Kak Jungkook Ulang Tahun!

1.1K 169 10
                                    


1 september, itu hari bersejarah untuk jungkook. Tapi, sungguh. Entah kenapa jungkook merasa tidak bersemangat di hari ulang tahunnya. Mungkin, efek jimin yang koma.

Omong - omong tentang jimin. Ini sudah seminggu dari hari dia dinyatakan koma. Apa yang ia mimpikan sampai tertidur selama itu?

"Ar, hbd ya! Traktir-traktir sabi lah" ini mingyu yang bicara. Suasana kelas pagi ini jujur lebih ramai dari sebelumnya. Terlepas dari para fans jungkook yang menaruh hadiah pada loker juga meja jungkook.

"Weh iya. Si arya tambah tua sekarang."

"Gampang, kapan-kapan gue traktir dah."

Pelajaran dimulai dengan matematika sebagai pembuka dan fisika sebagai penutup. Ah, bukan hal susah untuk jungkook. Kan dia pintar.

Pamit kepada teman - temannya. Jungkook berlari menuju parkiran. Mencari motornya lalu melaju pulang. Setidaknya ia akan bersiap - siap mengunjungi jimin lagi.

<_______>

"Assalamualaikum~ Arya pulang."

Suaranya menggema. Menunjukan bahwa rumah itu kosong tanpa orang. "Loh? Kok sepi?" Ia mengernyit.

"Abang~"

Melangkah ragu untuk masuk. Ia mengelilingi ruang keluarga. "Gelap banget, anjir. Saklar mana sih." Tangannya meraba. Sampai tiba-tiba menyentuh sesuatu basah.

Kayak tangan. Tapi kok basah, anyir baunya.

Klik

Saklar dinyalakan. Pemandangan yang ia lihat hampir membuatnya serangan jantung. Didepannya, ada sebuah tubuh yang sudah dimutilasi. Kaki, tangan, dan kepala nya menggantung dari atap juga tepi-tepi dinding.

"Abang! Mama! Papa! Kalian dimana!" Matanya hampir menangis.

Bukan, bukan. Ini bukan tubuh keluarga gue.

"Mamaaa! Arya pulang maa! Mama kemanaa!"

Ia keluar dari ruang keluarga itu. Berlari menuju ruang makan tergesa. Disana, ia melihat suatu yang mengerikan. Beberapa buah pisau yang berlumuran darah.

Gak! Gak mungkin! Ini pasti prank!

"Paa! Abang!" Ia masih berusaha memanggil. Berharap ini semua bukan nyata.

Jungkook berdiri ditengah-tengah antara ruang makan dan ruang tamu. Merosot dan berlutut, kepalanya menunduk. Isakan kecil keluar dari belah bibirnya.

"Mama, Papa, Abang~" suaranya melirih.

"Dek?"

Jungkook berjengit. Itu suara kakaknya. Air matanya berhenti, begitu juga dengan isakannya. Jungkook berdiri, lalu membalikkan badannya. Dan disana, abangnya berdiri dengan kedua orang tuanya membawa sebuah kue ulang tahun.

"Bang? Ini lo?"

"Lo kira apa? Setan?"

Jungkook berjalan mendekat. Mengamati hingga kepalanya ikut memiring. "Ini lo bang?" Ia bertanya sekali lagi.

Mencolekkan krim kue di bibir sang adik. "Gimana rasanya? Asli kan? Ini gue Arya."

"Terus, ini tadi apa? Darah... tubuh orang...itu apa?"

"Adek, kita bikin kejutan sama kamu. Abang yang saranin. Katanya sih biar seru." Mamanya terkekeh.

"Kamu kenapa sampe nangis gitu, Ar?" Ini papanya. Bertanya lalu tertawa.

"Ya kalian! Bikin kejutan gini banget! Kan arya kaget."

"Udah-udah, cepet kita tiup lilin terus makan kuenya. Nanti biar dibersihin sama maid-maid."

"Ayo dek. Berdoa."

Menengadahkan tangannya. Jungkook mulai berdoa. "Ya allah, arya mohooon banget. Tolong, semoga jimin cepet sadar dari komanya. Arya mohon banget ya allah. Biar jimin bisa senyum lagi. Tolong jangan ambil bidadari mu lebih cepet ya allah. Amiin."

Ffuuh

"Yeay! Adek udah gede. Tambah dewasa, jangan nakal - nakal lagi ya. Semoga semua keinginannya tercapai. Mama cuma bisa dukung dari sini."

"Makasih, ma."

^/^

Menyalakan laptopnya, ia membuka software pembuat lagu. Ia membuat sebuah lagu untuk jimin. Benar-benar dari hatinya. Ia mempersiapkan perekaman suara. Demo lagunya sudah siap. Begitu juga dengan liriknya.

Play BGM di atas

When I see you smiling in the screen
You're good at everything
You're just perfect
Feels, I've never been you

Do you even see me
Do you know who I am
Or how do I look now
You don't like me like that

Come and tell me so much
Beautiful heart
Oh how i'm gonna listen to you
Please

All the number too big
Can't get out of your game
Oh i want to paint like you
Please

I want to be your decalcomanie
I want you
I want to be your decalcomanie
I want, I want you~

Lagu itu ia rekam. Ia persiapkan dan hadiahkan ketika jimin bangun nanti. Tanpa ia tahu, bahwa disana. Tepat saat bait terakhir selsai ia rekam. Jimin bangun, bangun dari komanya.

__________________________

Abang gue ultaaaah.

Wihi udah tuaaa.

HABEDE ABAAAANG🎉🎉🎉🎉🎉🎊

Sorry Love 》꾹민 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang