1.3K 206 15
                                    

Kini yang bisa jungkook lakukan hanya berguling-guling random -- setelah mengganti baju -- bahkan tersenyum kelewat lebar, yang siapapun melihatnya akan menatap ngeri.

"Aish! Seharusnya tadi gue cium juga! Pipinya... bersemu merah~ pasti lembut banget"

"Atau mungkin besok aja ya? Gue jemput, terus... pas turun, gue cium!"

"Nah iyaa! Gitu aja"

Baiklah, doakan saja khayalan pangeran kita ini menjadi nyata. Karena bahkan abangnya saja sudah tertawa tanpa suara ketika mengintip sang adik. Merekam kegiatannya diam-diam agar suatu saat bisa dijadikan bahan candaan.

"Cium apa kook? Siapa?" tanya namjoon tiba-tiba sambil membuka lebar pintu kamar sang adik.

"Eh bang? Kapan disana?"

"Baru aja"

"Oh"

"Siapa?"

"Apanya?"

"Itu.. tadi katanya mau cium-cium. Siapa?"

"Alah bang, mau tau aja lo ah"

"Ya iya dong! Gua harus tau sama calon adek ipar gua" ucapnya sembari berjalan mendekat menuju ranjang adiknya.

"Mau tau aja lo bang, btw ngapain kesini?" sautnya sembari menggeser sedikit badannya untuk tempat duduk sang kakak.

"Gakpapa. Mau nyuruh lo aja, beliin gue minuman dingin atau chiki-chiki sana."

"Yang dikulkas?"

"Telas akang, tumbaske nggeh?" (Abis mas, beliin ya?)

"Duit?" tanya jungkook sembari menyodorkan tangannya. Dan diberi 6 lembar uang kertas berwarna merah.

"Banyak banget"

"Buat lo sisanya. Gih sana pergi"

"Oke, gak ada lagi kan?"

"Gak ada"

Mengambil jaket dan kunci motornya, serta turun kebawah bersama sang kakak, jungkook pergi ke supermarket dengan motor kesayangannya.
.
.
.
.
.

"Pocari sweet, Floridina, nutriboost, sprite, apa lagi ya?" ucapnya dengan memasukkan minuman-minuman yang terlintas di otaknya kedalam keranjang.

"Ini enak gak ya?" tanyanya entah pada siapa dengan tangan kiri memegang sebuah minuman berwarna kuning.

"Ah gak jadi ah, ambil nutriboost lagi 3, terus cari chiki-chiki."

Setelah itu ia berjalan menuju rak chiki-chiki yang mengandung banyak micin.

"Lays? Iya deh, em... abang suka piattos gak ya? Bodo ah, yang penting gua suka. Oreo mini? Jadi inget jimin."

Duk

"Awh" ucap dua orang itu bersamaan, ketika jungkook sedang mengambil oreo dirak paling atas. Tiba-tiba ada sesorang yang menabrak keras punggungnya.

"Loh! Kakak/Jimin?" ucap mereka bersamaan.

"Emm..aa kamu... disni juga?" tanya jungkook gugup.

"Hm," sedikit gugup jimin juga bertanya pada jungkook."Kakak, beli apa?"

"Ini... titipan abang" jawabnya dengan menunjuk isi keranjang dan oreo yang ia genggam.

"Kakak punya abang?"

"Punya, dek"

"Umur berapa? Masih sekolah kah?"

Mereka mengobrol sambil berjalan kekasir bersama. Seperti gerakan slow motion, jarak kekasir seperti jauh sekali.

"Udah kuliah dek, baru lulus S1 tuh"

"Waahh, jurusan apa?"

"Pendidikan, mau jadi guru katanya."

"Waahh! Abangnya kakak keren ih! Kapan-kapan nanda mau ketemu ya!"

"Jangan!"

"Eh?"

"Eh... maksudnya.. iya hehe iya dek."

"Berhenti sebentar kak, mau beli ice cream dulu," memilih-milih ice cream mana yang enak, jimin memgambil Feast,"kakak mau?" dan menawarkannya pada jungkook.

"Mau deh dek, sekalian aja." Mengambil ice cream ditangan jimin, jungkook juga memilih-milih lagi.

"Dek, ini enak gak?" tanyanya sembari menyodorkan ice cream bermerk pedle pop berwarna coklat.

"Enak kak, ice cream kan enak semua."

"Ya udah deh, ambil 3 aja kakak mah" ucapnya dengan mengambil 3 ice cream beda rasa dan merk, dan memasukkannya ke keranjang."Kamu beli 5 gitu buat siapa aja?"

"Nanda semua, kak"

"Semua? Abis dek?"

"Abis dong! Kan suka!"

"Iya deh, yuk kekasir."
.
.
.
.
.

"Berapa semua mbak?" tanya jungkook.

"Sebentar ya, mas."

"Oh ya, dek. Punya kamu sini juga. Biar sekalian kakak yang bayar."

"Eh? Gak usah kak. Nanda bawa uang kok."

"Gakpapa. Sini"

"Ya udah deh, makasih kak"

"Iya, sekalian ini ya mbak"

"Baik" tersenyum ramah, si mbak kasir curi-curi pandang dengan jungkook. Yang sayagnya kita tahu sendiri jungkook ini tidak peka.

Jimin yang melihat hanya menggerutu sebal, mengerucutkan bibirnya dengan alis mengkerut. Jimin sebeel!

"Semuanya 354.560 rupiah, mas." ucapnya sembari tersenyum semanis mungkin.

"Oh ini" memberi 4 lembar uang merah, jungkook membalas tersenyum pada si penjaga kasir

"Ini kembaliannya, mas. Terimakasih, mampir lagi ya, mas"

"Iya sama-sama"
.
.
.
.

"Kamu kenapa dek? Kok cemberut gitu?" tanya jungkook setelah keluar dari supermarket.

"Gakpapa kak, nanda pulang ya"

"Bareng siapa? Kakak anter ya?"

"Gak usah kak. Tuh, nanda dianter taehyung kesini." Tunjuk jimin pada pemuda yang sedang duduk di jok motor sambik main hp.

"Loh? Taehyung bukannya sakit?"

"Udah sembuh kak. Bingung juga dia ini apa, tadi pagi panas. Sekarang seger."

"Ya udah deh. Kakak pulang dulu ya, hati-hati." pamitnya dengan mengusak rambut jimin sebelum pergi.

Yah, kalah cepet.

_______________________

👇👇 yo yo ayo tekaan.

Sorry Love 》꾹민 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang