정국

983 172 5
                                    


"Pagi sayang~"

Tiga hari setelah Jimin sadar, ia diperbolehkan pulang oleh sang dokter. Dengan syarat Jimin gak boleh kecapekan, banyak pikiran, dan kurang makan.

Jungkook pasti seneng, apalagi mereka sudah resmi. Ditambah sang Mama yang sudah restuin, dan Taehyung gak lagi natap sinis dia. Tambah bahagia lah Jungkook ini.

Kayak pagi ini, Jungkook sudah siap sama motor Ninjanya didepan rumah si calon -- calon istri maksudnya -- ketuk pintu dan langsung dibuka sama makhluk cantik. Duh, jantung Jungkook kena serangan dipagi hari.

Apalagi dibalas senyum sama si adek manis. "Pagi kak." Duh kawan, Jungkook makin cinta. Bucin.

"Udah siap?"

"Udah kak."

"Ya udah, kakak mau pamit sama Mama dulu ya. Didalem kan?" Dan dibalas anggukan Jimin.

Setelah acara pamit, sudah pasti mereka langsung berangkat sekolah. Fyi, anak sekolahan sebenernya kaget banget pas tahu kabarnya. Jungkook jadian sama Jimin, yang dari dulu Jungkook selalu nolak- ah sudahlah. Tapi sekarang mereka sudah biasa sama mereka yang selalu tebar aura cinta.

Diperjalanan Jungkook nganter Jimin sampai kedepan kelas, gandengan tangan dan obrolan ringan pastinya gak ketinggalan. Disela-sela sama candaan kecil yang lucu, aduh... Jungkook tambah gak karuan liat ketawa si pacar.

"Dek, kamu tahu gak?"

"Gak tau kak."

"Ya ampun. Kakak belum selasai ngomong, sayang." Cubit-cubit pipi si pacar, Jungkook total gemes sama sikap polos kelewat ngeselinnya.

"Kakak udah bikin lagu loh, spesial buat kesayangan."

"Wiihh~ keren! Kesayangannya itu siapa?"

"Ya Tuhan, ya pasti kamu dong."

"Loh? Jimin?"

"Iya, nanti kalo habis pulang sekolah jangan pulang dulu ya. Kita kerumah kakak dulu buat dengerin lagunya, kakak jamin kamu suka."

"Ya udah, kamu masuk gih. Kakak kekelas ya. Dadah~"

"Dadah~"

__________

Sesuai janji, sudah pasti sekarang mereka lagi dikamar Jungkook. Nyiapin laptop, headphone, dan lirik lagu yang udah dia tulis. Jungkook sibuk, dan sialnya Jimin total terpana sama Kakak kesayangannya ini. Kalau dilihat, kak Jungkook makin manly kalau lagi sibuk gini. Ya, dengan seragam yang udah diganti dengan baju hitam ketat dan celana training, udah pasti si kakak tambah ganteng.

"Sini, dek."

"Ha?" Jimin kaget, jelas. Abis ngelamun tiba-tiba diajak deket si kakak, jelas jimin kaget.

"Sini, dek. Kakak udah siapin nih."

Setelah duduk disamping si Kakak, Jimin ngernyit bingung. "Loh? Headphonenya cuma ada satu kak. Kakak pakai yang mana?"

"Kamu aja, kan lagunya buat kamu."

"O-oh oke deh."

Masang headphonenya, Jimin diem selagi si kakak tekan tombol play. Dan Jimin total lebih kaget lagi denger suara si kakak yang luar biasa dalen tapi lembut, aduh... Jimin jadi pengen terbang.

Jimin melotot kaget ketika dia pahamin artinya satu per satu. Astaga, ini gak mungkin buat aku kan? Pikirnya. Setelah selesai denger lagu yang Jungkook buat, Jimin noleh pelan ke Jungkook yang dari tadi liatin dia.

"Kak... itu, emm liriknya... kenapa gitu?"

"Gitu gimana?"

"Itu... decalcomanie. Itu artinya 'kita kembar' kan? Kakak mau jadi kembaran Jimin?"

"Iya, kakak mau. Kakak mau jadi kembaran kamu, punya mata yang sama indah kayak kamu, hati yang sama baiknya kayak kamu, dan besar cinta yang sama kayak kamu. I want to be your decalcomanie."

Jimin hampir nangis dengernya, kakaknya ini kenapa manis banget. Ditambah lagi dengan usapan-usapan lembut dikedua pipinya. Jimin total terpanah sama si kakak, mau nangis.

"Kakak manis banget." Sambil nahan air mata, Jimin peluk si kakak erat banget. Kak Jungkook mutlak punya Jimin, gal boleh sama yang lain.

"Ssst, iya tau kok. Kakak emang manis, dan itu cuma buat Jimin seorang." Senyum manis, si kakak deketin bibirnya ke telinga Jimin. "Kakak bener-bener sayang kamu, tolong jangan tinggalin kakak, Ji."

"Jimin juga. Kakak harus disamping Jimin terus ya. Janji?"

"Janji."

Lepasin pelukan, Jungkook ngusap lembut air mata Jimin. "Jangan nangis, jalan-jalan yuk. Kemanapun Jimin mau, kakak siap anterin."

"Ke Taman? Yang deket rumahnya Lisa. Jimin mau kesana."

"Siap berangkat, Pangeran Kecil."

"Kakaaaak!"

Dan ketawanya si kakak jadi pengantar mereka selama perjalanan ke Taman.

__________

"Wahh~ lihat deh kak! Tuh tuh, ih cantik banget bunganya!"

"Cantikan kamu, dek."

"Kucingnya lucuuu!"

"Lucuan kamu, sayang."

"Kelinci! Ih imuuut!"

"Imut kamu, yang."

"Bunganya wangi."

"Wangian kamu, Ji-"

"Kak, stop! Kok apa-apa Jimin mulu sih."

Lepasin genggaman tangan, Jungkook natap si kesayangan dengan lembut. Bawa dua telapak tangan besarnya ke pipi mochi si pacar, dia usap lembut dengan kedua tangannya.

"Kamu manis, kamu cantik, kamu imut, kamu lucu, dan kamu wangi. Kamu paket komplit, sayang. Jadi jangan salahin kakak, oke."

"Kakak bucin!"

"Sama kamu doang, Ji."

_______________

Dudududu~

Asdgjsksksmskls

Seneng karena rank 1 di jikook dan 2 di kookmin :") hiks makasih -3-

Sorry Love 》꾹민 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang