia katanya. Halah, mama ganti bales 'kamu ya lana. Mama suruh kewarung beli micin aja gak mau. Apalagu disuruh bersih-bersih rumah jadi babu! Udah deh. Jadi anak kok otaknya tinggal seperempat kemiri'

Apalagi ditambah penolakan keras dari jimin. Tambah melas deh taehyung. Jadi sebagai gantinya. Setiap pagi. Dia bakal kerumah jimin buat main. Hampir setiap pagi dan setiap hari. Dia memang gak tinggal dirumah jimin. Tapi cuman malemnya saja. Kalau dari pagi sampai sore. Taehyung bakal senantiasa jadi setan penguntit jimin. Takut jimin diculik katanya.

"Nandaaaa! Banguuun! Kita jalan-jalan pagi yukk! Woii bantett!"

Dor dor dor dor

Dibanding menyebutnya mengetuk pintu. Kegiatan taehyung lebih pantas disebut menggedor. Terbilang keras untuk ukuran mengetuk.

Cklek

"Loh? Gak dikunci? Goblok banget gua gedor-gedor dari subuh"

"Heh bantet. Woy bangun njir. Ck, untung sayang. Bangun gak lo. Gua cium nih"

"Bantet. Sianying gak bangun-bangun. Mati apa gimana nih? Jangan dulu lah. Kan belum gua kawinin"

"Ciuk tidak ya? Cium tidak ya? Cium? Tidak? Hmm dedek pusing deh"

"Yaudahlah gak bangun-bangun nih, maafkan diriku wahai bantet tersayang" keputusan finalnya. Akhirnya taehyung mencoba mencium pipi jimin. lumayan, rezeki dipagi hari mwehehe.

Cup cup

"Engh, apa nih? Kok basah?" Igau jimin sembari menggrayangi pipinya.

"Oi jancuk kau! Hah hhh junaaa! Bego ih!" Jimin itu mungil, wajahnya polos. Tapi, bukan berarti otaknya ikutan polos. Lama bergaul dengan taehyung jimin jadi bisa ngomong kasar.

"Pagi-pagi bantet! Udah ngomong kasar aja. Gak baik loh, manis"

"Apa sih junaaa! Udah deh. Nanda masih ngantuk! Hush hush pergi sana"

"Jahatnya dirimu oh sayang~ melukai akuu~ bawalah diriku oh sayang~ bersamamu~"

"Junaa! Jangan nyanyi ih! Suara kamu jelek! Hush sana ah!"

"Bantet ih! Pagi-pagi tuh harus olahraga. Ayuk buru! Ayoook!" Tarik taehyung pada lengan jimin menuju pintu.

"Iya juna iyaa! Biarin nanda cuci muka dulu. Ganti baju, terus minum air putih. Sana tunggu dibawah"

"Yaudah. Jangan lama-lama. Jangan tidur di kamar mandi loh"

"Iya iya" dengan itu jimin masuk kekamar mandi dengan taehyung menunggu dibawah sembari bermain hp dan membalas chat-chat dari wanita yang mengejarnya sejak pertama kali dia masuk sekolah.
.
.
.
.
.
.
"Juna, ayuk. Nanda udah selesai nih"

"Oh udah? Jalan-jalan ditaman komplek aja ya? Kalo minggu gini kan biasanya rame yang olahraga disana"

"Hng, nanda ngikut aja lah"

"Ya udah hayuk, jangan lupa bawa minum juga nan"

"Yoi"

Setelah 10 menitan mengitari taman dan hampir selesai. Tanpa sengaja ekor mata jimin melihat seseorang yang familiar dihatinya. Ah, itu jungkook, bersama wanitanya. Sedang makan ya? Ah manis sekali. Disuapi juga ternyata.

"Jangan dilihat" ucap taehyung sembari memegang tangan jimin dan menyadarkannya dari lamunannya.

"A-ah. Hm gakpapa, ayo duduk juna"

Dengan duduknya jimin dan taehyung disebuah bangku dan bercengkrama juga bercanda. Taehyung berhasil mengalihkan sakit jimin. Dan tanpa mereka sadari. Jungkook melihatnya.

Entahlah, dia merasa panas? Atau marah? Yang terpenting jungkook tidak suka melihatnya. Cih, menjijikan.

"Jungkook?"

"Hei kook?"

"Jungkoookie" panggil wanita itu dengan menepuk lembut bahu jungkook.

"Ah iya sayang? Maaf ji eun-ie"

"Kamu kenapa? Gak biasanya ngelamaun gitu? Kamu sehat kan?" Tanyanya sembari meletakkan telapak tangannya ke dahi jungkook.

"Ya tak apa. Aku baik"
.
.
.
.
.
.
.
"Nanda, ayo pulang" sadar taehyung sekali lagi. Ah, jungkook memang sialan, hebat sekali untuk menyakiti jimin.

Sorry Love 》꾹민 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang